Keibodan.
12
Seluruh pasukan ini disiapkan oleh Jepang dalam rangka perang Asia Timur Raya melawan pihak Sekutu. Beberapa kereta api di Jawa tidak terkecuali
SDS  digunakan  sebagai  alat  angkutan  logistik  persenjataan  untuk  penguatan Tentara ke Enam Belas. Pengelolaan SDS pada saat itu dibawah Chubu Kyoku.
Jepang  berusaha  menyatukan  seluruh  jalur  kereta  api  di  Jawa.  Rencana penyatuan  ini  dibawah  perintah  Mayor  Takahashi  kemudian  digantikan  oleh
Shosimatsu.  Pada  masa  Jepang  perkeretaapian  berpusat  di  Bandung.  Kereta  api pada  masa  Jepang  dikuasai  oleh  Angkatan  Darat  Jepang  diberi  nama  RIKUYU
SOKYOKU dan dibagi dalam tiga daerah eksploitasi yaitu,
13
1. Seibu Kyoku di Jawa Barat
2. Chubu Kyoku di Jawa Tengah
3. Tobu Kyoku di Jawa Timur
Selain penyatuan  jalur-jalur kereta api  yang ada  di  Jawa pemerintah  Jepang juga  membongkar  beberapa  jalur  bagian  dari  kereta  api  SDS  dengan  alasan
keberadaannya  kurang  berfungsi  strategis  serta  dan  penghematan  anggaran. Keadaan ini hampir sama dengan nasib kereta api di Sumatera yang terkena imbas
dari  zaman  penjajahan  Jepang,  kereta  api  SDS  di  sepanjang  sungai  Serayu beberapa  jalurnya  dibongkar  oleh  Jepang.  Jalur  yang  dibongkar  antara  lain  jalur
Kebasen  Gambarsari  sampai  dengan  Tanjung  dibongkar.  Sedangkan  jalur
12
Ibid, hlm. 113
13
Tim PT KAI, Tanah Kereta Api Suatu Tinjauan Historis, Hukum AgrariaPertanahan, Dan Hukum Pembendaharaan Negara, Bandung, PT.KAI, 2000, hlm.15
Gambarsari  sampai  Maos  tetap  dipertahankan  untuk  keperluan  yang  mendesak dari pemerintah Jepang.
Pada 21 September 1942 ketika hendak berganti kereta api untuk menuju ke Batavia dari Bandung maupun menuju ke Purwokerto penumpang kereta api tidak
transit lagi di Maos namun telah berpindah ke stasiun Kroya yang letakya kurang lebih 10 km dari stasiun Maos.
14
Dalam perkembangan selanjutnya meningkatnya jumlah  angkutan  yang  berasal  dari  Cilacap  membuat  pemindahan  dari  Maos  ke
Kroya semakin kuat. Sekaligus untuk  meningkatkan pengamanan wilayah antara Maos dan Cilacap.
15
Selain  perkembangan  SDS  pada  masa  Jepang  perusahaan  ini  menjual beberapa lokomotifnya. Perlu diketahui perusahaan ini memiliki seri lokomotif B,
Perusahaanjuga  memiliki  lokomotif  seri  C  dan  D,  namun  pada  masa  Perang Dunia  II  lokomotif  seri  D  NV.  SDS  dijual  kepada  perusahaan  kereta  api  milik
pemerintahStaats Spoorwegen.
16
D. Kondisi Setelah Kemerdekaan
Setelah  Indonesia  merdeka  pada  17  Agustus  1945  keberadaan  kereta  api melalui  Angkatan  Moeda  Kereta  Api  AMKA  mengambil  alih  kepemilikan
kereta api di Indonesia. Seluruh anggota AMKA adalah pegawai kereta api  masa
14
http:www.banjoemas.com201005serajoedal-stoomtram-maatschappij.html.  Diakses pada tanggal 23 November 2013.
15
Evaluasi Kerja PJKA Ekspolitasi Jalur Tengah Tahun 1977, Buku I
16
Soebandono, Joe,Empat Sekawan di Jalur Lokal Semarang dan Surabaya, Jakarta, Majalah KA, Mei 2007. hlm. 41
penjajahan  Jepang.  Begitu  Soekarno  dan  Hatta  mengumandangkan  proklmasi seketika seluruh wilayah di Indonesia  ikut bergerak dalam  menyambut bebasnya
Indonesia  dari  penjajahan  bangsa  asing.Siaran  kemerdekaan  disebarkan  melalui siaran Radio Republik Indonesia RRI pusat sehingga peristiwa ini dengan cepat
dapat didengarkan seluruh masyarakat yang ada di daerah. Kekosongan  kekuasaan  di  Indonesia  setelah  perginya  Jepang  dimanfaatkan
dengan  baik  oleh  pemimpin  bangsa.Selain  keinginan  dari  seluruh  masyarakat untuk  lepas  dari  belenggu  penjajahan  telah  tertanam  sejak  lama.  Sikap
nasionalisme  para  pejuang  negara  merupakan  pernyataan  yang  berani  oleh beberapa  tokoh  bangsa  Indonesia,  hal  ini  juga  yang  terlihat  dalam  proses
nasionalisasi para anggota AMKA. Peristiwa ini terjadi beberapa kota besar yang ada di Jawa terutama yang menjadi pusat perkeretaapian.
