Keberfungsian Pengecoh Kajian Pustaka

8. Keberfungsian Pengecoh

Keberfungsian merupakan suatu jawaban salah yang berfungsi jika dipilih secara merata oleh siswa. Arikunto 2012: 234 menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 pengikut tes. Butir soal yang baik adalah jika pengecohnya dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah Arifin, 2009: 279. Kombinasi penyebaran jawaban akan bervariasi namun dasar terpenting dalam melakukan penilaian terhadap kualitas butir soal adalah dengan melihat fungsi pilihan jawaban, terutama pengecohnya yang harus terlihat sebagai jawaban benar bagi subjek dari kelompok rendah. Idealnya jika penyusunan butir soal yang pengecohnya dapat dijawab dengan benar oleh semua subjek kelompok tinggi, sedangkan subjek kelompok rendah semua memilih pengecoh Azwar, 1996: 144. Keberfungsian pengecoh dapat diperiksa dengan frekuensi pemilih masing-masing alternatif jawaban, yakni jumlah pemilih yang sudah terdistribusi dengan cukup merata. Apabila pengecoh dipilih oleh sedikit sekali peserta, tes itu menunjukkan bahwa terlalu jelas salahnya sehingga tidak dapat berfungsi. Azwar, 1996: 149. Perhitungan efektivitas pengecoh dapat menggunakan rumus Arifin 2009: 279 adalah sebagai berikut: IP = Keterangan : IP = indeks pengecoh P = jumlah siswa yang memiliki pengecoh N = jumlah siswa yang ikut tes B = jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban opsi 1 = bilangan tetap Keberfungsian pengecoh dapat dilihat dari dua kriteria: a. pengecoh yang dipilih oleh siswa dari kelompok rendah, b. pengecoh yang dipilih oleh kelompok tinggi Azwar, 1996: 142. Jika nilai IP = 0 maka soal tersebut jelek, dan demikian pengecoh tidak berfungsi. Berikut kriteria keberfungsian pengecoh Arifin 2009: 280. Tabel 2.5 Kriteria Keberfungsian Pengecoh No Nilai IP Kriteria 1 76 - 125 Sangat baik 2 51 - 75 atau 126 - 150 Baik 3 26 - 50 atau 151 - 175 Kurang baik 4 0 - 25 atau 176 - 200 Jelek 5 Lebih dari 200 Sangat jelek Sumber: Arifin 2009: 280 Tabel 2.5 menunjukkan kriteria pengecoh yang dibagi menjadi 5 kategori. Jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 76 - 125 maka pengecoh tersebut berfungsi dengan sangat baik, pengecoh menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persentase sebesar 51 - 75 atau 126 - 150 maka pengecoh tersebut berfungsi dengan baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 26 - 50 atau 151 - 175 maka pengecoh tersebut berfungsi dengan kurang baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 0 - 25 atau 176 - 200 maka pengecoh tersebut jelek, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar Lebih dari 200 maka pengecoh tersebut sangat jelek.

9. ITEMAN