diantara mereka dalam berkomunikasi di tempat kerja menggunakan bahasa Jawa yang tidak dimengerti olehnya. Ketidakpahaman bahasa
Jawa tersebut
diatasinya dengan
langsung mengungkapkan
ketidakpahamanya tersebut kepada rekan kerjanya, akhirnya rekan kerjanya menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi
dengan subyek.
3. Dinamika Proses dan Strategi Akulturasi
Penelitian ini berusaha mengembangkan pemahaman mengenai
proses akulturasi yang dilakoni mahasiswa asal Ngada sampai pada pemilihan strategi akulturasi sebagai tahapan akhir namun tak terputus dari
proses akulturasi. Sesuai dengan batasan konseptual penelitian, analisis data akan dilakukan terhadap kedua tema besar tersebut. Akan tetapi,
gambaran tema tersebut akan disesuaikan dengan tema-tema yang muncul dari data. Berdasarkan pemaparan pengalaman subyek, tema-tema yang
muncul akan diikat kedalam 4 kategori tema. Kategori tersebut antara lain keputusan merantau ke Yogyakarta, interaksi, kendala interaksi dan
strategi akulturasi.
a. Keputusan Merantau ke Yogyakarta
Keputusan merantau ke Yogyakarta dilatarbelakangi oleh alasan-alasan dan harapan subyek untuk merantau. Tabel berikut
menggambarkan alasan subyek merantau ke Yogyakarta.
Tabel 3. Alasan Merantau ke Yogyakarta
Subyek DV Subyek 2 DN
Subyek 3 BT Subyek 4 FA
Dari SMA bercita-cita
kuliah di Jogja
Tempat bagus untuk
kuliah, biaya hidup murah
Pernah ke Jogja
sebelumnya, merasa
kerasan, nyaman dan
cocok
Suasana Jogja lebih baik
untuk kuliah Motivasi ke
Jogja karena kata orang
fasilitas pendidikan dan
lainnya lebih baik dibanding
daerah asal. Terpengaruh
oleh guru yang
mengatakan Jogja adalah
tempat yang bagus untuk
kuliah
Keinginan untuk keluar
daerah, keluar dari
situasi daerah yang
tidak berubah
Mengikuti masukan
dari senior Pendidikan
di Jogja lebih bagus dari
pendidikan di daerah
asal
Teknologi dan
kebutuhan hidup
terjangkau
Tabel diatas memperlihatkan bahwa pendidikan menjadi tujuan utama subyek merantau dari daerah asal ke Yogyakarta. Ada keinginan
untuk keluar dari situasi daerah yang dianggap tidak berubah. Kualitas pendidikan di Yogyakarta yang unggul dibanding dengan kualitas
pendidikan di daerah asal pun menjadi alasan yang kuat bagi subyek untuk menempuh pendidikan lebih tinggi di Yogyakarta. Fasilitas
penunjang hidup yang lengkap, teknologi dan biaya hidup yang terjangkau di Yogyakarta menarik minat subyek. Subyek DV
mengungkapkan dirinya sudah memiliki keinginan untuk kuliah di Yogyakarta sejak SMA. Informasi mengenai keunggulan Yogyakarta
yang dikenal sebagai kota pelajar di Indonesia memunculkan keinginannya untuk melanjutkan studi di Yogyakarta.
“Ya awalnya dari SMA dulu,cita-citanya ya harus kuliah di Jogja. Jadi, setahu saya, teman-teman semua, banyak bilang kalau Jogja kota
pelajar,bagus. Trus, biaya hidupnya murah. Jadi kita pilih di Jogja.” DV
Sebelum sampai di Yogyakarta, secara umum subyek tidak mengetahui atau hanya sedikit mengetahui tentang Yogyakarta.
Informasi tentang Yogyakarta diperoleh dari significant other yang pernah menikmati pendidikan di Yogyakarta atau yang lebih
mengetahui tentang Yogyakarta. FA mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu tahu mengenai Yogyakarta, ia hanya mengetahui
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar.
“Kebetulan punya kakak di sini yang kuliah juga. Dia menceritakan te
ntang Jogja tapi untuk dalamnya belum paham betul…dengar dari cerita mereka kan Jogja itu kota pelajar begitu, sebatas-
sebatas itu sih” FA
Tabel 4. Pemahaman Awal Tentang Yogyakarta
Subyek DV Subyek DN
Subyek BT Subyek FA
Waktu kecil pernah ke
Jogja, hanya sedikit
mengetahui tentang Jogja
Jogja tidak seperti kota-
kota besar yang lain,
Jogja itu aman, nyaman. Kalau
tentang yang lain belum
tahu. Setelah Jogja identik
dengan Jawa, orangnya
halus, tertutup, tidak
transparan.
