Gambar 4.18 menerangkan penyebab-penyebab dari melipat, antara lain: 1
: Listrik mengalami fluktuasi 2
: Operator kurang disiplin 3
: Operator terburu-buru 4
: Operator kurang berpengalaman. Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui
probabilitas pipa melipat berdasarkan cut set, yaitu: P
k1
= P
1
= 0,016 P
k2
= P
2
= 0,02 P
k3
= P
3
= 0,019 P
k4
= P
4
= 0,016 P
T
= P
k1
+ P
k2
+ P
k3
+ P
k4
= 0,016 + 0,02 + 0,019 + 0,016 = 0,071
7,1 Jadi probabilitas terjadinya cacat melipat setelah dilakukan evaluasi adalah
sebesar 0,071 atau 7,1 .
4.2.3. Bentuk Pipa Bergaris
Analisa pertama yang dilakukan adalah menggambarkan penyebab- penyebab terjadinya pipa bergaris dalam simbol-simbol logika, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.3.1 Penentuan Kecacatan
Peristiwa-peristiwa pembentuk terjadinya pipa bergaris :
Gambar 4.19 Diagram Pohon Kesalahan Pipa Bergaris Keterangan :
A : Terdapat kotoran yang menyumbat pada pin atau dies A
: Operator terburu-buru A
1
: Meningkatnya jumlah produksi 1
: Pergantian operator 2
: Operator tidak disiplin 3
: Operator kurang berpengalaman Penyebab utama terjadinya pipa bergaris disebabkan terdapat kotoran
yang menyumbat pada pin atau dies A. Hal ini disebabkan karena operator terburu-buru A
dan meningkatnya jumlah produksi A
1
. Akar penyebab dari operator terburu-buru A
adalah pergantian operator 1 dan operator tidak A
A
1
A
1 2
Pipa Bergaris
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
disiplin 2. Sedangkan akar penyebab dari meningkatnya jumlah produksi A
1
adalah operator kurang berpengalaman 3.
4.2.3.2 Struktur Kecacatan
Bentuk struktur kecacatan dari pohon kesalahan fault tree diagram pada masing-masing jenis cacat yang terjadi dalam proses produksi, dapat
digunakan untuk menemukan susunan kesalahan yang paling minimal menyebabkan timbulnya kecacatan dalam proses produksi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan tanda berupa huruf pada setiap gerbang yang ada dalam fault tree diagram untuk kejadian pipa bergaris sebelum melakukan
perhitungan probabilitas kejadian kedalam matrik cut set. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dalam menganalisa pada matrik cut set.
Berikut ini merupakan pembentukan struktur kecacatan dengan menggunakan pohon kesalahan fault tree diagram dan cut set untuk
kejadian pipa bergaris.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.20 Struktur Kecacatan Pipa Bergaris Keterangan :
A : Terdapat kotoran yang menyumbat pada pin atau dies A
: Operator terburu-buru A
1
: Meningkatnya jumlah produksi 1
: Pergantian operator 2
: Operator tidak disiplin 3
: Operator kurang berpengalaman Simbol-simbol huruf pada masing-masing gerbang akan dijelaskan
pada tabel 4.11 berikut ini. a AND
b OR
d AND A
A
1
A
3 1
2
Pipa Bergaris
c OR
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.11 Keterangan Simbol-Simbol Huruf Dalam Struktur Kecacatan Pipa Bergaris
Simbol Keterangan A
Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan pipa bergaris.
B Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan terdapatnya
kotoran yang menyumbat pada pin atau dies dengan penyebabnya.
C Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan kejadian operator
terburu-buru dan penyebabnya.
D Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian
meningkatnya jumlah produksi dan penyebabnya.
Setelah gerbang dalam fault tree diagram diberi tanda dengan menggunakan huruf a, b, c, dan d maka huruf tersebut dimasukkan ke dalam
matrik cut set sesuai dengan prosedur cut set method yang sudah ditetapkan, dengan ketentuan:
1. Gerbang OR : Pemetaan dalam matrik berarah vertikal dan menggambarkan
kejadian yang terjadi secara tidak serempak. 2.
