Bagi Mahasiswa Semester Awal Bagi Penelitian Selanjutnya

68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara keluasan informasi dengan konformitas p0.01. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keluasan informasi dengan konformitas.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa Semester Awal

Berdasarkan hasil analisa deskriptif data yang menunjukkan bahwa mahasiswa semester awal memiliki tingkat konformitas yang tinggi, maka mahasiswa semester awal disarankan untuk mengembangkan kemandirian. Memperluas keluasan informasi saja tidak cukup untuk menurunkan tingkat konformitas pada individu, namun juga perlu disertai perubahan pola pikir tentang kekerabatan. Kemandirian dapat dilakukan dengan tidak selalumenuruti kehendak mayoritas. Atmaja 2011 juga berpendapat bahwa individu akan sulit mencapai tujuan pribadinya jika terus-menerus menuruti kehendak mayoritas. 69

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak memperhitungkan faktor lain seperti pengambilan subjek dalam satu kelompok. Peneliti menyarankan peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti topik semacam ini untuk mengambil subjek pada kelompok tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengontrol variabel yang diuji. Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk meneliti faktor lain yang berkaitan dengan konformitas, misalkan meneliti hubungan antara kolektivisme dengan konformitas. 70 DAFTAR PUSTAKA Aiken, L. R. Groth-Marnat, G. 2008. Pengetesan dan pemeriksaan psikologi jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Anastasi, A. 1976. Psychological testing fourth edition. New York: Macmillan Publishing Co. Inc. Anastasi, A. Urbina, S. 2007. Tes psikologi edisi ketujuh. Jakarta: PT Indeks. Andrianto, E. K. D. S. 2009. Hubungan Antara Self-efficacy Terhadap Konformitas pada Anggota Klub Motor. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Atmaja, A. P. E. 2011. Individualisme, Kolektivisme, dan Kejujuran: Membaca Persoalan Siami Melalui Paradigma Critical Theory et al. Semarang: Universitas Diponegoro. Azwar, S. 2003. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A. Byrne, D. 2005. Psikologi sosial jilid 2 edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Baron, R. A., Byrne, D. Branscombe, N. R. 2006. Social psychology eleventh edition. Boston: Pearson Ally and Bacon. Basri, S. 2011. Uji Korelasi Pearson. Diunduh dari http:setabasri01.blogspot.com201104uji-korelasi-pearson.html. Basri, S. 2012. Uji Korelasi Spearman dengan SPSS dan Manual. Diunduh dari http:setabasri01.blogspot.com201204uji-korelasi-spearman-dengan-spss- dan.html. Chowdhury, G.G. 2004. Introduction to modern information retrieval. London: Facet Publishing. Claidiere, N. Whiten, A. 2012. Integrating the Study in Conformity and Culture in Humans and Nonhuman Animals. Psychological Buletin, vol. 138, no. 1, hal 126-145. 71 de Vaus, D.A. 2002. Survey in Social Research Fifth Edition. New South Wales: Allen and Unwin. Gregory, R. J. 1996. Psychological Testing, History, Principles, and Applications 6 th ed. Boston: Allyn and Bacon. Groth-Marnat, G. 2010. Handbook of Psychological Assessment edisi kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gunarsa, Ny. Y. S. D. Gunarsa, S. D. 1984. Psikologi Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Hadi, S. 2004. Metodoologi research: Untuk penulisan laporan, skripsi, thesis, dan disertasi jilid 1. Yogyakarta: Andi Hariyono, P. 1994. Kultur Cina dan Jawa pemahaman menuju asimilasi kultural. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hartanto, R. 2011. 9 Desember. Diunduh dari http:riohartanto.blog.fisip.uns.ac.id20111209korelasi-spearman. Kaufman, A. S. Lichtenberger, E. O. 1999. Essentials of WAIS-III Assessment. New York: John Willey Sons Co. Lucas, H. C. 1987. Analisis, disain dan implementasi sistem informasi. Jakarta: Erlangga. McAdams, D. P. 1988. Power, intimacy, and the life story: Personological inquiries into identity. New York: The Guilford Press. Monks, F.J., Knoers, A.M.P. Haditono, S. R. 1987. Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Myers, D. G. 2012. Psikologi sosial social psychology. Jakarta: Salemba Humanika Nadhirah, Y. F. 2008. Hubungan antara self-efficacy, konsep diri, dan konformitas terhadap kelompok sebaya dengan perilaku menyontek: Penelitian pada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN SMH Banten. Jakarta: Universitas Indonesia. 