Pengolahan Data METODE PENELITIAN

Tabel 3.2 Lembar sampling Proses Produksi Akar Penyebab 7 jam 1 7 jam 2 7 jam 3 7 jam 4 7 jam 5 7 jam 6 F S 1 - - N Total Keterangan : S : Jumlah produksi F : Jumlah produksi yang gagal Adapun populasi produk jumlah produk dalam penelitian ini adalah sebesar jumlah produk yang dihasilkan selama 7 jamhari selama 3 bulan awal proses produksi. Dimana jumlah produk yang dihasilkan bersifat fluktuatif. Sedangkan banyak sample produk yang diambil secara acak berdasarkan total produk yang dihasilkan selama 7 jam awal proses produksi, agar data kecacatan yang dibutuhkan dapat dinyatakan cukup.

3.4 Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode Fault Tree Analysis FTA, yang menganalisa elemen - elemen penyebab kegagalan suatu sistem dengan menggunakan berbagai perangkat pembantu meliputi simbol logika. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data pada studi kasus di PT. Tjakrindo Mas dengan menggunakan metode FTA adalah sebagai berikut: 1. Menganalisa kejadian yang tidak diinginkan sampai pada akar-akar penyebabnya yang meliputi penyebab primer yang mengakibatkan terjadinya top event kejadian utama dan penyebab sekunder yang mengakibatkan terjadinya penyebab primer. 2. Menggambarkan akar-akar penyebab tersebut kedalam Fault Tree Diagram pohon kesalahan yang berisi simbol-simbol logika gerbang kejadian sehigga membentuk suatu keterkaitan satu sama lain. 3. Fault Tree Diagram, akan membentuk kombinasi pohon kesalahan, sehingga diperlukan cut set yang digunakan untuk mengevaluasi diagram tersebut. Hal ini diperoleh dengan menggambarkan garis melalui blok dalam sistem untuk menunjukkan jumlah minimum blok gagal yang menyebabkan seluruh sistem gagal. 4. Untuk mengetahui kombinasi peristiwa terkecil diperlukan minimal cut set. Minimal cut set ini adalah kombinasi peristiwa yang paling kecil yang membawah pada peristiwa yang paling tidak diinginkan atau akar penyebab yang paling terkecil yang berpotensial menyebabkan kecacatan peristiwa puncak atau top event. 5. Untuk menghitung probabilitas hanya diperlukan jumlah seluruh proses yang sukses dan kegagalan proses, hal ini ditunjukkan dalam rumus berikut ini: F S F P F   Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan S = Jumlah produksi F = Jumlah produksi yang gagal PF = Probabilitas kegagalan Untuk selanjutnya akan dihitung probabilitas dalam masing-masing gerbang, yaitu: untuk gerbang OR, probabilitas masing-masing peristiwa atau masukannya mengalami penjumlahan dan pengurangan. a. Untuk 2 masukkan      B A B A F B A F P P P P P P P P        1 1 1 b. Untuk lebih dari 2 masukkan C B A F P P P P    Untuk gerbang AND probabilitas masing-masing masukannya dikalikan. 6. Setelah semua diketahui maka akan didapatkan probabilitas peristiwa puncak dan untuk langkah selanjutnya masing-masing probabilitas dievaluasi melalui matrik dalam minimal cut set. Matrik cut set tersebut selanjutnya akan dihitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus berikut:         . 6 5 4 3 4 1 3 1 2 1 xP xP xP P P P P P xP P P P K T T P merupakan probabilitas top event dan K P merupakan probabilitas cut set. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah