Analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK,

SLEMAN, YOGYAKARTA.

Oleh: Intan Utami

121134175

Latar belakang penelitian ini adalah jarang dilakukannya penelitian analisis butir soal di Kecamatan Depok. Kualitas butir soal dapat dilakukan dengan cara menganalisis butir soal. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok dengan cara menganalisis validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh butir soal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh SD baik yang swasta maupun negeri di Kecamatan Depok yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive

sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah SD di Kecamatan Depok yang

menggunakan KTSP. Instrumen penelitian ini berupa wawancara dan daftar cek yang berisi daftar SD yang telah menyerahkan soal, jawaban siswa dan kunci jawaban.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validitas isi butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan valid dengan persentase sebesar 100%. (2) Reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan tinggi atau 1eliable yaitu sebesar 0,749%. (3) Daya beda butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan baik dengan persentase sebesar 66,67%. (4) Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan baik sebesar 50%. (5) Keberfungsian pengecoh butir soal UAS yang berfungsi dengan baik, yaitu sebesar 73,33%.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS MULTIPLE-CHOICE QUESTIONS ITEM DURING SEMESTER TEST ON CIVIC EDUCATION SUBJECT BY FOURTH GRADERS OF ELEMENTARY SCHOOL, YEAR

2014/2015 IN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

By: Intan Utami

121134175

The background of this study is to know the quality of a test in Depok. In Depok rarely uses an analysis of the test items. The quality of test can be detected by analyzing on each item from the questions. The aim of this study was to describe the criteria about the good in accordance with the content validity, reliability, power difference, level of difficulty and the functioning of humbug items on the semester final test towards the fourth graders in Depok specifically on the civic education subjects in the academic year 2014/2015.

This research used quantitative descriptive. The subject population was all elementary school students both the public and private school in Depok using Education Unit Level Curriculum (SBC)/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Samples in this study were determined by using purposive sampling technique of sampling. The sample in this study was a primary school in Depok are using SBC/KTSP. This research instrument was in the form of a check list containing the list of elementary schools which have submitted questions,

students’ answers and answer keys.

The results showed that (1) The validity item of the multiple choice questions content during the Semester test was declared as valid with a percentage of 100%. (2) Reliability item of multiple choice questions during semester test expressed highly reliable in the amount of 0.749%. (3) Power difference of the multiple choice questions during semester test is declared good with a percentage of 66.67%. (4) The difficulty level of multiple choice questions during semester test showed a good result with the percentage of 50%. (5) the functioning of humbug items during semester test had been functioning properly, which scored 73.33%.


(3)

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD

DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Intan Utami NIM: 121134175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD

DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Intan Utami NIM: 121134175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan Syukur dan Terimakasih kepada : 1. Allah SWT yang selalu menyertai, memberikan jalan serta menuntun tiap

langkahku.

2. Orang tuaku tersayang, Wibowo dan Annastasia Patrisia Gillipa 3. Kedua kakakku tercinta, Arry Mukti Prabowo dan Puspa Wulandari

4. Teman-teman seperjuangan payungku Tina Yuniasari, Natalia Desy Cahyaningtyas, Feriza Anggraeni, Arum Tyas Asih, Annisa Sinta Putri, Maria Stefani Mustida Nugraha, Yosica Ronanda, Laurensia Erlina Apriliawati, Antonius Ade, Mustika Ayu Kunandari, Adinda Titis, Felix Nolayan Fajar, Bonifantinus Rudi, Kurniawan Harianto.

5. Teman-teman seangkatanku Luky Erningtyas, Fransisca Herning Tyastuti, Ana Andriyastuti, Anastasia Desi Hartanti, Intansari Desy Saputri.

6. Sahabat-sahabatku tersayang Surya Guritno, Sintani Rahmawati, Yogie Yolanda, Kusuma Wardhani, Tri Wijayanti, Almas Yusuf Kusuma, Diyah Retnosari, Aji Dwiantoro, Mufti Hidayat, Andi Tri Sulistyawan, Yoga Prakoso, Sri Satini, Theresia Yuhanis, Dewi Setyo Wulan.


(8)

v

MOTTO

The best way to predict your future is to create it

- Abraham Lincoln-

Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan kita pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh

- Muhammad Ali -

If yo do what you’ve always done, you’ll get what you’ve alw

ays

gotten

Tony Robbins

Barang siapa keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah

(HR. Turmudzi)

Apapun masalah yang sedang terjadi dalam hidupmu hadapilah dengan penuh

kesabaran, karena dengan kesabaran akan membantu mendewasakanmu dengan

sendirinya

- Intan


(9)

(10)

(11)

viii ABSTRAK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK,

SLEMAN, YOGYAKARTA.

Oleh: Intan Utami

121134175

Latar belakang penelitian ini adalah jarang dilakukannya penelitian analisis butir soal di Kecamatan Depok. Kualitas butir soal dapat dilakukan dengan cara menganalisis butir soal. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok dengan cara menganalisis validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh butir soal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh SD baik yang swasta maupun negeri di Kecamatan Depok yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive

sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah SD di Kecamatan Depok yang

menggunakan KTSP. Instrumen penelitian ini berupa wawancara dan daftar cek yang berisi daftar SD yang telah menyerahkan soal, jawaban siswa dan kunci jawaban.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validitas isi butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan valid dengan persentase sebesar 100%. (2) Reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan tinggi atau viiieliable yaitu sebesar 0,749%. (3) Daya beda butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan baik dengan persentase sebesar 66,67%. (4) Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan baik sebesar 50%. (5) Keberfungsian pengecoh butir soal UAS yang berfungsi dengan baik, yaitu sebesar 73,33%.


(12)

ix ABSTRACT

ANALYSIS MULTIPLE-CHOICE QUESTIONS ITEM DURING SEMESTER TEST ON CIVIC EDUCATION SUBJECT BY FOURTH GRADERS

OF ELEMENTARY SCHOOL, YEAR 2014/2015 IN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

By: Intan Utami

121134175

The background of this study is to know the quality of a test in Depok. In Depok rarely uses an analysis of the test items. The quality of test can be detected by analyzing on each item from the questions. The aim of this study was to describe the criteria about the good in accordance with the content validity, reliability, power difference, level of difficulty and the functioning of humbug items on the semester final test towards the fourth graders in Depok specifically on the civic education subjects in the academic year 2014/2015.

This research used quantitative descriptive. The subject population was all elementary school students both the public and private school in Depok using Education Unit Level Curriculum (SBC)/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Samples in this study were determined by using purposive sampling technique of sampling. The sample in this study was a primary school in Depok are using SBC/KTSP. This research instrument was in the form of a check list containing the list of elementary schools which have submitted questions,

students’ answers and answer keys.

The results showed that (1) The validity item of the multiple choice questions content during the Semester test was declared as valid with a percentage of 100%. (2) Reliability item of multiple choice questions during semester test expressed highly reliable in the amount of 0.749%. (3) Power difference of the multiple choice questions during semester test is declared good with a percentage of 66.67%. (4) The difficulty level of multiple choice questions during semester test showed a good result with the percentage of 50%. (5) the functioning of humbug items during semester test had been functioning properly, which scored 73.33%.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat, rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda

Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn

Kelas IV SD Di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril, materiil, dukungan, bimbingan, kerjasama, dan doa. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembembing II yang tak kalah luar biasa sabar membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan staf karyawan Universitas Sanata Dharma yang memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

7. Kepala dan staf karyawan Bapeda yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di Kecamatan Depok.


(14)

xi

8. Kepala dan staf karyawan UPTD Pendidikan Kecamatan Depok, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk kami wawancarai dan memfasilitasi selama proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

9. Seluruh Kepala SD di Kecamatan Depok yang sudah bekerjasama, membantu serta memfasilitasi peneliti pada saat penelitian akan dan sedang berlangsung. 10.Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Wibowo dan Ibu Annastasia Patrisia Gillipa yang sungguh luar biasa hebat dan tak pernah letih memberikan dukungan, perhatian, cinta, kasih sayang, semangat serta motivasi. Happist

and luckiest person in the world have a great parents like yours in my life.

11.Kedua kakakku Arry Mukti Prabowo dan Puspa Wulandari yang selalu memberiku penguatan dan perhatian yang begitu besar untukku. The one of

my moodbosters.

7. Teman-teman seperjuangan payungku Teman-teman seperjuangan payungku Tina Yuniasari, Natalia Desy Cahyaningtyas, Feriza Anggraeni, Arum Tyas Asih, Annisa Sinta Putri, Maria Stefani Mustida Nugraha, Yosica Ronanda, Laurensia Erlina Apriliawati, Antonius Ade, Mustika Ayu Kunandari, Adinda Titis, Felix Nolayan Fajar, Bonifantinus Rudi, Kurniawan Harianto.

12.Teman-teman seangkatanku Luky Erningtyas, Fransisca Herning Tyastuti, Ana Andriyastuti, Anastasia Desi Hartanti, Intansari Desy.

13. Sahabat-sahabatku tersayang, Surya Guritno, Sintani Rahmawati, Yogie Yolanda, Kusuma Wardhani, Tri Wijayanti, Almas Yusuf, Diyah Retnosari, Aji Dwiantoro, Mufti Hidayat, Andi Tri Sulistyawan, Yoga Prakoso, Sri Satini, Davit Riyanto, Theresia Yuhanis, Dewi Setyo Wulan dan Kusnurul Khotimah.

14.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun telah banyak membantu peneliti penyelesaikan skripsi ini.


(15)

(16)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 7

C. Rumusan Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Definisi Operasional ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Kajian Pustaka ... 12

1. Evaluasi ... 12

2. Instrumen ... 14

3. Analisis Butir Soal ... 18


(17)

xiv

5. Reliabilitas ... 24

6. Daya Beda ... 26

7. Tingkat Kesukaran ... 28

8. Keberfungsian Pengecoh ... 30

9. ITEMAN ... 32

10.Mata Pelajaran PKn ... 38

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 43

1. Literature Map Hasil Penelitian Relevan ... 48

C. Kerangka Berpikir ... 50

D. Hipotesis Penelitian ... 51

BAB III METODE PENELITIAN ... 53

A. Jenis Penelitian ... 54

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 55

C. Populasi dan Sampel ... 56

D. Variabel Penelitian ... 61

E. Teknik Pengumpulan Data ... 62

F. Instrumen Penelitian ... 63

G. Teknik Analisis Data ... 66

1. Analisis secara Kualitatif ... 69

2. Analisis secara Kuantitatif ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 75

A. Deskripsi Penelitian ... 75

B. Hasil Penelitian ... 77

1. Validitas Isi ... 77

2. Reliabilitas ... 87

3. Daya Beda ... 88

4. Tingkat Kesukaran ... 89

5. Keberfungsian Pengecoh ... 94

C. Pembahasan ... 108

BAB V PENUTUP ... 118


(18)

xv

B. Keterbatasan Penelitian ... 119

C. Saran ... 121

DAFTAR REFERENSI ... 122

LAMPIRAN ... 124


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Koefisien korelasi/ validitas ... 23

Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas ... 25

Tabel 2.3 Kriteria Daya Beda ... 27

Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 28

Tabel 2.5 Kriteria Keberfungsian Pengecoh ... 31

Tabel 2.6 Output Statistik Butir Soal ITEMAN ... 35

Tabel 2.7 Statistik Tes ... 36

Tabel2.8 SK, KD, dan Indikator ... 41

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 56

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 59

Tabel 3.3 Instrumen penelitian berupa daftar check list ... 64

Tabel 3.4 Input data ... 66

Tabel 3.5 Hasil output ITEMAN ... 67

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas ... 70

Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ... 72

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 73

Tabel 3.9 Kriteria Keberfungsian Pengecoh ... 74

Tabel 4.1 Validitas Isi ... 78

Tabel 4.2 Validitas ... 84

Tabel 4.3 Kategori Validitas ... 85

Tabel 4.4 Output ITEMAN ... 87

Tabel 4.5 Reliability Statistic ... 88

Tabel 4.6 Daya Beda ... 89

Tabel 4.7 Kategori Daya Beda ... 90

Tabel 4.8 Tingkat Kesukaran ... 91

Tabel 4.9 Kategori Tingkat Kesukaran... 93

Tabel 4.10 Keberfungsian Pengecoh ... 94


(20)

xvii

Tabel 4.12 Output data ITEMAN ... 116 Tabel 4.13 Statistik Tes ... 117


(21)

xviii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literature Map penelitian sebelumnya ... 48

Gambar 4.1 Diagram Validitas isi ... 86

Gambar 4.2 Diagram Daya Beda ... 91

Gambar 4.3 Diagram Tingkat Kesukaran ... 93


(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Pedoman dan Hasil Wawancara ... 125 Lampiran 2 Surat Perizinan dari Bapeda ... 126 Lampiran 3 Surat Perizinan dari UPTD ... 127 Lampiran 4 Daftar Nama Mahasiswa Kelompok payung ... 128 Lampiran 5 Daftar Cek Instrumen Penelitian ... 129 Lampiran 6 Soal Ulangan Akhir Semester Genap ... 130 Lampiran 7 Kunci Jawaban ... 135 Lampiran 8 Lembar Jawab Siswa ... 136 Lampiran 9 Rekapan Hasil Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya

Beda, Tingkat Kesukaran Keberfungsian Pengecoh ... 137 Lampiran 10 Hasil output ITEMAN ... 140


(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebagai proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, yang menyangkut daya berpikir (intelektual) maupun daya rasa (emosi) manusia (Dewey dalam Arifin, 2003: 3). Proses pendidikan adalah proses perkembangan yang memiliki tujuan. Proses pendidikan umumnya terjadi dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas yang berlangsung secara efektif dan menyenangkan akan lebih berdampak positif bagi siswa sekolah dasar. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan ukuran kuantitasnya. Oleh karena itu, ukuran kuantitatif tersebut umumnya didekati dengan pencapaian prestasi dalam belajar. Sementara, prestasi belajar dapat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajarnya. Prestasi belajar yang dicapai siswa adalah hasil dari kegiatan belajarnya. Syah (2003:133) mengatakan bahwa pendekatan belajar (approach to learning), strategi belajar, dan metode belajar adalah faktor-faktor yang menentukan tingkat efisiensi kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa.

Kenyataannya permasalahan yang terlihat dalam pendidikan sekarang adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dibandingan dengan negara-negara sekitar, karena sistem pendidikan di Indonesia belum berfungsi dengan baik. Menurut survey PISA pada tahun 2012 menunjukkan kualitas pendidikan di


(24)

Indonesia menurun. Indonesia termasuk dalam peringkat 6 terbawah dari 64 negara (OECD (2013), PISA 2012 Result). Penilaian merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar selain itu untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru dan membantu siswa untuk mencapai perkembangan belajarnya secara optimal (Arifin, 2009: 5). Kegiatan untuk menilai atau pemberian nilai atau mentukan suatu kualitas disebut sebagai evaluasi. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi atau instrumen penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan definisi alat evaluasi atau instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2012: 40). Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu teknik nontes dan teknik tes (Arikunto, 2012: 40). Teknik nontes meliputi skala bertingkat, kuesioner, check list, wawancara, dan observasi (Arikunto, 2012: 41). Tes adalah sekumpulan pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan yang nantinya akan memberikan informasi (Azwar, 1996: 2). Tes prestasi merupakan hasil salah-satu alat pengukuran dibidang pendidikan yang sangat penting yang nantinya digunakan untuk sumber informasi pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Seorang tenaga pengajar haruslah mengetahui dasar-dasar penyusunan tes prestasi belajar yang baik agar dapat memperoleh hasil yang akurat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel) (Azwar, 1996: 9). Penilaian hasil belajar siswa dapat diukur salah satunya dengan memberikan soal yang kemudian soal tersebut akan


(25)

diujikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan suatu materi. Maka dari itu soal yang akan diberikan kepada siswa haruslah memiliki kualitas yang baik dari segi karakterisik atau cirinya. Ciri-ciri soal yang baik dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi 5 persyaratan tes, yaitu memiliki : a) validitas, b) reliabilitas, c) tingkat kesukaran, d) daya pembeda, e) analisis pengecoh. Penyusunan soal yang baik pun harus disusun sesuai dengan prinsip dan prosedur penyusunan soal. Untuk mengetahui apakah soal yang dibuat itu baik atau tidak, maka perlu dilakukan analisis kualitas butir soal.

Analisis kualitas butir soal merupakan suatu tahapan yang harus ditempuh untuk mengetahui tingkat kualitas suatu tes secara keseluruhan maupun butir soal saja yang menjadi bagian dari tes tersebut (Arifin, 2009: 246). Analisis butir soal berkaitan dengan pertanyaan apakah butir soal sebagai suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan yang seharusnya diukur. Pertanyaan tersebut merujuk pada karakteristik alat ukur yang baik. Ciri-ciri soal yang baik dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi 5 persyaratan tes, yaitu memiliki : a) validitas, b) reliabilitas, c) tingkat kesukaran, d) daya pembeda, e) analisis pengecoh (Azwar, 1996 173). Baik atau tidak baiknya suatu soal dapat kita lihat berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut. Karakteristik tersebut dijadikan sebagai patokan/ parameter kualitas soal (Surapranata, 2004: 10). Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab kajian teori.

Validitas merupakan kata benda yang merujuk pada arti kata tepat. Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Oemar, 2003:72).


(26)

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Validitas isi adalah kesesuaian antara indikator dengan butir soal yang diujikan (Azwar, 1996: 175).

Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang konsisten/tepat/benar walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga alat ukur tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Oemar, 2003:72). Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali.

Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Surapranata, 2004: 23). Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang yang sudah menguasai kompetensi dan siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi (Arifin, 2009:273).

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran atau kemudahan suatu soal (Arikunto, 2010:223). Rentang perbandingan indeks kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Jika indeks kesukaran menunjukkan angka 1,0 maka itu berarti soal itu tidak terlalu sukar dikerjakan. Sebaliknya jika indeks kesukarannya 0,00 maka soal tersebut sangat sukar dikerjakan.


(27)

Keberfungsian pengecoh adalah berfungsinya pengecoh yang ada dalam alternatif pilihan jawaban pada soal tipe pilihan ganda yang apabila dipilih siswa dapat menyebabkan jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci jawaban. Butir soal yang baik adalah jika pengecohnya dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah (Arifin, 2009: 279).

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan materi yang menyangkut pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Kewarganegaraaan sangat penting diajarkan bagi siswa sekolah dasar untuk membentuk manusia Pancasila yang dapat bermanfaat dan membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PKn siswa dapat belajar menjadi warga negara yang baik mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan Pemerintahan.

Pembelajaran PKn di SD selama ini sangat beragam materi pembahasannya. Sampel dalam penelitian ini adalah mata pelajaran PKn kelas IV. Alasan peneliti memilih mata pelajaran ini karena mata pelajaran PKn mulai dari kelas IV sudah diperkenalkan globalisasi. Hal itu menunjukkan bahwa materi mulai kelas IV ini diperluas lagi hingga internasional. Selain itu pada soal-soal yang diujikan pada mata pelajaran ini masih banyak soal-soal yang sulit dikerjakan siswa dan memiliki banyak pengecoh di setiap soalnya. Untuk alasan pemilihan kelasnya peneliti memilih kelas IV karena pada kelas ini, cangkupan materi PKn sangat luas sehingga mungkin saja siswa akan sulit dalam


(28)

mengerjakan soal-soal yang akan diujikan nantinya. Untuk itu peneliti mengambil mata pelajaran dan kelas IV.

Lokasi atau daerah yang peneliti gunakan dalam mengambil sampel soal dan jawaban dalam penelitian ini adalah seluruh SD yang berada di dalam Kecamatan Depok. Peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Depok ini karena sebelumnya jarang ada penelitian tentang analisis butir soal UAS semester genap mata pelajaran PKn kelas IV SD. Berdasarkan data yang sudah didapatkan dari UPT Pendidikan Kecamatan Depok, total SD Se-Kecamatan Depok ada 53 SD, terbagi menjadi 2 yaitu Swasta dan Negeri. Jumlah SD Negeri yaitu ada 37 dan swasta ada 16 Sekolah Dasar. Jumlah siswa yang akan mengikuti Ulangan Akhir Sekolah ada 2670 siswa.

Berdasarkan hasil wawacara yang telah kami laksanakan dengan Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Depok, kami telah menemukan beberapa data untuk mememperkuat alasan peneliti mengambil judul penelitian ini yaitu yang pertama, sebelumnya jarang ada penelitian mengenai analisis butir soal di Kecamatan ini, kedua keistimewaan Kecamatan Depok itu sendiri baik dari segi kependudukan maupun segi pendidikan, ketiga prestasi di Kecamatan Depok ini selalu masuk dalam 10 besar.

Dari segi pendidikan, ada beberapa sekolah favorit yang terdapat di Kecamatan ini baik negeri maupun swasta sama-sama favoritnya. Sekolah Dasar Negeri berjumlah 3 yang masing-masing Sekolah Dasar Negeri ini memiliki karakteristik dalam mendidik siswa-siswi mereka. Sekolah Dasar Swasta yang favorit berjumlah 2 SD. Jumlah SD di Kecamatan Depok ini banyak yang favorit


(29)

dan idola dikarenakan ada beberapa faktor, antara lain : a) sudah ada kesadaran para orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan siswa mereka, b) orang tua sisawa mendukung semua program yang akan dijalankan sekolah baik kurikuler maupun non-kurikuler, c) siswa-siswa di Kecamatan Depok pun sudah mengerti mengenai cita-cita mereka dan bagaimana mereka harus meraihnya melalui prestasi di sekolah mereka masing-masing, d) adanya komunikasi yang intensif antara orang tua wali siswa dengan guru kelas tentang perkembangan anaknya, e) adanya komitmen antara siswa dan guru yang tinggi untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bermutu.

Dari segi Prestasi, Kecamatan Depok ini selalu menduduki peringkat 10 besar, seperti tahun lalu Kecamatan Depok mendapatkan peringkat 5 besar dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Hal ini menunjukkan bahwa di Kecamatan Depok ini banyak SD lain yang berprestasi.

Berdasarkan wawancara dengan kepala UPT Pendidikan Kecamatan Depok, didapatkan data bahwa jarang ada penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda semester genap UAS SD di Kecamatan Depok. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis butir soal untuk mengetahui kualitas butir soal UAS di Kecamatan Depok ini.

B. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal ulangan akhir sekolah (UAS). Penelitian ini dibatasi oleh analisis butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap kelas IV SD di Kecamatan Depok mata pelajaran


(30)

PKn tahun pelajaran 2014/2016 yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

C. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

4. Bagaimanakah daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

5. Bagaimanakah keberfungsian pengecoh butir butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?


(31)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memaparkan validitas isi butir soal pilihan ganda UAS SD semester

genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

2. Untuk memaparkan reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

3. Untuk memaparkan indeks kesukaran butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

4. Untuk memaparkan daya butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

5. Untuk memaparkan keberfungsian pengecoh butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan sebagai latihan dalam menganalisis suatu masalah terutama


(32)

dalam menganalisis kualitas butir soal tentang validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini bisa menjadi koreksi diri supaya lebih selektif lagi jika memberikan soal kepada siswa.

3. Bagi UPT

Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis butir soal.

F. Definisi Operasional

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, definisi operasional penelitian ini adalah:

1. Validitas isi adalah kesesuaian antara butir soal dengan materi yang telah diajarkan dalam pembelajaran.

2. Reliabilitas adalah sesuatu untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali. 3. Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. 4. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran


(33)

5. Keberfungsian pengecoh adalah jebakan jawaban yang terdapat dalam pilihan jawaban pada bentuk soal pilihan ganda.

6. Tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa memahami suatu materi.

7. Pilihan ganda adalah beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh yang terdapat dalam suatu tes.

8. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak serta kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.


(34)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya dan kerangka berfikir.

A. Kajian Pustaka 1. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengukur suatu hal dengan menggunakan satu ukuran yang bersifat kuantitatif yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mengambil keputusan baik atau buruknya terhadap sesuatu yang bersifat kualitatif atau sering dikenal dengan menilai (Arikunto, 2012: 3). Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari program yang bersangkutan (Subali, 2012: 3).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur suatu benda yang bersifat kuantitatif.

Evaluasi pendidikan adalah proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan suatu pendidikan itu tercapai, tetapi digunakan juga ketika akan membuat suatu keputusan (Cronbach dalam Arikunto, 2012: 3). Evaluasi pendidikan dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan


(35)

kepada pihak-pihak berkepentingan, diantaranya terhadap siswa, lembaga dan program pendidikan (UU RI No 20 Th 2003).

Berdasarkan definisi evaluasi pendidikan, maka dapat peneliti simpulkan evaluasi pendidikan adalah proses pengukuran sejauh mana suatu tujuan pendidikan itu tercapai dalam rangka menjaga pengendalian mutu pendidikan secara nasional.

Tujuan evaluasi ada tujuh, yaitu: untuk mengetahui tingkat penguasaan peseta didik terhadap materi yang diberikan; untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap siswa terhadap program pembelajaran; meningkatkan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar dengan SK dan KD yang sudah di tetapkan; mendiagnosis keunggulan dan kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran; untuk seleksi; menentukan kenaikan kelas; menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya (Arifin, 2009: 15). Secara umum tujuan evaluasi ada tiga, yaitu: untuk mengukur kemajuan; menunjang penyusunan rencana; memperbaiki/ menyempurnakan kembali (Sudijono, 2006: 9).

Berdasarkan tujuan evaluasi di atas peneliti menyimpulkan ada sepuluh. Tujuan evaluasi pendidikan antara lain, untuk mengukur kemajuan; mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap siswa terhadap program pembelajaran; meningkatkan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar dengan SK dan KD yang sudah ditetapkan; mendiagnosis keunggulan dan kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran; untuk seleksi; menentukan


(36)

kenaikan kelas; menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya; menunjang penyususan rencana dan memperbaiki/ menyempurnakan suatu rencana.

2. Instrumen

Instrumen atau yang biasa disebut juga dengan istilah “alat” secara umum, adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Dalam kegiatan mengevaluasi, fungsi instrumen digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai kenyataan yang dievaluasi. Instrumen penilaian dikatakann baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Berikut keterangan dari masing-masing persyaratan.

a. Validitas

Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid apabila data yang dihasilkan atau didapatkan sesuai dengan keadaan kenyataannya. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak di ukur.

b. Reliabilitas

Instrumen penilaian dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya karena memberikan hasil yang tetap


(37)

apabila di uji cobakan secara berulang-ulang hasilnya sama/tetap.

c. Objektivitas

Instrumen penilaian dikatakan dikatakan objektif jika dalam pelaksanaan sistem skoringnya tidak dipengaruhi faktor pribadi.

d. Praktikabilitas

Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah dilaksanakan, mudah dalam pemeriksaan dan memiliki petunjuk yang jelas.

e. Ekonomis

Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam pelaksanaan tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.

Teknik tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai atau mengukur secara keseluruhan kemampuan seorang siswa (Arikunto, 2012: 33). Ditinjau dari segi kegunaan, tes dibagi menjadi 3, yaitu: 1) tes diagnostik, 2) tes formatif, 3) tes sumatif (Arikunto, 2012: 47). Berikut penjelasan singkat mengenai ketiga bagian tes di atas:


(38)

Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat.

b. Tes formatif

Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu.

c. Tes sumatif

Adalah tes yang digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan temannya yang lain dalam suatu kelompok.

Peneliti manganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) termasuk dalam kategori tes sumatif. Bentuk tes dibedakan menjadi dua yaitu, tes subjektif dan tes objektif. Tes subjektif umumnya dalam bentuk esai/uraian. Tes subjektif ini bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa yang memerlukan jawaban bersifat pembahasan atau dengan uraian kata-kata. Sedangkan tes objektif merupakan tes yang pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada tes berbentuk esai (Arikunto, 2014: 162).

Macam-macam tes objektif dibagi menjadi empat yaitu, tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan uraian singkat. Tes


(39)

objektif yang digunakan peneliti dalam menganalisis buti soal adalah tes obektif tipe pilihan ganda.

Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang memiliki satu pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum sempurna serta beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (Arikunto, 2012: 183). Pilihan ganda umumnya terdiri dari satu kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan jawaban yang salah satu pilihan jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar (Azwar, 2015: 80). Berikut penjelasan singkat mengenai kelebihan dan kekurangan tes tipe pilihan ganda (Sukardi, 2009: 125).

1) Kelebihan Tes Pilihan Ganda

a) Waktu untuk mengerjakan tes pilihan ganda relatif lebih singkat.

b) Cangkupan materi pelajaran lebih banyak

c) Pengoreksian jawaban lebih cepat dikoreksi karena adanya kunci jawaban dan dapat dikoreksikan bersama siswa atau orang lain.

2) Kekurangan tes pilihan ganda

a) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.

b) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk menjawab dengan menebak.


(40)

3. Analisis Butir Soal

Analisis kualitas butir soal berkaitan dengan pertanyaan apakah butir soal sebagai suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan yang seharusnya diukur. Pertanyaan tersebut merujuk pada karakteristik alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang valid ran reliabel. Ciri-ciri soal yang baik dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi lima (5) persyaratan tes, yaitu memiliki : a) validitas, b) reliabilitas, c) objektifitas, d) praktikabilitas, e) ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Analisis butir soal adalah proses penelaah butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori. Aspek yang diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik ditelaah dari tiga segi yaitu, a) tingkat kesukaran butir, b) daya pembeda butir dan c) penyebaran jawaban pada setiap pilihan jawaban (Kusaeri & Suprananto, 2012: 173). Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh, menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134).

Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal adalah pengkajian atau penelaahan butir soal jawaban peserta tes guna meningkatkan kualitas butir soal. Salah satu tujan utama dilakukan analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal apakah soal tersebut dapat diterima karena didukung statistik yang memadai, diperbaiki karena terbukti beberapa kelemahan, tidak digunakan sama sekali karena ada beberapa hal yang tidak


(41)

dapat berfungsi (Surapranata, 2004:11). Cara untuk mengetahui kualitas butir soal yaitu dengan menganalisisnya. Ada lima cara untuk menganalisis butir soal yaitu dengan menganalisis validitas isi soal, kereliabilitas soal, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh.

Analisis soal digunakan untuk mengetahui kualitas butir soal sejauh mana butir soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa dengan kemampuan rendah. Analisis soal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitaitf digunakan untuk menganalisis soal yang ditinjau berdasarkan isi/kandungan, teknis dan editorial. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menangalisis karakteristik internal tes melalui data yang sudah diperoleh.

Penelitian ini membahas atau menganalisis butir soal dengan cara analisis kualitatif yaitu dengan menganalisis validitas isi suatu soal. Validitas isi suatu soal disusun harus berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan jika tidak valid dan sesuai dengan tujuan maka soal tersebut (Sugiono, 2015: 176). Analisis yang kedua menggunakan analisis kuantitatif yaitu penelaahan butir soal yang didasarkan pada data yang diperoleh dari soal yang telah diujikan. Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan empat cara yaitu menganalisis reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh (Kusaeri & Suraprananto, 2012: 173).


(42)

Analisis validitas isi dilakukan dengan cara menganalisis kesesuaian butir soal Ujian Akhir Semester (UAS) siswa kelas IV mata pelajaran PKn dengan dengan indikator yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Kecamatan Depok. Sedangkan program Iteman digunakan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh. Berdasarkan analisis butir soal, disimpulkan bahwa analisis butir soal dalam penelitian ini dilakukan dengan lima cara yaitu menganalisis validitas isi, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh

4. Validitas

Validitas merupakan instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah sebuah tes yang dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247). Berdasarkan definisi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa instrument tes yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan


(43)

data dan mengukurnya itu valid (dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur).

Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas logis dan validitas empiris (Arikunto, 2012: 80).

a. Validitas Logis

Validitas logis adalah sebuah instrumen evaluasi yang menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang sudah ada. Validitas logis tidak perlu diuji kondisinya, tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen sudah selesai disusun. Validitas logis ada dua macam, yaitu: validitas isi dan validitas konstrak (Arikunto, 2012: 81).

