Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan

B. Pembangunan Jalur Kereta Api di Banyumas

Banyumas merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi yang besar di Jawa karena perkebunan tebu dan kopi banyak tersebar di daerah ini.Selain itu Banyumas memiliki pelabuhan alami yang berada di pesisir selatan yaitu pelabuhan Cilacap. Melihat kondisi ini pemerintah berinisiatif membangun jalur kereta api yang menghubungkan dengan pelabuhan Cilacap. Jalur kereta api lintas Cilacap- Yogyakarta dibangun pada tahun 1879 dan selesai dibangun pada tahun 1887 dengan panjang 187,23 km. Pembangunan itu menghabiskan biaya sebesar f 14.709.074.75. 2 Pada awalnya jalur ini belum terhubung dengan pelabuhan.Stasiun terdekat dari pelabuhan adalah stasiun Maos. Setahun kemudian 1888 penyambungan jalur kereta api dari Maos ke pelabuhan dilakukan oleh departemen pekerjaan umum Hindia Belanda Burgerlijke Openbare Werken. Perusahaan kereta api yang melintasi daerah ini adalah perusahaan kereta api negara Staats Spoorwegen SS. Keberadaan kereta api milik pemerintah tersebut merangsang pembangunan jalur kereta api di pedalaman Banyumas lembah Serayu. Akan tetapi antara pihak swasta dan pemerintah sama-sama tertarik untuk membangun jalur kereta di pedalaman Banyumas ini. Adu kepentingan ini nantinya akan memicu perdebatan antara kedua kubu tentang siapa yang berhak untuk mengeksploitasi wilayah pedalaman Banyumas dengan usaha dalam bidang angkutan transportasi . 2 Purnawan Basundoro,“Transportasi dan Ekonomi di Karesidenan Banyumas Tahun 1830-1940”,Tesis, UGM, Paska Sarjana, 1999, hlm.177 Keinginan pihak pemerintah untuk menanamkan modalnya di Banyumas telah disampaikan sejak lama sebelum pihak pengelola SDS mendapatkan konsesi pembangunan jalur kereta api. Pemerintah beranggapan bahwa keuntungan yang akan diperoleh dari kereta jalur ini tidak semata keuntungan yang didapatkan dari pengoperasian kereta api. Akan tetapi keuntungan dapat diperoleh bersamaan dengan pembangunan Cilacap sebagai pelabuhan niaga. Melalui pertimbangan yang panjang dan tekanan dari pihak swasta yang semakin gencar akhirnya pemerintah mengalah, kemudian pembangunan jalur kereta api lembah Serayu diserahkan kepada swasta. Pengusaha swasta memutuskan membangun jalur kereta api uap swasta lembah Serayu Serajoedal Stoomtram Maatschappij SDS. 3 Langkah untuk usaha pembangunan tersebut diawali dengan pendirian NV.SDS pada tanggal 30 April 1894.Pembangunan Rel dan eksploitasinya kemudian diserahkan kepada pengusaha swasta R.H.Eysonius de Waal. 4 Keberhasilan swasta mendapat konsesi pembangunan atas wilayah ini segera ditindaklanjuti dengan pembukaan jalur pertama yang menghubungkan Maos sampai Purwokerto. Pembangunan jaringan jalur kereta api ini adalah rute jarak pendek. Oleh karena itu kereta api yang melintasi jalur ini adalah jenis Trem, yang memang dikususkan untuk perjalanan jarak pendek. 5 3 Serajoedal Stoomtram Maatschappij SDS adalah perusahaan Swasta yang diberikan konsesi selama 99 tahun oleh pemerintah kolonial Belanda. 4 Susanto Zuhdi, Cilacap 1830-1942, Bangkitdan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa, Jakarta, KPG 2002, hlm. 48 5 Purnawan Basundoro,op cit,hlm.184