belum dalam mencapai berbagai sasaran yang sudah ditentukan. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan ujicoba.
10. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif berguna untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada setiap akhir pembelajaran. Tes sumatif
dapat dilaksanakan dengan post test dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan ujian akhir
untuk pelajaran tertentu. 11.
Revisi Perangkat Pembelajaran Kegiatan revisi merupakan kegiatan untuk memperbaiki
perangkat pembelajaran yang sudah dibuat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki segala
rancangan yang sudah dibuat agar lebih baik lagi dari pada sebelumnya.
2.1.8 Penelitian yang Relevan
Penelitian pertama adalah pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yang dilakukan oleh Yohanna
Prisca Apriyani 2013. Dalam skripsinya, Yohanna Prisca Apriyani meneliti
“Pengembangan Bahan Ajar yang terintegrasi dengan Pendidikan karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk
keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk
digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, dan siswa kelas IV
semester gasal berdasarkan validasi dari pakar Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia, dan siswa kelas IV SDN
Pakem 4. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek 1 tujuan
dan pendekatan, 2 desain dan pengorganisasian, 3 isi, 4 keterampilan bahan ajar, 5 topik, dan 6 metodologi.
Penelitian kedua adalah pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter dilakukan oleh Pungki
Martinaningsih 2013. Dalam skripsinya, Pungki Martinaningsih meneliti “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan pendidikan
Karakter untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa bahan ajar yang dikembangkan mendapat kualitas baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD
semester gasal berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dua guru Bahasa Indonesia kelas IV
SD dan 10 siswa kelas IV SDN Banteng. Hal tersebut dibuktikan dengan rerata produk yang memperoleh skor 4,072 dan termasuk kategori “baik”
ditinjau dari aspek 1 tujuan dan pendekatan, 2 desain dan pengorganisasian, 3 isi, 4 keterampilan berbahasa yaitu berbicara, 5
topik, dan 6 metodologi. Dari penelitian di atas peneliti belum menemukan bahan ajar yang
menggunakan pembelajaran tematik terintegrasi dengan menggunakan Kurikulum SD 2013, oleh sebab itu peneliti akan mengembangkan bahan
ajar tematik terintegrasi menggunakan Kurikulum SD 2013 untuk siswa
kelas IV sekolah dasar. 2.1.9
Kerangka Berpikir
Berdasarkan penjelasan dari teori-teori di atas maka peneliti menyusun kerangka berpikir tentang pengembangan bahan ajar subtema fungsi
makanan mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Pada bagian ini peneliti mencoba menggambarkan kerangka pikir peneliti
secara singkat berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pembelajaran tematik integratif merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang mengaitkan beberapa aspek dari berbagai mata pelajaran dalam suatu tema tertentu. Dalam pendekatan terintegrasi mata pelajaran
atau bidang studi tidak lagi terlihat sebagai suatu komponen tersendiri namun sebagai satu kesatuan dalam suatu tema tertentu. Hal tersebut
memungkinkan siswa untuk mempelajari berbagai materi pelajaran dalam suatu tema tertentu. Penerapan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan secara nyata dengan menerapkan aspek bertanya,
mencoba, mengobservasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik mendorong siswa untuk berfikir secara analisis sesuai aspek-aspek
dalam pendekatan saintifik di atas. Selain itu, pembentukan karakter juga ditekankan dalam penerapan kurikulum 2013 ini. Pendidikan karakter
adalah usaha untuk menanamkan nilai-nilai kepribadian pada peserta didik agar memiliki sifat atau watak yang baik sesuai dengan moral dalam
kehidupan. Oleh karena itu peneliti menyusun bahan ajar subtema fungsi
makanan mengacu kurikulum 2013 berbasis budaya lokal untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar. 2.1.10
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan bahan ajar
subtema fungsi makanan mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema fungsi makanan mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar
Kurikulum SD 2013?
3. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema fungsi makanan mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru
kelas IV yang sudah melaksanakan Kurikulum SD 2013?
4. Bagaimana kualitas bahan ajar subtema fungsi makanan mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut hasil
uji coba produk pada siswa kelas IV SD?
37
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. Menurut Sugiyono
2010 penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Jenis penelitian ini dipilih oleh peneliti karena peneliti akan mengembangkan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 Subtema Fungsi Makanan
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono 2012:298-311 Terdapat 10 tahap penelitian pengembangan yaitu 1 potensi
masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi produk, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi desain, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi
produk, 10 produk masal. Dari 10 tahapan tersebut, peneliti hanya menerapkan sampai dengan tahap ke 7 dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya.
3.2 Prosedur Pengembangan
Dalam mengembangkan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 Subtema Fungsi Makanan, peneliti menggunakan langkah-langkah Kemp yang dimodifikasi
dengan langkah-langkah RD milik Borg dan Gall Sugiyono, 2010: 408-425. Bagan serta penjelasan prosedur pengembangan diatas adalah sebagai berikut: