F. Kredibilas Penelitian
Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendiskripsikan setting, proses,
kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 1998. Kredibilitas penelitian ini dicapai dengan mengacu pada konsep Poerwandari
1998 tentang cara pencapaian kredibilitas yaitu validitas komunikatif,
validitas argumentatif dan validitas ekologis.
Validitas komunikatif dicapai melalui dikonfirmasikannya kembali data dan analisisnya pada subyek penelitian. Dalam penelitian ini, langkah-
langkah yang dilakukan untuk mencapai validitas komunikatif adalah sebagai berikut. Pertama, oleh karena logat yang dipakai subyek menghasilkan
verbatim yang tidak mudah dipahami, peneliti melakukan pembakuan bahasa. Pembakuan bahasa terutama dilakukan terhadap struktur bahasa subyek,
struktur bahasa yang tidak sesuai dalam verbatim kemudian disesuaikan dengan struktur bahasa Indonesia. Verbatim yang telah dibakukan tersebut
kemudian diserahkan kepada masing-masing subyek untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan ini, muncul beberapa koreksi dan masukan dari subyek. Kedua,
peneliti menunjukkan hasil data yang telah disintesakan dalam tema-tema dan meminta penilaian dan konfirmasi dari subyek.
Validitas argumentatif tercapai saat presentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan penjelasan rasional serta dapat dibuktikan dengan melihat
penyelesaian nya
ketika menghadapi permasalahan dengan etnis lain
ketika berinteraksi?
kembali data mentah. Dalam penelitian ini, analisis data dibangun dengan kerangka berpikir berdasarkan pernyataan-pernyataan subyek. Peneliti
menyertakan pula pernyataan-pernyataan subyek dalam setiap tema yang dianalisis sebagai bukti dan penguat analisis data.
Sedangkan validitas ekologis dicapai karena penelitian dilakukan pada kondisi alamiah dari subyek yang diteliti. Kondisi yang sesungguhnya dari
kehidupan sehari-hari subyek menjadi konteks penting penelitian. Kondisi alamiah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kondisi di tempat tinggal
subyek. Peneliti mengambil data di tempat tinggal masing-masing subyek, salah satunya merupakan kontrakan yang seluruh penghuninya berasal dari
Ngada.
30
BAB IV PENYAJIAN HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan mengambil subyek mahasiswa tingkat akhir asal Ngada, NTT. Pada tahap awal penelitian, peneliti
melakukan wawancara lapangan untuk mendapatkan informasi awal terkait subyek penelitian. Hal ini juga dilakukan dengan alasan minimnya sumber
literatur terkait latar belakang kehidupan sosial mahasiswa asal Ngada ataupun Indonesia Timur secara umum. Wawancara awal dilakukan terhadap beberapa
significant others yang penulis anggap mengenal dan mengetahui informasi terkait subyek penelitian. Wawancara dilakukan terhadap Pastor dan seorang
pengacara asal Ngada yang merupakan pembina KBNY Keluarga Besar Ngada Yogyakarta dan tokoh adat Ngada di Yogyakarta. Wawancara awal ini
penulis lakukan dengan maksud untuk menelaah dan mengenal permasalahan untuk dirumuskan dalam latar belakang penelitian.
Selain itu, wawancara awal juga dilakukan terhadap pihak kepolisian Sektor Depok Barat terkait tugasnya sebagai penanggung jawab keamanan
wilayah Depok Barat yang merupakan kantong terbesar mahasiswa NTT khususnya mahasiswa Ngada berada. Minimnya data kuantitatif terkait
keterlibatan mahasiswa Ngada dan mahasiswa Indonesia Timur dalam kasus kekerasan yang merupakan indikasi adanya permasalahan dalam interaksi
menjadi alasan dilakukannya wawancara terhadap pihak kepolisian.