Pergaulannya tidak sebatas dengan penghuni kos saja, ia juga bergaul baik dengan pemilik kos. Ia suka dengan pemilik kos yang dinilainya
berjiwa muda dan bersikap terbuka, terkadang ia menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan bapak kosnya tersebut. Saat diadakan acara
di rumah pemilik kos, subyek pun ikut membantu entah sebagai sinoman ataupun membantu ibu kos mencuci piring. Ia juga bergaul
dengan warga sekitar kos, beberapa kali ia mengikuti ronda malam yang diadakan oleh warga.
Namun, subyek lebih banyak bergaul dengan teman satu daerah. Ia sering menghabiskan waktu bersama-sama teman Ngada.
Menurutnya, teman Ngada sudah seperti saudarakeluarga sendiri. Diantara mereka sudah saling memahami karakter masing-masing dan
ia mengaku lebih terbuka dengan teman dari Ngada.
d. Subyek FA
Sebelum subyek memutuskan kuliah di Yogyakarta, ia tidak terlalu tahu tentang Yogyakarta. Ia mengetahui informasi tentang
Yogyakarta setelah kakak senior yang pernah kuliah di Yogyakarta bercerita tentang Yogyakarta kepadanya. Para seniornyalah yang
akhirnya berperan besar dengan memberikan masukan-masukan sampai ia memutuskan untuk kuliah di Yogyakarta.
Sampai di Yogyakarta, subyek merasakan betul apa yang dikatakan oleh seniornya. Ia akhirnya merasakan bahwa pendidikan di
Yogyakarta termasuk baik, fasilitas umum yang menunjang dan biaya hidup yang terjangkau. Ia pun temotivasi untuk menambah
pengalaman selama di Yogyakarta. Subyek kuliah di kampus yang mayoritas mahasiswanya
berasal dari Indonesia Timur. Akhirnya ia memiliki banyak teman dari Indonesia timur dan lebih banyak bergaul dengan mereka. Demikian
juga di kos, subyek saat ini indekos di kos yang semua penghuninya orang Flores. Ia juga mengakui lebih banyak bergaul dengan teman
dari Ngada. Ia sering mengunjungi rumah kontrakan teman Ngada, bahkan hal ini diakuinya dilakukannya hampir setiap hari saat masih
sering kuliah. Akan tetapi ia juga mengaku bergaul dengan orang dari etnis
lain. Hal ini dilakukan saat subyek magang di sebuah perusahaan investasi emas dimana rekan kerjanya terdiri dari orang-orang dari
berbagai kultur budaya. Ia bisa mengenal orang dengan budayanya masing-masing. Ia pun berusaha menjaga hubungan baik dengan
rekan kerjanya dengan beberapa kali bermain di mess tempat rekan kerjanya tinggal. Pengalaman bisa mengenal orang dari latar belakang
budaya yang berbeda disadarinya merupakan pengalaman yang bagus untuk dirinya.
Dalam berinteraksi dengan etnis lain terutama etnis Jawa ia mengalami kendala dalam bahasa. Misalnya terkait rekan kerjanya,
karena rekan kerjanya kebanyakan berasal dari Jawa sering kali
diantara mereka dalam berkomunikasi di tempat kerja menggunakan bahasa Jawa yang tidak dimengerti olehnya. Ketidakpahaman bahasa
Jawa tersebut
diatasinya dengan
langsung mengungkapkan
ketidakpahamanya tersebut kepada rekan kerjanya, akhirnya rekan kerjanya menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi
dengan subyek.
3. Dinamika Proses dan Strategi Akulturasi