7. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran atau taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran atau kemudahan suatu soal Arikunto: 2010,
223. Tingkat kesukaran merupakan rasio antara penjawab butir soal dengan benar dan banyaknya penjawab butir soal Azwar, 1996: 134. Dapat peneliti
simpulkan bahwa tingkat kesukaran adalah perbandingan antara penjawab benar dengan banyaknya penjawab yang di tunjukkan dengan angka.
Rentang perbandingan indeks kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Jika indeks kesukaran menunjukkan angka 1,0 maka itu berarti
soal itu tidak terlalu sukar dikerjakan. Sebaliknya jika indeks kesukarannya 0,00 maka soal tersebut sangat sukar dikerjakan. Tingkat kesukaran suatu
butir soal tidak selalu sama antara satu kelompok dengan kelompok siswa yang lain karena memang suatu butir soal yang dirasakan sulit bagi satu
kelompok siswa, mungkin terasa mudah bagi kelompok siswa yang lain yang lebih pandai. Apabila siswa dapat menjawab benar suatu butir soal itu
menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tersebut lebih rendah dari pada taraf kemampuan menjawabnya Azwar, 1996: 136.
Tingkat kesukaran diberi simbol P yaitu merupakan singkatan dari proporsi. Rumus untuk mencari P yang dikemukakan oleh Arikunto 2012:
223 adalah:
Keterangan : P
= tingkat kesukaran B
= banyaknya peserta yang menjawab dengan benar JS
= jumlah seluruh peserta tes
Tabel 2.4 Kategori tingkat kesukaran No
Nilai p Kategori
1 0,00 ≤ 0,30
Sukar 2
0,31 ≤ p ≤ 0,70 Sedang
3 0,7
≤ 1,00 Mudah
Sumber: Arifin 2009: 273 Kategori tingkat kesukaran dibedakan menjadi 3 kategori seperti
pada tabel di atas. karakteristik tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,00 ≤
0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 ≤ p ≤ 0,70 termasuk soal yang
sedang, dan 0,7 ≤ 1,00 termasuk soal yang mudah Arifin, 2009: 273.
Analisis tingkat kesukaran dapat digunakan sebagai suatu indikator untuk menentukan adanya perbedaan kemampuan peserta tes. Soal yang
memiliki tingkat kesukaran 0 maupun 1 hanya akan berpengaruh terhadap rerata mean, tetapi tidak akan berpengaruh terhadap reliabilitas, validitas
ataupun keputusan berdasarkan skor yang diperoleh peserta tes. Tingkat kesukaran akan berpengaruh pada variabilitas skor dan ketepatan
membedakan antara kelompok peserta tes Surapranata, 2004:22. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Keberfungsian Pengecoh