1) Validitas isi

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena nya materi yang diajarkan sudah tertera dalam kurikulum (Sudijono, 2006: 164). Maka validitas isi ini sering disebut juga sebagai validitas kurikulum. Validitas isi dapat diusakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum, buku pelajaran. Dapat peneliti simpulkan bahwa validitas isi adalah kesesuaian antara butir soal dengan materi yang telah diajarkan


(44)

dalam pembelajaran Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika tetapi menggunakan analisis rasional. Pengujian validitas isi sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus dilakukan dengan seksama. Salah satu cara untuk mengetahui terpenuhi atau kesesuaian validitas isi adalah dengan menyesuaikan butir-butir soal yang diujikan dengan blue print atau domain ukurnya. Domain ukur dalam penelitian ini adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang didapatkan peneliti melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Validitas isi ini sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus dilakukan dengan seksama, butir soal harus di validitaskan terlebih dahulu kepada suatu panel ahli dibidang tersebut (Azwar, 1996: 175). Validitas isi inilah yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kualitas soal yang diujikan kepada siswa. Sesuai atau tidak dengan apa yang indikator yang telah dibuat oleh pemerintah.

2) Validitas konstrak

Sebuah tes dikatakan memiliki validasi konstrak apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir. Validitas konstruk dapat diketahui dengan cara merinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek. Proses validasinya dilakukan berdasarkan logika, bukan pengalaman (Sudijono, 2006: 164).


(45)

b. Validitas Empiris

Validitas empiris adalah sebuah instrumen evaluasi yang menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid setelah diuji dari pengalaman (Arikunto, 2012: 81).

Suatu instrumen dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment simpangan dan product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2012:85).

Adapun kriteria koefisien korelasi/ validitas soal sebagai berikut (Arifin, 2009: 257):

Tabel 2.1 Koefisien Korelasi/ Validitas

No Rentang Angka Kriteria

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Arifin (2009: 257)

Tabel 2.1 menunjukkan nilai koefisien korelasi/ validitas, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dibagi menjadi lima kriteria yaitu koefisien korelasi sebesar 0,00 – 0,20 yang menunjukkan kategori


(46)

sangat rendah, 0,21 – 0,40 menunjukkan kategori rendah, 0,41 – 0,60 menunjukkan kategori cukup, 0,61 – 0,80 menunjukkan kategori tinggi, dan 0,81 – 1,00 menunjukkan kategori sangat tinggi.

5. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepat/benar walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Oemar, 2003: 72).

Setuju dengan pendapat tokoh di atas, reliabilitas menunjukkan kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur berulang kali, alat pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap instrumen itu ajeg atau stabil.

Instrumen dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepat/benar walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Arikunto, 2000:235-236)

Faktor utama yang mempengaruhi reliabilitas adalah adanya perbedaan individual. Tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dipengaruhi


(47)

oleh beberapa faktor antara lain panjang suatu tes, kecepatan, homogenitas belahan, dan tingkat kesukaran soal (Crocker & Algina dalam Surapranata, 2004:92). Secara empirik, angka yang menunjukka tinggi-rendahnya reliabilitas disebut koefisien reliabilitas Berikut kriteria soal dikatakan reliabel. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur dari dua tes parallel, menandakan keduanya semakin baik dan dapat dikatakan reliabel dan sebaliknya. Kriteria reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki & Hariyanto (2014: 119) seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas

No Rentang Angka Kriteria

1 0,90 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,70 – 0,89 Tinggi

3 0,40 – 0,69 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 – 0,19 Amat rendah

Sumber: Basuki & Hariyanto (2014:119)

Kriteria reliabilitas dibedakan menjadi lima, yaitu koefisien reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19, di antara 0,20 – 0,39, di antara 0,40 – 0,69, di antara 0,70 – 0,89, dan 0,90 – 1,00 (Basuki & Hariyanto, 2014: 119). Angka di antara 0,00 – 0,19 bermakna korelasi yang amat rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna korelasi yang rendah, di antara 0,40 – 0,69 bermakna korelasi yang cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna korelasi yang tinggi, dan 0,90 – 1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi.


(48)

Uji reliabilitas butir soal peneliti menggunakan program Iteman 3.0 dengan melihat nilai Alfa.

6. Daya Beda

Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa atau kelompok yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa atau kelompok lain yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Azwar, 1996: 137). Semakin tinggi koefisien daya beda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang yang sudah menguasai kompetensi dan siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi. Apabila proporsisi penjawab benar dari dua kelompok sama, itu menunjukkan butir soal yang bersangkutan tidak mampu membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan rendah. Setiap butir soal yang memiliki indeks/angka pembeda lebih bedar daripada 0,50 dapat langsung dianggap sebagai butir soal yang berdaya beda baik. Sedangkan untuk butir soal yang memilili indeks/angka deskriminasi kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang dan sisa lainnya dapat ditelaah atau direvisi (Thorndike & Cunningham dalam Azwar, 1996: 139)

Rumus daya beda menurut Azwar (1996: 137) adalah sebagai berikut: D = N it / NT– nir / NR

Keterangan:


(49)

n it = banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok tinggi NT = banyaknya penjawab dari kelompok tinggi

n ir = banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok rendah NR = banyaknya penjawab dari kelompok rendah

Daya beda adalah indeks/angka yang digunakan untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta yang berkemampuan rendah. Angka daya pembeda berkisar antara -1 sampai +1. Tanda negatif menunjukkan siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat menjawab benar dan sebaliknya angka positif menunjukkan peserta dengan kemampuan tinggi yang menjawab salah. Dengan penjabaran tersebut soal yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta tes (Azwar, 1996: 139). Berikut empat kriteria daya beda (Arikunto, 2012: 232):

Tabel 2.3 Kriteria Daya Beda

No Indeks Daya Beda Kriteria

1 0,00 – 0,20 Jelek

2 0,21 – 0,40 Cukup

3 0,41 – 0,70 Baik

4 0,70 - 1,00 Baik Sekali

Sumber: Arikunto (2012: 232)

Tabel 2.3 menunjukkan kriteria daya beda kriteria yang terdiri dari 0,00 – 0,20 yang termasuk dalam kategori jelek, 0,21 – 0,40 yang termasuk dalam kategori cukup, 0,41 – 0,70 yang termasuk dalam kategori baik, dan 0, 71 – 1,00 yang termasuk dalam kategori baik sekali.


