Bentuk Pipa Melipat Pengolahan Data

Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas oval berdasarkan cut set, yaitu: P k1 = P 1 = 0,02 P k2 = P 2 = 0,016 P k3 = P 3 = 0,019 P T = P k1 + P k2 + P k3 = 0,02 + 0,016 + 0,019 = 0,055  5,5 Jadi probabilitas terjadinya cacat oval setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,055 atau 5,5 .

4.2.2. Bentuk Pipa Melipat

Analisa pertama yang dilakukan adalah menggambarkan penyebab- penyebab terjadinya cacat melipat dalam simbol-simbol logika, yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2.1 Penentuan Kecacatan

Peristiwa-peristiwa pembentuk terjadinya cacat melipat : Gambar 4.13 Diagram Pohon Kesalahan Melipat Keterangan : A : Mesin vacum tidak stabil. A : Mesin trouble A 1 : Settingan mesin kurang sesuai 1 : listrik mengalami fluktuasi 2 : Operator kurang disiplin 3 : Operator terburu-buru 4 : Operator kurang berpengalaman Penyebab utama terjadinya pipa melipat disebabkan oleh mesin vacum tidak stabil A. Hal ini disebabkan karena mesin trouble A dan settingan mesin A A 1 A 3 2 4 Melipat 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kurang sesuai A 1 . Akar penyebab dari mesin trouble A adalah listrik mengalami fluktuasi 1. Sedangkan akar penyebab dari settingan mesin kurang sesuai A 1 adalah operator kurang disiplin 2, operator terburu-buru 3 dan operator kurang berpengalaman 4.

4.2.2.2 Struktur Kecacatan

Bentuk struktur kecacatan dari pohon kesalahan fault tree diagram pada masing-masing jenis cacat yang terjadi dalam proses produksi, dapat digunakan untuk menemukan susunan kesalahan yang paling minimal menyebabkan timbulnya kecacatan dalam proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda berupa huruf pada setiap gerbang yang ada dalam fault tree diagram untuk kejadian pipa melipat sebelum melakukan perhitungan probabilitas kejadian kedalam matrik cut set. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dalam menganalisa pada matrik cut set. Berikut ini merupakan pembentukan struktur kecacatan dengan menggunakan pohon kesalahan fault tree diagram dan cut set untuk kejadian pipa melipat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.14 Struktur Kecacatan pipa melipat Keterangan : A : Mesin vacum tidak stabil A : Mesin trouble A 1 : Settingan mesin kurang sesuai 1 : Listrik mengalami fluktuasi 2 : Operator tidak disiplin 3 : Operator terburu-buru 4 : Operator kurang berpengalaman Simbol-simbol huruf pada masing-masing gerbang akan dijelaskan pada tabel 4.10 berikut ini. A A 1 A 3 2 4 Melipat 1 a. AND b. OR d. OR c. AND Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.10 Keterangan Simbol-Simbol Huruf Dalam Struktur Kecacatan Pipa Melipat Simbol Keterangan A Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan melipat dengan penyebabnya. B Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan kejadian mesin vacum tidak stabil dengan penyebabnya. C . Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian mesin trouble dengan penyebabnya. D Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan kejadian settingan mesin kurang sesuai dengan penyebabnya Setelah gerbang dalam fault tree diagram diberi tanda dengan menggunakan huruf a, b, c, dan d maka huruf tersebut dimasukkan ke dalam matrik cut set sesuai dengan prosedur cut set method yang sudah ditetapkan, dengan ketentuan: 1. Gerbang OR : Pemetaan dalam matrik berarah vertikal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara tidak serempak. 2. Gerbang AND : Pemetaan dalam matrik berarah horizontal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara bersama-sama. Sehingga bentuk matrik cut set dari fault tree diagram untuk kejadian pipa melipat adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.15 Matrik Cut Set Dan Minimal Cut Set Untuk Pipa Melipat Dari gambar 4.15 dapat diketahui bahwa kejadian pipa melipat diturunkan break down melalui gerbang AND yang disimbolkan dengan huruf a menjadi kejadian penyebab kecacatan yaitu mesin vacum tidak stabil b, kejadian ini dikarenakan mesin trouble c dan settingan mesin kurang sesuai d digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena kedua penyebab terjadi tidak secara bersamaan melainkan salah satu penyebab terjadi terlebih dahulu. Penyebab kecacatan pada kejadian mesin trouble c dikarenakan listrik mengalami fluktuasi 1 digambarkan dengan gerbang AND, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara horizontal karena kejadian yang terjadi satu penyebab. Sedangkan settingan mesin kurang sesuai d digambarkan dengan gerbang OR sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena ketiga penyebab yaitu operator kurang disiplin 2, operator terburu-buru 3 dan operator kurang berpengalaman 4 terjadi secara tidak bersama, sehingga dalam cut set digambarkan secara vertikal. b a c d 1 d 1 2 3 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil minimal cut set digambarkan kembali dalam fault tree diagram yang telah disederhanakan yang disebut dengan equivalent fault tree, yang dapat dilihat pada gambar 4.16, agar dapat diketahui secara jelas hasil evaluasi dari fault tree diagram sebelumnya. Dalam equivalent fault tree, akar penyebab 1 membentuk gerbang AND sedangkan akar penyebab 2, 3 dan 4 membentuk gerbang OR. Gambar 4.16 Equivalent Fault Tree Melipat Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil minimal cut set maka dapat dianalisa bahwa pembentuk terjadinya melipat adalah terdiri dari 1 satu penyebab primer dan 4 empat penyebab dasar akar penyebab. Dimana akar penyebab 1 secara langsung membentuk terjadinya melipat, sedangkan akar penyebab 2, 3 dan 4 dimana ketiganya terjadi secara bersamaan.

4.2.2.3 Perhitungan Probabilitas Kecacatan

Perhitungan probabilitas dilakukan 2 kali untuk mengetahui perhitungan sebelum evaluasi dan perhitungan sesudah evaluasi pada jenis kecacatan melipat. A 3 2 4 Melipat 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2.3.1 Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi

Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar peyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian melipat dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Gambar 4.17 Probabilitas Pipa Melipat Diketahui : P 1 = 0,016 P 2 = 0,02 P 3 = 0,019 0,016 A A 1 A 3 2 4 Melipat 1 0,016 0,02 0,019 0,016 0,055 0,07 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. P 4 = 0,016 P A0 = P 1 = 0,016 P A1 = P 2 + P 3 + P 4 = 0,02 + 0,019 + 0,016 = 0,055 P A = P A0 + P A1 - P A0 x P A1 = 0,016 + 0,055 – 0,016 x 0,055 = 0,071 – 0,0009 = 0,07 P T = P A = 0,07  7,0 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian melipat sebesar 0,07 atau 7,0

4.2.2.3.2 Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya cacat melipat seperti dalam gambar 4.18: Gambar 4.18 Cut Set Melipat. 1 2 3 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.18 menerangkan penyebab-penyebab dari melipat, antara lain: 1 : Listrik mengalami fluktuasi 2 : Operator kurang disiplin 3 : Operator terburu-buru 4 : Operator kurang berpengalaman. Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas pipa melipat berdasarkan cut set, yaitu: P k1 = P 1 = 0,016 P k2 = P 2 = 0,02 P k3 = P 3 = 0,019 P k4 = P 4 = 0,016 P T = P k1 + P k2 + P k3 + P k4 = 0,016 + 0,02 + 0,019 + 0,016 = 0,071  7,1 Jadi probabilitas terjadinya cacat melipat setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,071 atau 7,1 .

4.2.3. Bentuk Pipa Bergaris