Dari segi budaya, adat
istiadat dan kebiasan-
kebiasaannya beda sekali
antara orang Ngada dan
orang-orang Mengetahui
informasi dari orang
lain bahwa Jogja adalah
kota pendidikan,
kota seni,kota
yang nyaman
Sudah terlanjur
jatuh cinta dengan Jogja
Belum terlalu tahu
tentang Jogja, hanya
tahu informasi
tentang Jogja dari senior
bahwa Jogja adalah kota
pelajar
sampai di Jogja baru
tahu Orangnya
halus, cepat tersinggung,
berbicara dengan mereka
harus hati-hati, kalau kasar
mereka pasti menjauh
disini. Dari sisi
sosial dan agama
berbeda dengan di
daerah asal
Tidak mudah hidup di Jawa
walaupun belum tahu
Jogja seperti apa
Sedikit informasi yang diperoleh tentang Yogyakarta malahan menjadi motivasi tersendiri untuk kuliah di Yogyakarta. Seluruh subyek
pada akhirnya memutuskan untuk merantau dan melanjutkan pendidikan di Yogyakarta karena pengaruh asupan informasi yang di
dapat dari orang-orang di sekitarnya. Subyek BT mengatakan bahwa keputusan memilih kuliah di Yogyakarta sangat dipengaruhi anjuran
dari guru SMA-nya. Gurunya memberikan informasi tentang keunggulan Yogyakarta sebagai kota pelajar di bandingkan kota-kota
lain di Indonesia sehingga ia sangat ingin untuk merasakan pendidikan di Yogyakarta.
“Saya tertarik ke Jogja itu sebenarnya bukan dorongan dari orang tua atau teman-teman karena terpengaruh, ada guru sejarah saya tho, guru
dekat dengan saya juga. Dia bilang, “BT kamu mau lanjut kuliah dimana
nanti?” “Waduh ga tau ni bu”. Trus ibunya bilang “Kamu kalo mau kuliah mending di Jogja aja, Jogja tu nyaman, trus dia tu kota pendidikan,
kota budaya”. Akhirnya kan saya mulai terhipnotis dengan dia
punya…mulai tertarik kan… keinginan saya harus di Jogja” BT
Muncul pula harapan-harapan yang menguatkan tujuan utama merantau subyek ke Yogyakarta. Dengan hidup di Yogyakarta subyek
berharap untuk mengembangkan wawasan seluas-luasnya dan memperoleh pengalaman yang kelak itu semua dapat berguna ketika
kembali ke daerah asal. Tabel berikut menggambarkan harapan-harapan
subyek. Tabel 5.
Harapan Kuliah di Yogyakarta Subyek DV
Subyek 2 DN Subyek 3 BT
Subyek 4 FA
Belajar mandiri dan
disiplin serta menambah
wawasan
Berharap untuk
membangun daerah asal
saat kembali Keinginan
untuk cari kerja di Jogja,
menjadi orang berhasil,
mendapat pengalaman di
Jogja sebelum kembali ke
daerah.
Jika keluar daerah akan
lebih berpengalaman
Keinginan untuk
melihat dan merasakan
kehidupan di Jogja
Supaya kuliah
kemudian pulang dapat
pekerjaan Ingin
menambah pengalaman
Motivasi muncul
karena informasi
tentang keunggulan
Jogja
Harapan tinggi untuk sukses sebagai putera daerah yang merantau untuk menempuh pendidikan lanjut memunculkan keinginan
untuk membangun daerah selepas menyelesaikan studi. Tidak itu saja, mencari pengalaman baru dengan bekerja sembari kuliah juga
dilakukan subyek. Subyek DN mengungkapkan tidak ada hal yang didapat jika selepas menyelesaikan studi di Yogyakarta kemudian buru-
buru kembali ke daerah asal. Hal yang kurang jika tidak memiliki pengalaman lebih.
“Saya selesaikan sekolah di Jogja. Setelah itu mungkin langsung cari kerja di sini. Pengennya, mungkin pengennya bisa jadi orang yang berhasil di
sini dulu. Sebelum kembali ke daerah sendiri...karena saya pikir kalau terus cepat-cepat pulang juga e tidak ada hal yang kita dapat to misalnya
kita hanya sekolah lalu pulang pengalamannya hanya situasi sekolah
tanpa ada pengalaman kerja menurut saya itu masih ada yang minuslah.” DN
b. Interaksi