72 NZSSDS. 2010. 23 November. Module 2 – Bivariate analysis using crosstabs and statistical tests. Diunduh dari http:www.nzssds.org.nznode55. Rakhmat, J. 2009. Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santosa, P. B. Ashari 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Santoso, A. 2010. Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. 2002. Life span. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan remaja edisi keenam. Jakarta: Erlangga. Sarwono, S. W. Meinarno, E. A. 2009. Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sears, Freedman Peplau 1985. Psikologi Sosial edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Sidney S. 1985. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia. Song, G. D., Ma Q. H., Wu, F. F. Li, L. 2012. The Psychological Explanation of Conformity. Social Behavior and Personality, vol 40, no.8, hal 1365-1372. Sumarlin, R. 2008. Perilaku Konformitas Pada Remaja Yang Berada Di Lingkungan Peminum Alkohol. Jakarta: Universitas Gunadharma. Susana, T. 2006. Evaluasi Terhadap Asumsi Teoritis Individualisme dan Kolektivisme: Sebuah Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi, vol 33, no. 1, hal 33-49. Tan, A. S. 1985. Mass communication theories and research 2 nd edition. New York: Macmillan Publishing Company. Trihendradi, C. 2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Wechsler, D. 1944. The Measurement of Adult Intelligence. Baltimore, USA: The Williams Wilkins Company. 73 Yusup, P M. Subekti, P. 2010. Teori praktik penelusuran informasi information retrieval. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yusup, P. M. 2012. Perspektif: Manajemen pengetahuan informasi, komunikasi, pendidikan, dan perpustakaan. Jakarta: PT Rajagafindo Persada. Zimmerman, I. L. Woo Sam, J. M. 1973. Clinical Interpretation of the Wechsler Adult Intelligence Scale. New York: Grune Stratton. 74 LAMPIRAN 75 Lampiran 1 Format Skala Konformitas Uji Coba 76 Lembar Pengantar dan Persetujuan Salam Sejahtera, Teman-teman yang saya hormati. Perkenalkan nama saya, Jina. Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Bersamaan dengan angket ini, saya meminta kesediaan teman-teman untuk mengisi skala. Skala ini merupakan penelitian tugas akhir akademik saya berkenaan tentang interaksi sosial. Dalam pengerjaan skala ini, dimohon teman-teman untuk menjawab dengan spontan dan jujur. Semua pilihan jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan diri teman-teman. Setiap jawaban yang teman-teman berikan tidak akan dinilai sebagai pernyataan yang benarsalah maupun baikburuk. Data-data yang teman-teman berikan dalam penelitian ini, akan dijaga kerahasiaan dan anonimitasnya. Dengan demikian, teman-teman tidak perlu khawatir akan kerahasiaan data yang teman-teman berikan. Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan teman- teman dalam pengisian skala ini. Hormat saya, Jina PSIUSD069114001 77 Jenis kelamin :_________ Usia :_______ Semester :_________ Berikut ini terdapat 60 pernyataan. Baca baik-baik dan pahami setiap pernyataan. Teman-teman diminta untuk mengungkapkan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi diri teman-teman, dengan cara memberi tanda silang X pada salah satu pilihan jawaban. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah Ingatlah, bahwa tidak ada jawaban benar maupun salah. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda, maka itu pilihlah jawaban yang benar- benar sesuai dengan kondisi diri teman-teman. Contoh: SS Sangat setuju jawaban sangat setuju berarti pernyataan tersebut sangat sesuai dengan kondisi diri teman-teman S Setuju TS Tidak setuju STS Sangat tidak setuju jawaban sangat tidak setuju berarti pernyataan tersebut sangat tidak sesuai kondisi diri teman-teman SS S TS STS 1 Saya mengikuti saran teman. 78 Jika teman-teman memberi tanda silang X di kolom [SS], berarti teman-teman memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mengikuti saran teman ketika bersama teman-teman anda. Jika teman-teman memberi tanda silang X di kolom [S], berarti teman- teman memiliki keinginan untuk mengikuti saran teman ketika bersama teman-teman anda. Jika teman-teman memberi tanda silang X di kolom [TS], berarti teman-teman tidak memiliki keinginan untuk mengikuti saran teman ketika bersama teman-teman anda. Jika teman-teman memberi tanda silang X di kolom [STS], berarti teman-teman sangat tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti saran teman ketika bersama teman-teman anda. Selamat mengerjakan Terima kasih 79 Berikut terdapat 60 pernyataan tentang sikap-sikap terkait dalam relasi anda dengan teman-teman anda No SS S TS STS 1 Saya akan memenuhi permintaan teman. 