Semangat Pelayanan sebagai Warisan St. Ignatius Loyola

38 mengindahkan konsensus bersama, yang a-yuridis. Pelayanan yang murah hati adalah pelayanan demi kebaikan bersama, ut bonum commune. Jika demikian, pelayanan yang murah hati haruslah berada dalam koridor tata penggembalaan yang ditumbuh-mekarkan. Pelayanan murah hati harus dilihat dan ditempatkan dalam konteks yang luas, yakni dalam keseluruhan cita-cita Gereja semesta untuk mewartakan karya keselamatan Allah melalui Kristus dalam dunia. Dalam Injil Lukas 6:36 tela h dikemukakan bahwa “Bukankah kita mesti murah hati, sama seperti Bapa adalah murah hati” Suharyo. 2009: 69.

2. Arti dan Makna Semangat dalam Pelayanan

Semangat dalam melayani itu tidak akan habisnya karena sikap itu tumbuh hanya dalam diri orang yang ingin tergerak akan keutamaan Kerajaan Allah. Semangat itu juga identik dengan sikap rendah hati yang mau berkorban demi sesama dan demi Allah itu sendiri. Motivasi pelayanan hendaknya berangkat dari ketulusan dan bukan dari semangat mencari pengakuan. Dalam Injil Lukas, Yesus menyampaikan kebenaran kepada kita bahwa para pelayan yang harus rela melayani tuannya merupakan hal yang sudah sewajarnya dilakukan. Tidak ada pelayan yang serba minta ucapan terima kasih dari majikannya atau serba mau minta cuti dan istirahat. Tentu dari pihak majikan, perlu ada ungkapan terima kasih itu dan gaji yang sesuai. Tetapi dari pihak si pelayan, ia harus melakukan segala sesuatu karena itu memang telah menjadi tugasnya. Melakukan dengan tulus sebagai rasa 39 tanggung jawab dan panggilan hidupnya inilah yang menjadi jiwa semangat pelayanan kristiani Martasudjita, 2015: 27. Keutamaan melayani dengan rendah hati yang paling tampak dan mudah untuk diteladani adalah peristiwa Yesus membasuh kaki para murid-Nya pada waktu perjamuan malam terakhir. Menjadi rendah hati merupakan perpaduan antara sikap hati yang menempatkan orang lain lebih dari diriku, sekaligus tindakan tangan untuk melayani. Melayani dengan rendah hati juga berarti siap menjadi orang nomor dua atau orang di balik layar atau orang yang berbuat, tetapi siap untuk tidak diperhitungkan peranannya. Lalu, sang Guru bersabda, “apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” Lukas 17:10. Betapa dahsyat dan menggetarkan apabila keutamaan ini sungguh dihayati. Keutamaan melayani dengan rendah hati memerlukan latihan yang terus- menerus sekaligus mohon rahmat untuk diberi sikap rendah hati. St. Ignasius Loyola dalam doa-doanya seringkali memohon agar ia diberi rahmat menjadi rendah hati, bahkan ia mohon agar diperkenankan merasakan kerendahan sebagaimana dialami oleh Yesus Kristus sendiri Mintara, 2014:84-85. Pelayanan berarti kerjasama, di dalamnya semua orang merupakan subjek yang ikut bertanggung jawab. Yang pokok adalah harkat, martabat, harga diri, bukan kemajuan dan bantuan sosial-ekonomis, yang hanyalah sarana. Tentu sarana-sarana juga penting, dan tidak bisa dilewatkan begitu saja, namun yang pokok ialah sikap pelayanan itu sendiri. Orang Kristen dituntut supaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 mengembangkan sikap pelayanan, sebagai intisari sikap Kristus, bukan hanya dalam orang yang melayani, melainkan juga dalam dia yang