Wilayah  Yogyakarta  dan  Jawa  Tengah  pengambil  alihan  kereta  api  dari Jepang  dilaksanakan  pada  tanggal  20  Agustus  1945.  Kejadian  ini  meluas  ke
wilayah lainnya seperti Jakarta dan Jawa Barat pada 4 September 1945 kemudian pengambil alihan Balai besar di Bandung pada 28 September 1945.
17
1. Nasionalisasi Perusahaan Swasta Belanda
Seluruh  perusahaan  swasta  Belanda  terutama  perusahaan  kereta  api tergabung
dalam perkumpulan
yang disebut
dengan Verenigde
Spoorwegbedrijdf  VS  didalamnya  termasuk  SDS.  Secara  de  facto  sejak tanggal 1 Januari 1950 semua aset VS telah diambil oleh Djawatan Kereta Api
17
Tim PT KAI, op.cit, hlm.15
DKA namun secara de Jure belum menjadi kekayaan negara. Berbeda dengan status  kepemilikan  bekas  kereta  api  pemerintah  kolonial  Belanda  Staats
Sporweg SS seluruh asetnya dimiliki baik secara de facto dan de Jure adalah milik DKA.
Berdasarkan  Undang-undang  nomor  86  Tahun  1958  tentang “Nasionalisasi  Perusahaan-perusahaan  Milik  Belanda  Yang  Berada  di
Wilayah Republik Indonesia” dinyatakan semua perusahaan Belanda yang ada di  Indonesia  dinasionalisasi  dengan  membayar  ganti  kerugian  kepada  pihak
kerajaan  Belanda.
18
Alasan  utama  dari  nasionalisasi  ini  adalah  penegasan kepada  dunia  internasional  bahwa  negara  Indonesia  telah  merdeka  dari
penjajahan  negara  asing  sepenuhnya.Hal  ini  yang  selalu  dikobarkan  oleh Presiden Soekarno dalam memandu jalannya Revolusi Indonesia yang sedang
berlangsung. Pelaksanaan  nasionalisasi  tersebut  diatur  dalam  peraturan  pemerintah
Republik Indonesia nomer 2 Tahun 1959 tentang “Pokok-pokok Pelaksanaan Undang-undang Nasionalisasi  Perusahaan Belanda”.Setelah dilakukan ganti
rugi  kepada  pihak  kerajaan  Belanda  maka  seluruh  aset  perusahaan  swasta Belanda menjadi aset dibawah kekuasaan negara Indonesia.
Meskipun  pada  awal  kemerdekaan  sering  terjadi  krisis  dalam  bidang ekonomi  namun  pemerintah  berusaha  untuk  mengatasi  hal  tersebut  dengan
berbagai cara.Keinginan Soekarno untuk melenyapkan semua pengaruh asing
18
Ibid, hlm.33
disadari  betul  sebagai  sebuah  proses  ungkapan  nasionalisme  anak  bangsa. Tindakan pertama yang dilakukan oleh Soekarno yang berkaitan dengan jalur
kereta api adalah penghapusan seluruh jalur trem yang ada ibukota Jakarta.
2. Perubahan Nama Perusahaan
Setelah pengambil alihan kereta api dari Jepang pengelolaan kereta api di  Indonesia  dipegang  oleh  Djawatan  Kereta  Api  Republik  Indonesia
DKARI  berdasarkan  maklumat  Kementrian  Perhubungan  Indonesia  nomor 1KA tanggal 23 Oktober 1946.
19
Pada  masa  Kedatangan  Sekutu  yang  diboncengi  Netherlands  Indies Civil  Administratin  NICA  yang  bermasksud  mengembalikan  tawanan
perang  serta  melucuti  senjata  tentara  Jepang  pada  29  September  1945.
20
Pengelolaan  kereta  api  di  Jawa  terbagi  menjadi  dua.  Daerah  yang  dikuasai oleh  Republiken  kereta  api  dikelola  oleh  DKARI,  sedangkan  di  daerah  yang
berhasil dikuasai kembali Belanda pengelolaan dibawah SS dan VS. Setelah  terjadi  kembali  pengakuan  kedaulatan  terhadap  pemerintah
Indonesia  kekuasaan  kereta  api  kembali  dikuasai  pemerintah  Indonesia. berdasarkan  Surat  Keputusan  Menteri  Perhubungan  Tenaga  dan  Pekerjaan
Umum  Republik  Indonesia  tanggal  6  Januari  1950,  DKARI,  SS  dan  VS digabung dalam satu jawatan baru yang benama Djawatan Kereta Api DKA.
yang berkedudukan di Bandung.
19
Ibid, hlm.16
20
A.K.  Wiharyanto,Sejarah  Indonesia  Dari  Proklamasi  Sampai  Pemilu  2009,  Yogyakarta,  Penerbit USD,2011,hlm.42