(50)

7. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran atau taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran atau kemudahan suatu soal (Arikunto: 2010, 223). Tingkat kesukaran merupakan rasio antara penjawab butir soal dengan benar dan banyaknya penjawab butir soal (Azwar, 1996: 134). Dapat peneliti simpulkan bahwa tingkat kesukaran adalah perbandingan antara penjawab benar dengan banyaknya penjawab yang di tunjukkan dengan angka. Rentang perbandingan indeks kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Jika indeks kesukaran menunjukkan angka 1,0 maka itu berarti soal itu tidak terlalu sukar dikerjakan. Sebaliknya jika indeks kesukarannya 0,00 maka soal tersebut sangat sukar dikerjakan. Tingkat kesukaran suatu butir soal tidak selalu sama antara satu kelompok dengan kelompok siswa yang lain karena memang suatu butir soal yang dirasakan sulit bagi satu kelompok siswa, mungkin terasa mudah bagi kelompok siswa yang lain yang lebih pandai. Apabila siswa dapat menjawab benar suatu butir soal itu menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tersebut lebih rendah dari pada taraf kemampuan menjawabnya (Azwar, 1996: 136).

Tingkat kesukaran diberi simbol P yaitu merupakan singkatan dari proporsi. Rumus untuk mencari P yang dikemukakan oleh Arikunto (2012: 223) adalah:


(51)

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya peserta yang menjawab dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes

Tabel 2.4 Kategori tingkat kesukaran

No Nilai p Kategori

1 0,00 ≤ 0,30 Sukar

2 0,31 ≤p ≤ 0,70 Sedang

3 0,7 ≤ 1,00 Mudah

Sumber: Arifin (2009: 273)

Kategori tingkat kesukaran dibedakan menjadi 3 kategori seperti pada tabel di atas. karakteristik tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,00 ≤ 0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 ≤ p ≤ 0,70 termasuk soal yang sedang, dan 0,7 ≤ 1,00 termasuk soal yang mudah (Arifin, 2009: 273).

Analisis tingkat kesukaran dapat digunakan sebagai suatu indikator untuk menentukan adanya perbedaan kemampuan peserta tes. Soal yang memiliki tingkat kesukaran 0 maupun 1 hanya akan berpengaruh terhadap rerata (mean), tetapi tidak akan berpengaruh terhadap reliabilitas, validitas ataupun keputusan berdasarkan skor yang diperoleh peserta tes. Tingkat kesukaran akan berpengaruh pada variabilitas skor dan ketepatan membedakan antara kelompok peserta tes (Surapranata, 2004:22).


(52)

8. Keberfungsian Pengecoh

Keberfungsian merupakan suatu jawaban salah yang berfungsi jika dipilih secara merata oleh siswa. Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Butir soal yang baik adalah jika pengecohnya dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah (Arifin, 2009: 279). Kombinasi penyebaran jawaban akan bervariasi namun dasar terpenting dalam melakukan penilaian terhadap kualitas butir soal adalah dengan melihat fungsi pilihan jawaban, terutama pengecohnya yang harus terlihat sebagai jawaban benar bagi subjek dari kelompok rendah. Idealnya jika penyusunan butir soal yang pengecohnya dapat dijawab dengan benar oleh semua subjek kelompok tinggi, sedangkan subjek kelompok rendah semua memilih pengecoh (Azwar, 1996: 144). Keberfungsian pengecoh dapat diperiksa dengan frekuensi pemilih masing-masing alternatif jawaban, yakni jumlah pemilih yang sudah terdistribusi dengan cukup merata. Apabila pengecoh dipilih oleh sedikit sekali peserta, tes itu menunjukkan bahwa terlalu jelas salahnya sehingga tidak dapat berfungsi. (Azwar, 1996: 149). Perhitungan efektivitas pengecoh dapat menggunakan rumus Arifin (2009: 279) adalah sebagai berikut:


(53)

Keterangan :

IP = indeks pengecoh

P = jumlah siswa yang memiliki pengecoh N = jumlah siswa yang ikut tes

B = jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban (opsi)

1 = bilangan tetap

Keberfungsian pengecoh dapat dilihat dari dua kriteria: a.) pengecoh yang dipilih oleh siswa dari kelompok rendah, b.) pengecoh yang dipilih oleh kelompok tinggi (Azwar, 1996: 142). Jika nilai IP = 0 maka soal tersebut jelek, dan demikian pengecoh tidak berfungsi. Berikut kriteria keberfungsian pengecoh Arifin (2009: 280).

Tabel 2.5 Kriteria Keberfungsian Pengecoh

No Nilai IP Kriteria

1 76% - 125% Sangat baik

2 51% - 75% atau 126% - 150% Baik 3 26% - 50% atau 151% - 175% Kurang baik 4 0% - 25% atau 176% - 200% Jelek

5 Lebih dari 200% Sangat jelek

Sumber: Arifin (2009: 280)

Tabel 2.5 menunjukkan kriteria pengecoh yang dibagi menjadi 5 kategori. Jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 76% - 125% maka pengecoh tersebut berfungsi dengan sangat baik, pengecoh menunjukkan


(54)

persentase sebesar 51% - 75% atau 126% - 150% maka pengecoh tersebut berfungsi dengan baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 26% - 50% atau 151% - 175% maka pengecoh tersebut berfungsi dengan kurang baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 0% - 25% atau 176% - 200% maka pengecoh tersebut jelek, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar Lebih dari 200% maka pengecoh tersebut sangat jelek.

9. ITEMAN

Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan sebuah perangkat

lunak yang dibuat melalui bahasa pemrograman komputer yang diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes. Program ini berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes berdasarkan data empiris hasil uji coba. Hasil analisis butir mencangkup tingkat kesukaran, daya beda dan keberfungsian pengecoh. Selain statistik butir soal, ITEMAN juga menghasilkan statistik tes (Kusaeri & Suprananto, 2012: 178).

Berikut statistik dari output dari butir soal yang dianalisis peneliti (Kusaeri & Suprananto, 2012: 179):

a. Sequence. No adalah nomor urut butir soal dalam file data. Fungsinya

untuk penomoran butir soal.

b. Scala-item adalah nomor urut butir soal dalam skala (tes/subtes)

c. Prop. Correct adalah proporsi siswa( peserta tes) yang menjawab benar


(55)

butir soal tersebut terlalu sukar atau terlalu mudah untuk peserta tes. Indeks ini disebut juga indeks tigkat kesukaran soal secara klasikal. d. Biser adalah indeks daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien

korelasi biserial. Nilai positif menunjukkan bahwa peserta tes yang menjawab benar butir soal, mempunyai skor yang relatif tinggi dalam tes/skala tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang menjawab benar butir soal, memperoleh skor yang relatif rendah dalam tes/skala tersebut. Untuk statistik pilihan jawaban (alternatif) korelasi biserial negatif sangat tidak dikehendaki untuk kunci jawaban dan sangat dikehendaki untuk pilihan jawaban yang lain (pengecoh).

e. Point-biser adalah juga indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban

(alternatif) dengan menggunakan koefisien korelasi point-biserial. Penafsirannya sama dengan statistik biserial.