dilayani, membantu orang supaya menyadari dan menghayati, bahwa kemerdekaan itu kesempatan melayani seorang akan yang lain. Saling melayani, sebagai prinsip dasar kehidupan bersama dalam masyarakat itu tidak gampang. Gereja dipanggil menjadi pelopor pelayanan, hadir pada orang lain sebagai sesamanya. Itulah hidup Kristus, itulah panggilan Gereja KWI, 1996:450. Kita dipanggil dan menyanggupkan diri untuk melayani Kerajaan Allah yang hadir dalam kenyataan hidup manusia. Kerajaan Allah untuk masa kini disadari sebagai daya kekuatan untuk mengubah situasi sosial manusia yang ditandai oleh ketidakadilan, dalam segala bentuknya. Oleh karena itu, kita bila ingin setia kepada pelayanan Kerajaan Allah, mau tidak mau harus ikut serta di dalam usaha membangun situasi sosial yang lebih baik. Spiritualitas pelayanan ini hanya dimengerti dalam usaha kita bekerja sama dengan kekuatan Kerajaan Allah yang sedang bergulat untuk tumbuh dalam kenyataan sosial masyarakat Konferensi Pemimpin Tarekat Religius Indonesia, 1987: 5. Solidaritas dengan sesama berlandaskan pada solidaritas Allah Bapa dengan semua manusia dalam diri Putera-Nya yang menjelma menjadi manusia. Allah mewahyukan solidaritas-Nya dalam manusia. Sejak saat ini solidaritas antar manusia bukan humanisme horizontal belaka. Solidaritas berakar dalam keputusan ilahi untuk menyatukan Diri dengan nasib dan dengan demikianlah menyatukan semua dalam dimensi yang sangat mendalam. Kristus telah disalibkan untuk manusia, menyerahkan seluruh kebebasan nyawa dan masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 depan demi banyak orang. Dalam Sakramen Permandian orang beriman ditanamkan dalam wafat Kristus ini demi keselamatan semua orang. Maka seluruh diri dan kehidupannya diikatkan pada cinta kasih Kristus, yang memuncak pada cinta-Nya akan sesama manusia Sekretariat Nasional KMCLC, 1973: 20. Jadi, tak mungkin seorang Kristen sejati yang tidak merasa solider dengan sesama, khususnya dengan mereka yang lapar, terlantar, ditekan, disiksa, ditipu, yang tidak sempat untuk maju, untuk hidup layak sesuai dengan martabat seorang makhluk yang dipanggil Allah supaya hidup bersama-Nya untuk selama-lamanya. Bagaimana solidaritas dengan sesama kita terwujud? Iman harus mendorong orang untuk mendengar dan memperhatikan sesama, supaya setiap orang jangan berpikir secara ideologis, artinya me megang kepada “kebenaran” yang menguntungkan setiap golongan. Dalam berpikir haruslah bersifat terbuka, mempertimbangkan alasan, permintaan, tuntutan, keberatan dari sesama dengan tidak berat sebelah. Itulah solidaritas dalam berpikir Sekretariat Nasional KMCLC, 1973: 21. Melayani Tuhan: Pelayanan kepada Tuhan menjadi cita-cita besar yang terwujud dalam pelayanan kepada sesama dan alam lingkungan. Pelayanan ini menjadi dasar untuk terus- menerus berjuang menghadirkan Kerajaan Allah dalam dunia. Kerendahan hati, humilis, humus, tanah yang subur: Kerendahan hati menjadi keutamaan dasar, menjadi tanah yang subur yang mampu memberi kemakmuran, tempat semua keutamaan lain tumbuh secara baik. Juga menjadi dasar penggerak pelayanan yang partisipatif, sebagaimana dipikirkan dalam Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang Suharyo, 2009: 40. 42

