70
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data Variabel
Kompetensi Guru Ekonomi
No Interval
Frekuensi Persentase
Kategori 1.
153 – 180
20 24,39
Sangat Tinggi
2. 131
–152 56
68,29 Tinggi
3. 117
– 130 5
6,09 Sedang
4. 102
– 116 1
1,21 Rendah
5. 36
– 101 Sangat Rendah
Jumlah 82
100 Lampiran 2; Data IndukResponden
Tabel 5.1 menunjukkan disrtibusi frekuensi dan interpretasi data variabel kompetensi guru ekonomi berdasarkan PAP II. Berdasarkan tabel
tersebut terlihat bahwa 20 siswa-siswi 24,39 menilai kompetensi guru ekonomi dengan kategori sangat tinggi, 56 siswa-siswi 68,29 menilai
kompetensi guru ekonomi dengan kategori tinggi, 5 siswa-siswi 6,09 menilai kompetensi guru ekonomi dengan kategori sedang, 1 siswa-siswi
1,21 menilai kompetensi guru ekonomi dengan kategori rendah. Sedangkan untuk katagori sangat rendah sebesar 0 0, artinya tidak ada
siswa-siswa yang menilai kompetensi guru dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru ekonomi
menurut siswa-siswi kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
dapat dikategorikan tinggi.
71
Tabel 5.2 Nilai-nilai Statistik Variabel Kompetensi Guru Ekonomi
Nilai Statistik Skor
N valid 82
Mean 144,49
Median 144
Modus 154
Std. Deviasi 10,556
Minimum 108
Maksimum 166
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 5.2 yaitu mean rata-rata dengan skor 144,49
termasuk dalam kategori tinggi, median nilai tengah dengan skor 144 termasuk dalam kategori tinggi, modus nilai yang sering muncul dengan
skor 154 termasuk dalam kategori tinggi, standar deviasi sebesar 10,556. Sedangkan skor minimum adalah 108 dan skor maksimumnya adalah 166.
Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori tinggi yaitu interval 131-152. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi
guru ekonomi menurut siswa-siswi kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tergolong tinggi.
2. Motivasi Belajar Ekonomi Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak 15
butir dari 24 butir. Jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 15 x 5 = 75, sedangkan untuk skor minimum adalah 15 x 1 = 15.
Tabel distribusi frekuensi dan interpretasi atas data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
72
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Interpretasi Data
Variabel Motivasi Belajar Ekonomi
No Interval
Frekuensi Persentase
Kategori 1.
64 – 75
11 13,41
Sangat Tinggi
2. 55
– 63 35
42,68 Tinggi
3. 49
– 54 28
34,14 Sedang
4. 43
– 48 8
9,75 Rendah
5. 15
– 42 Sangat Rendah
Jumlah 82
100 Lampiran 2; Data Induk Responden
Tabel 5.3 menunjukkan disrtibusi frekuensi dan interpretasi data variabel motivasi belajar ekonomi berdasarkan PAP II. Berdasarkan tabel
tersebut terlihat bahwa motivasi belajar ekonomi adalah sebagai berikut: 11 siswa-siswi 13,41 termotivasi belajar ekonomi dengan kategori
sangat tinggi, 35 siswa-siswi 42,68 termotivasi belajar ekonomi dengan kategori tinggi, 28 siswa-siswi 34,14 termotivasi belajar ekonomi
dengan kategori sedang, 8 siswa-siswi 9,75 termotivasi belajar ekonomi dengan kategori rendah, sedangkan untuk kategori sangat rendah
sebesar 0 siswa 0 tidak ada siswa-siswa yang tergolong dalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar ekonomi
siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tergolong tinggi.
73
Tabel 5.4 Nilai-nilai Statistik Variabel Motivasi Belajar Ekonomi
Nilai Statistik Skor
N Valid 82
Mean 56,32
Median 55,50
Modus 54
Std.Deviasi 6,392
Minimum 45
Maksimum 73
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 5.4 yaitu mean rata-rata dengan skor 56,32 termasuk
dalam kategori tinggi, median nilai tengah dengan skor 55,50 termasuk dalam kategori tinggi, modus nilai yang sering muncul dengan skor 54
termasuk dalam kategori tinggi, standar deviasi sebesar 6,392. Sedangkan skor minimum adalah 45 dan skor maksimumnya adalah 73. Dengan
demikian skor mean, median, dan modus masuk dalam kategori tinggi yaitu pada interval 55-63. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar
ekonomi siswa kelas XII IPS di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
tergolong tinggi.
3. Prestasi Belajar siswa Tabel distribusi frekuensi dan interpretasi atas data prestasi belajar
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Data Variabel Prestasi Belajar
Interval Frekuensi
Persentase Kategori
81 – 100
51 62,19
Sangat Tinggi
66 – 80
31 37,81
Tinggi 56
– 65 Cukup
46 – 55
Rendah 46
Sangat Rendah Total
82 100
74
Tabel 5.5 menunjukkan disrtibusi frekuensi dan interpretasi data variabel prestasi belajar siswa berdasarkan PAP II. Berdasarkan tabel
tersebut terlihat bahwa prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 51 siswa-siswi 62,19 memiliki prestasi belajar ekonomi dengan kategori
sangat tinggi, 31 siswa-siswi 37,81 memiliki prestasi belajar ekonomi dengan kategori tinggi, 0 siswa-siswi 0 memiliki prestasi belajar
ekonomi dengan kategori sedang, 0 siswa-siswi 0 memiliki prestasi belajar ekonomi dengan kategori rendah, 0 siswa-siswi 0 memiliki
prestasi belajar ekonomi dengan kategori sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi siswa kelas XII IPS di
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tergolong sangat tinggi Tabel 5.6
Nilai-nilai Statistik Variabel Prestasi Belajar
Nilai Statistik Skor
N Valid 82
Mean 83,66
Median 83
Modus 80
Std.Deviasi 4,437
Minimum 75
Maksimum 92
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada tabel 5.6 yaitu mean rata-rata dengan skor 83,66 termasuk
dalam kategori sangat tinggi, median nilai tengah dengan skor 83 termasuk dalam kategori sangat tinggi, modus nilai yang sering muncul
dengan skor 80 termasuk dalam kategori sangat tinggi, standar deviasi sebesar 4,437. Sedangkan skor minimum adalah 75 dan skor