dipercaya dan dipertanggung jawabkan, serta tujuan pembelajaran
dirumuskan secara sederhana, jelas dan dengan penyajian yang menarik. 2.1.4.2
Langakh-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran pada
kurikulum 2013
dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Sehingga ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan harus tersaji dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik membuat peserta didik berfikir menjadi lebih kritis pada setiap informasi
yang diterima dan mengasah keterampilan dari pengetahuan yang telah diterima. Abdul Majid 2014:211 mengemukakan bahwa dengan
pendekatan saintifik diharapkan dapat meningkatkan dan menyeimbangkan antara kemampuan soft skill dan hard skill pada diri peserta didik. Menurut
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 Langakah dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu:
1. Mengamati
Kegiatan mengamati dalam proses pembelajaran memberikan makna bagi para peserta didik. Metode mengamati memiliki
keunggulan seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang dan mudah dalam pelaksanaannya.
mengamati sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memenuhi rasa ingin tahu mereka pada materi yang diberikan. Dengan metode
observasi, peserta didik dapat menghubungkan realita dan materi yang diberikan oleh guru. Adapun langkah dalam mengamati yaitu 1
menentukan objek yang akan diobservasi 2 membuat pedoman pada objek yang akan diobservasi 3 menentukan secara terperinci data
yang perlu diobservasi 4 menentukan objek yang akan diobservasi 5 menentukan secara jelas langkah kerja pada observasi agar
pengambilan data berjalan mudah dan lancar, 6 menentukan cara dan melakukan pencatatan hasil observasi.
Dalam proses mengamati diperlukan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik antara lain cermat, objektif,
jujur dan fokus pada objek yang diamati, semakin banyak objek yang diamati maka akan semakin sulit untuk diobservasi maka perlu
kesepakatan dalam prosedur pengamatannya, guru dan peserta didik perlu memahami apa saja yang perlu diambil pada observasi serta
cara pengambilan data pada objek yang diobservasi.
2. Menanya
Pada setiap kegiatan pembelajaran pertanyaan merupakan suatu hal yang biasa ditemui. Sehingga guru sebisa mungkin
membangkitkan atau menginspirasi rasa ingin tahu pada peserta didik agar menimbulkan pertanyaan. Proses menanya ini juga dapat melatih
dan mengembangkan sikap dan pengetahuan serta keterampilan peserta didik. Menurut Abdul Majid 2014 : 215 ketika guru
menjawab pertanyaan yang dilontarkan peserta didiknya ketika itu pula mendorong peserta didik untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Abdul Majid 2014:216 Fungsi bertanya dapat memberikan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema tertentu dalam pembelajaran, menginspirasi peserta didik untuk aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, mendiagnosis
kesulitan belajar pada peserta didik, memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan dam pemahamannya pada materi yang diberikan, mengembangkan
keterampilan berbicara pada peserta didik, meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan berdiskusi, membangun sikap saling terbuka
pada peserta didik, membiasakan peserta didik untuk berfikir secara spontan, melatih sikap pada peserta didik.
Abdul Majid 2014 : 217 mengemukakan kriteria-kriteria bertanya yaitu singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki
fokus, bersifat divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberikan kesempatan peserta didik untuk berfikir ulang,
merangsang kemampuan kognitif, merangsang proses interaksi 3.
Mengumpulkan Informasi
Setelah melalui kegiatan menanya peserta didik mengumpulkan informasi dari bebagai sumber yang tersedia di sekitar lingkungan.
Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menangkap informasi dan menghubungkannya antar informasi satu
dengan informasi yang lain dengan informasi yang telah didapat siswa diharapkan dapat mendapatkan kesimpulan dari hal yang telah
didapat melalui apa yang telah dia dapatkan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013 4.
Mengasosiasikan
Pada tahap ini diharapkan siswa mampu mengolah informasi dari hal yang telah dia dapatkan untuk kemudian diolah guna
mendapatkan suatu kesimpulan. Peserta didik dapat menambah sampai mengolahsuatu informasi sehingga mendapatkan suatu solusi
berdasarkan sumber-sumber yang ada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Abdul Majid 2014 : 230 mengemukakan
bahwa selama tahap mengolah wewenang guru hanya bertindah sebagai fasilitator dan mengatur kegiatan pembelajaran, peserta
didiklah yang diharuskan lebih aktif sehingga dalam proses ini peserta didik dapat mengembangkan sikap melalui interaksi dengan temannya
melalui diskusi kelompok guna mendapatkan suatu solusi dalam
pengambilan kesimpulan. 5.
Mengkomunikasikan
Kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan kegiatan yang telah dilakukan
dalam bentuk tulisan atau cerita, sehingga kegiatan ini dapat membiasakan siswa untuk mengemukakan pendapat dan hasil
belajarnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2013. Menurut Abdul Majid 2014 :234 dalam kegiatan akhir siswa diharapkan
dapat memberikan suatu hasil baik secara bersama, hasil dari kerja kelompok atau individu melalui interaksi dan mengkomunikasikan
hasil tersebut kepada temannya. Kegiatan ini perlu ada klarifikasi dari guru untuk mengoreksi hasil yang sudah dikomunikasikan apakah
benar atau salah. Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa
pendekatan saintifik memiliki beberapa langkah yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan.
2.1.5 Penilaian Otentik