3. Semangat Pelayanan Para Mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata

Dharma Universitas Sanata Dharma merupakan sebuah lembaga yang memiliki karakter oleh pendidikan Jesuit. Karakter yang dimaksud adalah competence kompetensi, conscience suara hati, dan compassion hasrat berbela rasa. Disingkat 3C. Dari situ orang dapat mengetahui apa yang dimaksud competence, conscience, dan compassion. 3C ini dimaksudkan untuk melahirkan pribadi- pribadi dan pemimpin yang berjiwa Ignasian yang merupakan implementasi dari Pedagogi Ignasian. Dan itulah yang dipilih Universitas Sanata Dharma secara konsisten sebagai Universitas Jesuit di Indonesia dalam membentuk karakter mahasiswa. Pedagogi Ignasian itu bersumber pada kharisma St. Ignatius itu sendiri, pendiri Serikat Jesus, dimana ini diwujudkan dalam ranah pendidikan. Dan Pedagogi Ignasian menekankan langkah-langkah beruntun yang terdiri: konteks, pengalaman, refleksi, evaluasi, tindakan. Konteks disini bertujuan untuk memahami akan situasi masyarakat zaman sekarang serta bagi pendidikan perlu bagi para mahasiswa untuk mengenal pribadi dan juga lingkungan yang mendukung pembelajaran dalam keterlibatan pada nilai-nilai. Unsur yang kedua yaitu pengalaman. Pengalaman merupakan unsur kunci dalam pendidikan. Pengalaman bertujuan untuk mengembangkan kemampuan belajar yang semakin kompleks. Refleksi merupakan kunci dalam paradigma Pedagogi Ignasian. Refleksi merupakan proses dimana para mahasiswa membuat pengalaman belajar menjadi miliknya, memperoleh makna dan arti dari pengalaman pembelajaran untuk dirinya sendiri dan orang lain. Tindakan memuat sikap, prioritas, komitmen, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 kebiasaan dari manusia sehingga dia bertindak bagi orang lain. Seperti St. Ignatius, terlibat untuk pelayanan yang lebih baik bagi Tuhan dan sesama. Sedangkan, evaluasi adalah pertumbuhan manusia dalam sikap, prioritas, dan tindakan-tindakan konsisten dengan pribadi bagi yang lain dan lainnya. Dari ini semua Sanata Dharma meringkasnya dalam kalimat “cerdas humanis’. Maksudnya adalah gabungan dari 3C, dimana itu merupakan bagian dari spiritualitas Ignasian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti menjadi manusia bagi sesama man and woman for and with others, perhatian pribadi cura personalis, semangat keunggulan magis, dan dialogis. Jadi, cerdas humanis merupakan segala upaya daya manusia untuk mengolah dan menerapkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mengembangkan kehidupan manusia Tim INSADHA, 2011:85-86. Para mahasiswa Prodi PAK adalah mahasiswa yang secara khusus belajar tentang pendidikan agama Katolik yang dididik dan menjadi wadah bagi pengembangan iman untuk nantinya menjadi seorang katekis atau guru agama. Para mahasiswa Prodi PAK perlu memahami, mengerti, menyadari visi dan misi dari lembaga tersebut. Selama menempuh pendidikan di prodi PAK mahasiswa diajarkan oleh banyak hal dan mendapatkan pendampingan diantaranya pendampingan akademik, pendampingan spiritualitas, dan juga pendampingan kepribadian. Semua pendampingan ini dimaksudkan dengan tujuan untuk membentuk karakter masing-masing mahasiswa agar mampu menemukan jati diri dan menyadari panggilannya sebagai seorang katekis. Sesuai dengan sasaran prodi PAK itu sendiri yakni semakin mantapnya jati diri PAK. Sasaran ini diarahkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 untuk mengembangkan prodi PAK agar lebih berperan dalam pewartaan Gereja Indonesia sesuai visi dan misinya. Melalui peningkatan kualitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, prodi PAK semakin berkembang sebagai lembaga pendidikan katekis dan pengembang karya katekese di Indonesia. Semangat melayani bagi para mahasiswa Prodi PAK sendiri