Cut Set Method Langkah-Langkah Pembentukan

2.5.4 Cut Set Method

Cut set menurut Clemens, 2002 adalah kombinasi pembentuk pohon kesalahan yang mana bila semua terjadi akan menyebabkan peristiwa puncak terjadi. Cut set digunakan untuk mengevaluasi diagram pohon kesalahan dan diperoleh dengan menggambarkan garis melalui blok dalam sistem untuk menunjukkan jumlah minimum blok gagal yang menyebabkan seluruh sistem gagal. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 2.5 Gambar 2.5 Contoh Struktur Cut Set Clemens, 2002 Peristiwa A, B, dan C membentuk peristiwa T. peristiwa A, B, dan C disebut sebagai cut set. Namun bukan kombinasi peristiwa terkecil yang menyebabkan peristiwa puncak. Untuk mengetahuinya diperlukan minimal cut set Villimeur, 1992. Minimal cut sit ini adalah kombinasi peristiwa yang paling kecil yang membawa ke peristiwa yang tidak diinginkan. Jika satu dari peristiwa-peristiwa dalam minimal cut set tidak terjadi. maka peristiwa puncak atau peristiwa yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Dengan kata lain minimal cut set merupakan akar penyebab yang paling terkecil yang berpotensial menyebabkan kecacatan peristiwa puncak. TOP C A B Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Suatu pohon kesalahan berisi batasan minimal cut set, yaitu: a. Minimal cut set menunjukkan kegagalan tunggal memproduksi peristiwa yang tidak diinginkan top event. b. Minimal cut set menunjukkan kegagalan ganda yang mana jika kejadian secara simultan atau bebarengan dan menyebabkan peristiwa tidak diinginkan.

2.5.5 Langkah-Langkah Pembentukan

Cut Set Beberapa langkah membentuk cut set menurut Clemens, 2002:56 yaitu: 1. Mengabaikan semua unsur-unsur pohon kecuali pembentuk atau dasar. 2. Permulaan dengan seketika dibawah peristiwa puncak, menugaskan masing-masing gerbang dan pembentuk atau penyebab dasar. 3. Kelanjutan menurut langkah dari peristiwa puncak mengarah ke bawah membangun matrik menggunakan nomor dan huruf. Huruf ini mewakili gerbang peristiwa puncak menjadi masukan matrik awal. Sebagai kontruksi maju: a. Menggantikan nomor untuk masing-masing gerbang OR dengan semua gerbang yang disebut masukan. Memanjang vertikal dalam matrik kolom. Masing-masing gerbang OR dibentuk baris bergantian harus pula berisi masukkan lain di baris induk asli. b. Hasil matrik akhir, hanya menghasilkan angka-angka mewakili Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pembentuk. Masing-masing baris dari matrik ini adalah cut set boolean. Dengan pemeriksaan, menghapuskan baris manapun yang berisi semua unsur-unsur berlebihan dalam baris dan baris yang menyalin baris lain. Baris yang sisa adalah minimal cut set. Pembentukan cut set dapat dilihat pada gambar 2.6 Gambar 2.6 Contoh Pembentukan Cut Set pada proses produksi sepatu Keterangan : A : Mesin pemanas lem mengalami kerusakan. A : Komposisi bahan baku tidak sesuai. A 1 : Mesin trouble. 1 : Operator kurang berpengalaman. 2 : Operator terburu-buru. 3 : Operator kurang disiplin. A A 1 Ao 5 2 1 3 Lem Tidak Rekat 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4 : Settingan mesin tidak sesuai. 5 : Meningkatnya jumlah produksi Penyebab utama terjadinya lem tidak rekat disebabkan oleh mesin pemanas lem yang mengalami kerusakan A. Hal ini disebabkan karena komposisi bahan baku tidak sesuai A dan mesin trouble A 1 . Akar penyebab dari komposisi bahan baku tidak sesuai A adalah operator kurang berpengalaman 1, operator terburu-buru 2 dan operator kurang disiplin 3. Sedangkan akar penyebab mesin trouble A 1 adalah meningkatnya jumlah produksi 4 dan settingan mesin tidak sesuai 5. Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya lem tidak rekat seperti pada gambar 2.8 : Gambar 2.8 Contoh Matrik Cut Set Gambar 2.8 menerangkan penyebab-penyebab dari lem tidak rekat, yaitu: 1. : Operator kurang berpengalaman 2. : Operator terburu-buru 3. : Operator kurang disiplin 4. : Meningkatnya jumlah produksi 5. : Settingan mesin kurang sesuai Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas bentuk lem tidak rekat berdasarkan cut set. 1 2 3 4 5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5.6 Cut Set Quantitative