64
from linearity, nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha p0.05. Hasil yang tidak signifikan ini menunjukkan ada sebagian lain variasi
hubungan antar variabel yang mengikuti garis linear.
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa analisis korelasi Bivariate. Analisis korelasi Bivariate mencari derajat
keeratan hubungan dan arah hubungan antar variabel. Jenis uji Bivariate yang digunakan adalah uji Spearman karena tidak memenuhi syarat uji
linearitas yang diperlukan dalam Pearson Product Moment, yaitu kedua variabel tidak memiliki hubungan yang linear meski data dari masing-
masing variabel dinyatakan memiliki sebaran normal Sidney, 1985. Dalam analisis korelasi ini, semakin tinggi nilai korelasi yang
diperoleh, semakin tinggi keeratan hubungan antara kedua variabel. Nilai korelasi memiliki rentang antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, sedangkan
tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah hubungan searah, dan tanda negatif menunjukkan
hubungan berlawanan Trihendradi, 2009. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya korelasi antara
keluasan informasi dengan konformitas. Taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian adalah 1 α=0.01. Jika nilai signifikansi
65
lebih besar dari nilai alpha p0.01, maka H diterima. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha p0.01, maka H ditolak.
Berikut adalah hasil uji analisis korelasi:
Tabel 24 Hasil Uji Analisis Korelasi
Variabel N
R R
2
Sig. 2-tailed
Keluasan Informasi 60
0.210 0.044
0.107 Konformitas
60 0.210
0.044 0.107
Berdasarkan tabel di atas, nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0.210 dengan nilai signifikansi sebesar 0.107 p0.01. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara keluasan informasi dengan konformitas.
D. Pembahasan
Melalui hasil analisa korelasi antar variabel, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.210 dengan nilai signifikansi sebesar 0.107 p0.01.
Dengan demikian, hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara keluasan informasi dengan konformitas ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak
ada hubungan antara keluasan informasi dengan konformitas. Hasil uji korelasi tersebut bertolak belakang dengan teori konformitas
oleh Sears et al.1985 yang menyatakan bahwa kurangnya informasi merupakan faktor yang mempengaruhi konformitas. Hal ini berarti bahwa