secara konkret dapat dilihat dari setiap pendampingan dan juga dinamika dalam menempuh studi di lembaga ini, di antaranya dalam setiap pembinaan spiritualitas bagaimana mahasiswa bisa melayani sesama secara sosial dan juga memupuk persaudaraan sebagai satu angkatan, di mata kuliah Pendampingan Iman Anak bagaimana mahasiswa mampu melayani anak-anak dengan penuh sukacita dan juga belajar mencintai anak-anak sebagai anugerah Tuhan. Selain itu, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melayani umat secara langsung baik di paroki maupun lingkungan melalui kegiatan SCP Shared Christian Praxis atau pendalaman iman. Disini mahasiswa bisa melihat langsung situasi umat dan permasalahan-permasalahannya. Sebagai puncaknya, mahasiswa akan lebih dalam lagi melihat situasi umat melalui Karya Bakti Paroki KBP yang sungguh dinanti-nanti oleh para mahasiswa. Semua itu adalah dinamika yang dijalani oleh mahasiswa Prodi PAK yang sungguh memberi kekuatan dan motivasi untuk terus berjalan di jalan Tuhan. Selain itu, masih banyak sekali dinamika yang akan dijalani oleh para mahasiswa yang mampu memberikan nilai-nilai kehidupan yang bermakna. Di Prodi PAK secara khusus diselenggarakan program pembinaan spiritualitas yang dikoordinasi oleh Koordinator Bidang Spiritualitas. Spiritualitas 45 dimengerti sebagai semangat hidup dan perjuangan yang menjadi cara pandang atau pendekatan dalam pengelolaan hidup. Spiritualitas yang hendak ditumbuhkembangkan di Prodi PAK, sebagaimana di Universitas Sanata Dharma dan universitas Yesuit lainnya, adalah Spiritualitas Ignasian, semangat hidup dan perjuangan sebagaimana diwariskan oleh Santo Ignatius Loyola. Pola penumbuhkembangan Spiritualitas Ignasian di Prodi PAK mengacu pada dinamika Latihan Rohani yang telah disesuaikan dengan kebutuhan khusus mahasiswa Prodi PAK dan kebutuhan Universitas Sanata Dharma pada umumnya, yakni: a. Membangun kekaguman kepada realitas dunia yang secara hakiki mengungkapkan keagungan Penciptanya kosmologi Kristiani – asas dan dasar Latihan Rohani, khususnya pembedaan tujuan dan sarana b. Membangun kesadaran akan penyimpangan yang terus terjadi akibat kedosaan misteri kedosaan- pembedaan Roh, Latihan Rohani, khususnya etos kerja c. Mendorong untuk terlibat khususnya di dalam proses penebusan yang terus berlangsung melalui disiplin ilmu yang ada misteri penebusan- Panggilan Raja, Latihan Rohani, khususnya Etika Profesi d. Serta mendorong pengembangan diri yang selaras dengan realitas penciptaan tersebut, ialah semakin menjadi “ men and women for with others ” anthropologi kristiani alter Christi contemplativus ad amorem Kontemplasi untuk mendapatkan cinta, Latihan Rohani, khususnya pemaknaan hidup Staf Dosen Prodi PAK, 2010: 29. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Para mahasiswa Prodi PAK dalam menanggapi panggilan Allah sebagai seorang katekis tentu menjalani sebuah proses, bukan sekali jadi. Terkadang para mahasiswa pun masih bingung apakah benar ini jalannya menanggapi panggilan Allah atau tidak. Sebagai mahasiswa Prodi PAK haruslah perlu disadari bahwa panggilan itu berasal dari Allah. Sebelum dan selama mencari kebenaran akan panggilannya tersebut mahasiswa diajak untuk mengenal Kristus, karena pada dasarnya menjadi seorang katekis nantinya adalah mewartakan Kerajaan Allah di tengah umat. Belajar dari teladan Santo Ignatius, para mahasiswa nanti tentu diharapkan semoga juga menjadi pemimpin di tengah umat. Pemimpin yang diharapkan adalah mampu hidup di tengah-tengah umat, berjalan bersama umat demi kebersamaan dan kemuliaan Allah yang besar, dan juga bersemangat kristiani. Para mahasiswa pun juga perlu belajar dan meneladani Santo Ignasius dari Loyola yang bertobat menjadi pengikut Kristus setelah melawan Kristus.