Gerbang AND : Pemetaan dalam matrik berarah horizontal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara bersama-
sama.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sehingga bentuk matrik cut set dari fault tree diagram untuk kejadian pipa bergaris adalah sebagai berikut:
Gambar 4.21 Matrik Cut Set Dan Minimal Cut Set Untuk Pipa Bergaris Dari gambar 4.21 dapat diketahui bahwa kejadian pipa bergaris
diturunkan break down melalui gerbang AND yang disimbolkan dengan huruf a menjadi kejadian penyebab kecacatan yaitu terdapat kotoran yang
menyumbat pada pin atau dies A, kejadian ini dikarenakan operator terburu- buru A
dan meningkatnya jumlah produksi A
1
Operator terburu-buru A dikarenakan pergantian operator 1 dan
operator tidak disiplin 2 digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam
matrik cut
set digambarkan
secara vertikal karena kedua penyebab terjadi tidak secara bersama tetapi salah satu penyebab terjadi terlebih dahulu.
Sedangkan pada penyebab kecacatan pada kejadian meningkatnya jumlah produksi A
1
digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara horisontal karena hanya ada kejadian satu penyebab
yaitu operator kurang berpengalaman 3.
b a
c d
1 2
d 1
2 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil minimal cut set digambarkan kembali dalam fault tree diagram yang telah disederhanakan yang disebut dengan equivalent fault tree, yang dapat
dilihat pada gambar 4.22, agar dapat diketahui secara jelas hasil evaluasi dari fault tree diagram sebelumnya. Dalam equivalent fault tree, akar penyebab 1 dan
2 membentuk gerbang OR sedangkan akar penyebab 3 membentuk gerbang AND.
Gambar 4.22 Equivalent Fault Tree Pipa Bergaris Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil minimal cut set maka
dapat dianalisa bahwa pembentuk terjadinya pipa bergaris adalah terdiri dari 1 satu penyebab primer dan 3 tiga penyebab dasar akar penyebab. Dimana akar
penyebab 1 dan 2 secara tidak bersama membentuk terjadinya pipa bergaris, sedangkan akar penyebab 3 secara langsung terjadi pipa bergaris.
4.2.3.3 Perhitungan Probabilitas Kecacatan
Perhitungan probabilitas dilakukan 2 kali untuk mengetahui perhitungan sebelum evaluasi dan perhitungan sesudah evaluasi pada jenis kecacatan pipa
bergaris. A
1
3 1
2
Pipa Bergaris
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.3.3.1 Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi
Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga
perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar peyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian pipa bergaris
dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas.
Gambar 4.23 Probabilitas Pipa Bergaris
Diketahui : P
1
= 0,018 P
2
= 0,02 P
3
= 0,016 A
A
1
A
3 2
1
Pipa Bergaris
0,018 0,02
0,016 0,038
0,016 0,053
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
P
A0
= P
1
+ P
2
= 0,018 + 0,02 = 0,038
P
A1
= P
3
= 0,016 P
A
= P
A0
+ P
A1
- P
A0
x P
A1
= 0,038 + 0,016 – 0,038 x 0,016 = 0,054 – 0,00061
= 0,053 P
T
= P
A
= 0,053 5,3
Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas pipa bergaris sebesar 0,053 atau 5,3 .
4.2.3.3.2 Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi
Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya pipa bergaris seperti pada gambar 4.24:
Gambar 4.24 Cut Set Pipa Bergaris
Gambar 4.24 menerangkan penyebab-penyebab dari pelipatan kurang normal, antara lain:
1 : Pergantian operator
2 : Operator tidak disiplin
1 2
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3 : Operator kurang berpengalaman
Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas pipa bergaris berdasarkan cut set yaitu:
P
k1
= P
1
= 0,018 P
k2
= P
2
= 0,02 P
k3
= P
3
= 0,016 P
T
= P
k1
+ P
k2
+ P
k3
= 0,018 + 0,02 + 0,016 = 0,054
5,4 Jadi probabilitas terjadinya pipa bergaris setelah dilakukan evaluasi adalah
sebesar 0,054 atau 5,4 .
4.2.4. Bentuk Warna Kurang Mengkilap