Hasil pretest dan posttest siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen pada tabel di

Tabel 16. Hasil wawancara 2 Mengapa suatu benda dapat jatuh? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4:  Karena ada gaya gravitasi. Kalau ngga ada gaya gravitasi, benda akan melayang-layang.  Dipengaruhi oleh gaya  Karena ada gaya dorong. 3 Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4:  Tidak, karena benda akan melayang-layang No Pertanyaan dan jawaban 1 Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh –contoh, menurut anda “gerak jatuh bebas” itu apa? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4  Buah jatuh dari pohon.  Saat kita memetik buah papaya dari pohonnya.  Kipas angin dinding yang jatuh.  Bola yang dilepaskan dari tangan.  Pena yang jatuh dari atas meja.  Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak suatu benda yang jatuh tanpa kecepatan awal.  Kesimpulan gerak jatuh bebas gerak yang mendapatkan gaya gravitasi 4 Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4 :  Tidak sama, karena ketika benda hendak jatuh bebas, tidak memiliki kecepatan. Benda yang mau menyentuh tanah punya kecepatan. Kecepatan hendak jatuh bebas v = 0 sedangkan hendak menyentuh tanah, tambah kecepatan. 5 Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4:  Tergantung sih. Tergantung dengan bentuk bendanya, kalau benda semakin lebar semakin lambat, karena angin itu menahan benda itu jatuh, karena semakin melebar, semakin lambat. Walaupun massanya sama.  Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda jatuh ke bawah.

C. Analisis Data

Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian yang berupa pretest dan posttest masing-masing dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dan wawancara yang dilakukan pada kelas eksperimen.

1. Analisis Hasil Pretest Dan Posttest

a. Apakah konsep awal pada kelas kontrol dan eksperimen sama? Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk 2 kelompok independen . Keterangan : Kode 1 = kelas X B Kode 2 = kelas X C Tabel 17. Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Group Statistics Kode1 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Pretest 1 19 26.42 6.987 1.603 2 22 26.91 6.031 1.286 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pretest Equal variances assumed .677 .416 -.240 39 .811 -.488 2.032 -4.599 3.623 Equal variances not assumed -.238 35.884 .814 -.488 2.055 -4.656 3.680 Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = -238, p = 0.814 α= 0.050 maka tidak signifikan. Artinya adalah bahwa kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki pemahaman konsep awal yangtidak berbeda.

b. Apakah setelah diberi treatment metode pembelajaran problem

solving, siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep? Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen Tabel 18. Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Eksperimen Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PretestEksperimen 26.42 19 6.987 1.603 Posttest Eksperimen 67.26 19 18.037 4.138 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 PretestEksperimen Posttest Eksperimen 19 .338 .157 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest E Posttest E -40.842 16.998 3.900 -49.035 -32.650 -10.474 18 .000 Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = - 10.474, p= 0.000 α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen.

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS

4 33 40

Pengaruh Model Collaborative Problem Solving terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

22 57 161

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester Ge

0 5 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester G

0 4 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER MELALUI STRATEGI TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) (

2 5 16

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS Dian Ekasari

0 0 11

Penggunaan metode pembelajaran problem solving dalam peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 123