E. Para Mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma 1.

Sejarah Prodi PAK Penulisan sejarah Prodi PAK berikut ini adalah tulisan yang diambil penulis dari buku Panduan Program Studi PAK tahun 2010. Pada tahun 1959 Majelis Agung Wali Gereja Indonesia sekarang KWI merencanakan usaha- usaha untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendalaman hidup beriman dan untuk memperbaharui pelaksanaan katekese di Indonesia. MAWI menyerahkan rencana tersebut kepada P.F. Heselaars SJ yang kemudian bekerjasama dengan P.C. Carry SJ. Pada tahun 1960 P.Heselaars SJ mendirikan Pusat Kateketik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 dengan kegiatan-kegiatan antara lain, menerbitkan buku-buku, mengadakan penataran para guru dan ceramah-ceramah untuk kelompok-kelompok kategorial lainnya. Pada saat itu telah disadari bahwa kurangnya tenaga-tenaga lapangan yang terdidik dapat memperlambat usaha memperbaharui katekese. Maka pada tanggal 1 Agustus 1962 didirikanlah YAYASAN AKADEMI KATEKETIK KATOLIK INDONESIA AKKI yang menyelenggarakan pendidikan tinggi Kateketik dan disahkan dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH nomor 3 tanggal 3 April 1964 di Yogyakarta. Pusat Kateketik beserta AKKI pada mulanya bertempat di Jl. P. Senopati 20 Yogyakarta. Pada tahun 1968 atas prakarsa Bapak Justinus Kardinal Darmoyuwono Pr, kedua lembaga tersebut menempati gedung sendiri di Jl. Abubakar Ali 1, Yogyakarta. Tempat yang baru ini dapat memenuhi kebutuhan akan ruang-ruang kuliah, perpustakaan dan ruang baca, kesekretariatan, kantor kerja staf, laboratorium audio visual, sanggar-sanggar kesenian, aula, ruang pameran dan ruang rekreasi. Pada tanggal 11 Mei 1965 AKKI memperoleh status terdaftar dari menteri PTIP dengan SK No. 108B.SwtP65. Pada tahun 1966 diselenggarakan ujian tingkat Sarjana Muda untuk pertama kalinya. Setelah beberapa kali menyelenggarakan ujian Negara, pada tanggal 31 Desember 1969 AKKI memperoleh kenaikan status dari terdaftar menjadi diakui dari Menteri P dan K dengan SK No. 0170 Tahun 1969. Pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang mendorong perubahan nama lembaga. Maka pada tanggal 31 Maret 1971 dengan Akte Notaris PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 R.M. Soerjanto Partaningrat SH, AKKI berubah nama menjadi SEKOLAH TINGGI KATEKETIK PRADNYAWIDYA. Pada tanggal 23 juni 1971 tingkat sarjana SEKOLAH TINGGI KATEKETIK PRADNYAWIDYA memperoleh status terdaftar dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen P dan K dengan SK No. 227DPTB71. Pada semester gasal tahun akademik 1984-1985 dilaksanakan proses perubahan jenjang dan program pendidikan, serta dilakukan penataan kembali nama unit jurusan program studi dengan status diakui di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V, DIY. Berdasarkan prose itu, Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang semula terdiri dari dua unit yaitu sarjana muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana satu S1 dengan nama SEKOLAH TINGGI FILSAFAT KATEKETIK PRADNYAWIDYA. Program sarjana 1 ini berstatus diakui dengan SK Mendikbud No. 04301985 tertanggal 28 januari 1985. STFK Pradnyawidya memperoleh penetapan kembali status diakui pada tanggal 14 mei 1986 dengan SK Mendikbud No. 036201986. Pada tahun akademik 19911992, tepatnya tanggal 26 Desember 1991, STFK Pradnyawidya memperoleh status disamakan dengan SK No. 66001991. Dengan adanya peraturan dari pemerintah bahwa hanya lulusan dari LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau yang memiliki akta mengajar dapat secara sah menjadi guru, maka STFK Pradnyawidya memerlukan perubahan jalur dari jalur non kependidikan menjadi jalur kependidikan. Perubahan tersebut mengantar STFK Pradnyawidya ke dalam proses merger kepada FKIP USD. 49 Setelah melalui proses merger yang cukup lama, berdasar SK Mendikbud No. 08DO1995 tertanggal 14 Februari 1995 STFK Pradnyawidya berubah menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA, Jurusan Pendidikan Agama Katolik, Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma dengan status disamakan. Berdasarkan SK BAN PT Depdikbud RI No 002BAN-PTAK-IIXII1998 tertanggal 22 Desember 1998 FIPA USD telah terakreditasi dengan mendapat nilai B. Pada tahun 1999, pemerintah mengadakan penataan kembali nama-nama program studi di lingkungan PTS di seluruh Indonesia yang membuat status FIPA USD berubah menjadi program studi dengan nama program studi “Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” IPPAK dan menjadi bagian FKIP USD. Pada tahun 2003 PAK mengajukan akreditasi. Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 014 BAN-PTAk-VIIS1IV2004 IPPAK mendapat peringkat A. Pada tahun 2008 IPPAK kembali mengajukan akreditasi. Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 015BAN-PTAk-XIIS1VI2009 IPPAK kembali mendapat peringkat A Staf Dosen Prodi PAK USD, 2010: 1-3.

