Pembuktian Pertama Gerak Jatuh Bebas

diberi perlakuan dan posttest yang dilakukan setelah diberi perlakuan. Pretest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum diberi treatment sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah diberi treatment sehingga peneliti dapat mengetahui apakah siswa mengalami peningkatan pemahaman dengan membandingkan pemahaman awal dan pemahaman siswa setelah diberi treatment Suparno, 2007: 142-143. Rancangan Design Randomized Pretest-Posstest Control Group eksperimen yang digunakan seperti pada table 2 berikut. Tabel 2. Desain Penelitian Treatment group P 1 X 1 P 2 Control group P 1 X 2 P 2 Keterangan : P 1 = Tes awal pretest dilakukan sebelum diberi treatment X 1 = Treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem solving. X 2 = Treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran ceramah. P 2 = Test akhir posttest dilakukan setelah diberikan perlakuan.

C. Populasi dan Sampel

Populasinya adalah seluruh siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Sampelnya adalah siswa kelas X B dan X C SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. jumlah seluruh sampel yang diteliti adalah 47 orang.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 20122013 yaitu bulan Juli –Oktober. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

E. Treatment

Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan Suparno, 2010: 51. Treatment yang diberikan kepada siswa berupa pembelajaran menggunakan metode problem solving . Metode problem solving yang diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Siswa dibagi dalam 3 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa; 2. Setiap kelompok menerima 2 permasalahan untuk didiskusikan. Setiap kelompok, permasalahannya saling berkaitan, dengan kelompok lain. Permasalahanya :

a. Kelompok 1

1 Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS

4 33 40

Pengaruh Model Collaborative Problem Solving terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

22 57 161

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester Ge

0 5 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester G

0 4 17

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER MELALUI STRATEGI TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) (

2 5 16

Pengaruh penggunaan media simulasi phet dengan metode pembelajaran problem solving terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada pokok bahasan hukum-hukum tentang gas ideal di SMA Negeri 2 Klaten dan SMA Negeri 1 Prambanan kelas XI.

1 5 166

PENGEMBANGAN ALAT GERAK JATUH BEBAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS Dian Ekasari

0 0 11

Penggunaan metode pembelajaran problem solving dalam peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 123