2.1.5 Penilaian Otentik
2.1.5.1 Pengertian Penilaian Otentik
Menurut Pusat Kurikulum 2009 dalam Abdul Majid 2014: 236, penilaian otentik authentic assesment adalah suatu proses pengumpulan,
pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,
bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jhonson 2002 dalam Abdul Majid
2014: 236 mengatakan bahwa penilaian otentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa
yang telah dikuasai selama proses pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih
tinggi. Menurut Santrock 2007 dalam Abdul Majid 2014: 236 penilaian otentik dikembangkan karena penilaian tradisional yang selama ini
digunakan mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Menurut Pokey dan Siders dalam Abdul
Majid, 2014 penilaian otentik diartikan sebagai upaya mengevaluasi pengetahuan atau keahlian siswa dalam konteks yang mendekati dunia riil
atau kehidupan nyata. Dalam penilaian ini siswa ditantang untuk menerapkan informasi dan keterampilan baru dalam situasi nyata untuk
tujuan tertentu. Dengan demikian, penilaian ini merupakan sarana bagi sekolah untuk merealisasikan segala kemauan, kemampuan, dan kreativitas
siswa. Sejalan dengan pendapat tersebut Gulikers, Bastiaens dan Kirschner 2004 dalam Abdul Majid 2014 menjelaskan bahwa penilaian otentik
menuntut siswa untuk menggunakan kompetensi atau mengkombinasikan
pengetahuan, kemampuan, dan sikap dalam kriteria situasi kehidupan profesional.
Dalam buku Abdul Majid 2014 dikemukakan beberapa definisi
assesmen otentik, antara lain:
1. American Library Association; assesmen otentik didefinisikan
sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang
relevan dalam pembelajaran. 2.
Newton Public School; penilaian otentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan
nyata peserta
didik. Wiggins
mendefinisikan assesmen otentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan
yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi, dan membahas artikel, memberikan
analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antarseama melalui debat, dan sebagainya.
3. Jon Mueller 2006; penilaian otentik merupakan suatu bentuk
penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan
penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna.
4. Richard J. Stiggins 1987; penilaian otentik menekankan
keterampilan dan kompetensi spesifik, untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang sudah dikuasai.
Dari penjelasan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian terhadap hasil belajar siswa yang
dilihat dari proses pembelajaran secara keseluruhan sehingga tidak hanya berdasarkan pada hasil belajar siswa.
2.1.5.2 Macam-macam Penilaian Otentik