2. Visi dan Misi Prodi PAK

a. Visi Prodi PAK Prodi PAK sebagai lembaga pendidikan mendidik calon Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang beriman tangguh dan professional demi 50 terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. b. Misi Prodi PAK 1. Mendidik kaum muda menjadi Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang dapat berprofesi sebagai Guru Agama Katolik, katekis, dan Pengembang karya katekese dalam konteks Gereja Indonesia. 2. Mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat. Keseluruhan bab II membahas kajian teori tentang Spiritualitas Ignasian dan Semangat Pelayanan Para Mahasiswa Prodi PAK yang dimulai dengan latar belakang hidup serta panggilan Santo Ignatius Loyola. Latar belakang hidup serta panggilannya membentuk spiritualitas yang berpengaruh kepada semangat pelayanan sebagai warisan yang abadi. Hal-hal di atas coba dihubungkan dengan semangat para mahasiswa Prodi PAK yang menjadi bagian dari lembaga pendidikan yang berasaskan pedagogi Ignasian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

BAB III PENELITIAN ATAS PERANAN SPIRITUALITAS IGNASIAN

TERHADAP SEMANGAT PELAYANAN PARA MAHASISWA PRODI PAK UNIVERSITAS SANATA DHARMA SEBAGAI CALON KATEKIS Dalam bab ketiga skripsi ini berisi situasi umum para mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma, penelitian tentang peranan spiritualitas Ignasian terhadap semangat pelayanan para mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian. Pada bab III ini, penulis memaparkan menjadi dua pokok bahasan. Pada pokok bahasan pertama penulis memaparkan tentang situasi umum para mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Kemudian pada pokok bahasan kedua penulis membahas penelitian mengenai peranan spiritualitas Ignasian terhadap semangat pelayanan para mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pokok bahasan pertama berisi gambaran umum mengenai situasi para mahasiswa Prodi PAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Kemudian, pada pokok bahasan kedua berisi mengenai persiapan penelitian, laporan dan pembahasan hasil penelitian, pendalaman lebih lanjut hasil penelitian menurut masing-masing variabel dan kesimpulan penelitian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pemakai jasa Perpustakaan Kampus I Mrican.

0 1 126

Persepsi karyawan pada program pelatihan dan pengembangan spiritualitas Ignasian : studi kasus pada karyawan biro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 139

Spiritualitas pelayanan ibu Teresa dari Kalkuta sebagai teladan bagi katekis dalam mewujudkan semangat pelayanan bagi kaum miskin.

2 36 137

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Kehidupan doa mahasiswa-mahasiswi awam prodi IPPAK sebagai calon katekis - USD Repository

0 0 148

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

SPIRITUALITAS PELAYANAN IBU TERESA DARI KALKUTA SEBAGAI TELADAN BAGI KATEKIS DALAM MEWUJUDKAN SEMANGAT PELAYANAN BAGI KAUM MISKIN SKRIPSI

0 2 135

Persepsi karyawan pada program pelatihan dan pengembangan spiritualitas Ignasian : studi kasus pada karyawan biro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 137

Pembinaan spiritualitas di program studi IImu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai upaya membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai katekis - USD Repository

0 2 167