dikehendaki, maka dari itu pipa masuk kedalam mesin cooling vacum. Pada saat berada di mesin cooling vacum, pipa mengalami proses
pengerasan dengan pendinginan air water spray dan pipa divacum untuk membentuk diameter luar yang ditentukan.
4. Setelah keluar dari mesin cooling vacum, pipa ditarik oleh mesin haull
off take off menuju proses selanjutnya. Kecepatan penarikan pada mesin ini akan sama dengan kecepatan keluarnya meld pada mesin extruder.
5. Langkah selanjutnya pipa masuk ke mesin cutting untuk dipotong sesuai
dengan panjang yang diinginkan yaitu 4 meter atau 6 meter. Saat berada pada mesin cutting pipa dipotong menjadi 2 macam yaitu dengan
champer untuk pipa PDAM dan polos tanpa champer untuk pipa umum.
6. Setelah mengalami proses pemotongan, pipa masuk ke meja stacking
untuk penumpukan pipa jadi. Pipa yang sudah masuk meja stacking dikontrol oleh QC quality Control.
7. Pipa tanpa champerpolos langsung masuk gudang dan siap untuk dijual.
2.7 Penelitian pendahulu
Berikut ini merupakan penelitian–penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
1. Nour Ika Okvania, “Identifikasi fakto-faktor kecacatan produksi besi
beton dengan metode Fault Tree Analysis FTA di PT. Asian Profile
Indosteel, Surabaya”, UPN “Veteran” Jatim, 2007
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari penelitian yang dilakukan maka didapatkan peristiwa top event yang mempunyai tingkat kecacatan tertinggi adalah peristiwa besi beton bersirip
atau nguping dengan probabilitas 0.1714 per 180 menit awal proses produksi yang membuat terjadinya kecacatan pada saat proses produksi. Sehingga perlu diadakan
correction action terhadap peristiwa tersebut yaitu setting mesin kurang presisi, operator terburu – buru, operator kurang terampil, mesin troubel dan kaliber
mesin aus atau rusak.
2. Fauzi Lubiz Identifikasi Tingkat Kecacatan pada Proses pengelasan Welding Process menggunakan metode Fault Tree Analysis di PT. Laser
Jaya, Gempol pasuruan”, UPN “Veteran” Jatim, 2009
1. Berdasarkan langkah-langkah metode fault tree analysis diketahui kecacatan beserta penyebab-penyebabnya antara lain :
a. Kecacatan Porosity, akar penyebabnya adalah : posisi penyaluran gas yang
tidak sesuai, kadar sulfur, phosfor atau mineral non logam yang terikut terlalu tinggi, kadar karbon kurang, pekerja ceroboh.
b. Kecacatan Crack, akar penyebabnya adalah : pemukulan yang tidak tepat
pada casting, pekerja kurang terampil, perbaikan pengelasan yang tidak sesuai, permukaan datar yang lebar mempercepat pengembangan cetakan.
c. Kecacatan Under Cut penyebabnya adalah : material plat dan alat
pengelasan yang tidak baik, perbaikan pengelasan yang kurang sesuai. 2. Berdasarkan perhitungan fault tree analysis dan minimal cut set didapat tingkat
kecacatan sebagai berikut : a. Kecacatan Porosity, probabilitas per 10 menit = 0,9232 = 92,32
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Kecacatan Crack, probabilitas per 10 menit = 0,5396 = 53,96 c. Kecacatan Under Cut, probabilitas per 10 menit = 0.212 = 21,2
dari probabilitas yang didapat menunjukkan bahwa yang paling berpeluang dilakukan tindakan korektif adalah kecacatan porosity dengan probabilitas per
10 menit = 0.9232 = 92.32
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Tjakrindo Mas yang terletak di Gresik pada bulan Agustus 2010 sampai dengan data telah tercukupi.
3.2 Identifikasi dan Operasional Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai yang terukur. Identifikasi variabel dari suatu penelitian diperlukan agar mendapatkan ketepatan
penelitian, memperkecil kesalahan yang mungkin dapat terjadi dan untuk melakukan penelitian agar lebih terarah dan sistematis. Langkah ini merupakan
bagian dari identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan pipa PVC. Data macam - macam kecacatan produk pada saat proses produksi yang dapat
dikumpulkan selama penelitian dengan menggunakan variabel, faktor, dan atribut adalah sebagai berikut :
1. Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan
variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Probabilitas kecacatan, dimana pada penelitian ini adalah mencari nilai atau
tingkat probabilitas kecacatan. 2.
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat, Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.