2 Saya ingin bertindak secara benar di depan umum. 3 Saya tidak memiliki keinginan untuk mengetahui harapan teman terhadap saya 4 Saya berani melakukan hal yang saya sendiri belum yakini. 5 Saya mengikuti kegiatan supaya teman-teman menyukai saya. 6 Ketika dihadapkan pada situasi dilematik, saya akan mencari rujukan dari orang lain. 7 Saya mengabaikan pandangan teman terhadap penampilan saya . 8 Ketika berada dalam situasi dilematik, saya dapat menyelesaikan masalah saya sendiri. 9 Saya takut dikucilkan oleh teman-teman. 10 Saya suka melakukan kegiatan bersama teman- teman 11 Saya tetap merasa nyaman meskipun ada teman yang menjauhi saya. 12 Saya lebih suka melakukan aktivitas sendirian. 13 Saya akan melakukan apa yang teman juga lakukan. 14 Saya tidak nyaman bila memakai kostum yang berbeda pada suatu acara. 15 Saya terkekang bila mengikuti keinginan orang lain. 16 Saya berani mengambil keputusan meski saya belum cukup yakin. 17 Saya ingin disukai teman-teman saya. 18 Ketika sedang dalam kebingungan, saya akan meminta saran dari teman. 80 No SS S TS STS 19 Saya tidak membutuhkan pujian. 20 Saya tidak meminta saran teman meskipun dalam situasi kebingungan. 21 Saya merasa sedih bila teman menjauhi saya. 22 Saya memperoleh banyak informasi ketika melakukan kegiatan bersama teman. 23 Saya tidak takut dicela bila melanggar apa yang teman-teman sepakati. 24 Pertemuan dengan teman-teman tidak memberikan manfaat kepada saya. 25 Saya ingin tahu apa yang diharapkan teman terhadap saya. 26 Saya mengikuti apa yang teman lakukan karena saya tidak ingin tampil bodoh di depan umum. 27 Saya akan bertindak sesuai dengan pendapat saya meski bertolak belakang dengan pendapat teman. 28 Saya tidak takut mencoba hal baru. 29 Saya ingin diterima oleh teman-teman saya. 30 Saya akan meminta pendapat teman saat sedang memilih barang belanjaan. 31 Saya tidak membutuhkan pengakuan dari teman- teman saya. 32 Saya dapat mengambil keputusan sendiri tanpa perlu meminta pendapat dari orang lain. 33 Saya takut dicela oleh teman-teman. 34 Pengetahuan saya bertambah karena berkumpul bersama teman-teman. 35 Saya tidak takut mengalami penolakan bila tindakan saya bertolak belakang dengan teman- teman. 36 Pertemuan bersama teman-teman tidak meningkatkan pengetahuan saya. 37 Saya akan melakukan apa yang teman-teman sepakati. 38 Dengan mengikuti tindakan teman, saya menjadi 81 No SS S TS STS yakin bahwa saya tidak salah. 39 Saya berani menolak ajakan teman. 40 Saya tetap nyaman meskipun tidak ada kejelasan aturan. 41 Saya ingin diakui keberadaan oleh teman-teman saya. 42 Saat saya sedang ada masalah, saran teman sangat penting bagi saya. 43 Saya tidak perlu semua orang menyukai saya. 44 Saya dapat memilih barang belanjaan tanpa perlu bertanya kepada teman. 45 Saya mengikuti tindakan teman supaya tidak dijauhi oleh teman. 46 Saya menghadiri pertemuan bersama teman-teman. 47 Saya tidak takut dikucilkan oleh teman-teman karena tindakan saya. 48 Saya menghindari aktivitas pertemuan bersama teman-teman. 49 Saya tidak berani menolak ajakan teman. 50 Saya tidak berani mengambil keputusan sebelum saya yakin secara penuh. 51 Saya merasa tidak perlu untuk memenuhi permintaan teman. 52 Saya tetap nyaman meski memakai kostum yang berbeda pada suatu acara. 53 Saya ingin mendapat pujian dari teman-teman. 54 Saya meminta pendapat teman sebelum memilih mata kuliah pilihan. 55 Saya mengikuti kegiatan bukan karena untuk diterima oleh teman. 56 Saya tidak memerlukan pendapat teman ketika memilih mata kuliah pilihan. 57 Saya takut mengalami penolakan oleh karena tindakan saya yang berbeda dengan teman-teman. 58 Saya suka menghabiskan waktu luang bersama 82 No SS S TS STS teman-teman. 59 Saya tetap bertindak sesuai apa yang saya yakini meski hal tersebut berbeda dengan prinsip teman- teman. 60 Saya suka menghabiskan waktu luang sendirian. 83 Lampiran 2 Uji Reliabilitas dan Seleksi Aitem Uji Coba 84 Uji Reliabilitas dan Seleksi Aitem Uji Coba Skala Konformitas

A. Tahap 1