Catatan: Nilai -9.000 menunjukkan bahwa statistik butir soal atas pilihan jawaban tidak dapat dihitung. Hal ini sering kali terjadii apabila tidak ada peserta tes yang menjawab butir soal/ pilihan jawaban tersebut

Statistik pilihan jawaban (alternatif) memberikan informasi yang sama dengan statistik butir soal. Perbedaannya adalah bahwa statistik pilihan jawaban dihitung secara terpisah. Untuk setiap piihan jawaban dan didasarkan pada dipilih tidaknya alternatif tersebut, bukan pada benarnya


(56)

jawaban. Tanda (*) yang muncul di sebelah kanan hasil analisis menunjukkan kunci jawaban.

Langkah kerja input data pada program ITEMAN sebagai berikut: Contoh data penelitian peneliti adalah sebagai berikut.

a. Buka file data (misalkan: skripsi.txt), contoh dibawah ini yang berisi: 030 o N 14 (MUSTOKOREJO, RINGINSARI, ADI SUCIPTO 1, 2 ) BABDDCCBACBCADCBCABDBDBCACDBCA

4444444444444444444444444444444444444444

YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY 000001 BABBABCBACBCAACCDABDBDACAAADCA

000002 BDBBDBBBDCDCCADCAADDBCBACCDBCB 000003 OABADCDABCACAOABDABDBBADCCDBAA 000004 AACBAADBDACDAAABBDCDBDCADCDCCB Berikut penjelasan singkat program ITEMAN:

1) Baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data.

Kolom Keterangan

1-3 Jumlah soal (30 butir soal)

4 Kosong (spasi)

5 Jawaban omit (kosong)

6 Kosong (spasi)

7 Soal yang belum sempat dijawab (N)


(57)

9-10 Jumlah identitas (14)

2) Baris kedua adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal. 3) Baris ketiga adalah daftar jumlah option untuk setiap butir soal. 4) Baris keempat adalah daftar butir soal yang hendak dianalisis (jika

butir yang akan dianalisis diberi tanda Y (yes), jika tidak diikutkan dalam analisis diberi tanda N (no).

5) Baris kelima dan seterusnya adalah data siswa dan pilihan jawaban siswa.

Setiap pilihan jawaban siswa (untuk soal bentuk pilihan ganda) diketik dengan menggunakan huruf, misal ABCD atau angka 1234 untuk 4 pilihan jawaban atau ABCDE atau 12345 untuk 5 pilihan jawaban.

b. Double click pada software ITEMAN

1) Isikan nama input data yang akan diolah dalam ITEMAN (misalkan skripsi.txt) tekan enter.

2) Isikan nama output data (misalkan skripsi-out.txt) tekan enter. 3) Tuliskan Y/N untuk pemunculan hasil skor.

4) Jika Y tuliskan nama output hasilnya (misalkan skripsi-scr.txt) tekan enter maka akan muncul pada tabel sebagai berikut:


(58)

Tabel 2.6 Output Statistik Butir Soal ITEMAN

MicroCAT (tm) Testing System

Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00 Item analysis for data from file skripsi.txt Page 1 Item Statistics Alternative Statistics

--- --- Seq. Scale Prop. Point Prop. Point No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ---- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

1 0-1 0.658 0.529 0.410 A 0.189 -0.456 -0.315 B 0.658 0.529 0.410 * C 0.021 -0.522 -0.184 D 0.129 -0.220 -0.138 Other 0.002 0.232 0.035 2 0-2 0.705 0.568 0.429 A 0.705 0.568 0.429 * B 0.153 -0.435 -0.285 C 0.033 -0.436 -0.179 D 0.107 -0.325 -0.194 Other 0.002 -0.196 -0.030

Tabel 2.6 di atas menunjukkan output ITEMAN. Bersadarkan tabel di atas diketahui bahwa Prop.correct menunjukkan angka 0.658. Berdasarkan penjelasan sebelumnya tentang ITEMAN, Prop.correct menunjukkan besarnya angka tingkat kesukaran butir soal. Sebagai contoh butir soal nomor 1 pada

Prop.correct menunjukkan angka 0.658 menunjukkan kategori sedang.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Point biser menunjukkan kategori daya beda butir soal. Point biser menunjukkan angka 0.410 yang termasuk dalam kategori baik. Sedangkan Prop. Endorsing menunjukkan besarnya angka keberfungsian pengecoh butir soal. Sebagai contoh butir soal nomor 1 yaitu

Daya Beda Tingkat Kesukara n Efektivitas Pengecoh


(59)

pada alternatif jawaban A sebesar 0.189 atau sebesar 18,8%, pilihan C sebesar 0.021 atau sebesar 021%dan pilihan D sebesar 0.129 atau sebesar 12,9%. Berdasarkan hasil alternatif jawaban dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecoh tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan ada alternatif jawaban yang dipilih oleh siswa <5% (kurang dari 5%).

Berdasarkan output ITEMAN di atas, dapat dilihat bahwa butir soal nomor 1 memiliki daya beda yang sedang yaitu sebesar 0.658, tingkat kesukaran baik dsebesar 0.410 dan pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik.

Tabel 2.7 Statistik Tes

There were 852 examinees in the data file. Scale Statistics

--- Scale: 0 --- N of Items 30 N of Examinees 852 Mean 16.481 Variance 23.649 Std. Dev. 4.863 Skew 0.331 Kurtosis 0.167 Minimum 3.000 Maximum 30.000 Median 16.000 Alpha 0.749 SEM 2.437 Mean P 0.549 Mean Item-Tot. 0.348 Mean Biserial 0.457

Koefisien Reliabilita


(60)

Tabel 2.7 menunjukkan hasil output ITEMAN. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0.749. Alpha menunjukkan besarnya reliabilitas butir soal. Reliabilitas butir soal sebesar 0.749 menunjukkan bahwa reliabilitas butir soal peneliti termasuk dalam kategori yang tinggi.

10.Mata Pelajaran PKn

a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak erta kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Pendidikan Kewarganegaraan mengarahkan siswa untuk menjadi warga negara yang demokratis, yang menghargai perbedaan, dan mencintai keadilan dan kebenaran (Utami, 2010: 2). Materi yang ada didalam mata pelajaran PKn ini menyangkut pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Kewarganegaraaan sangat penting diajarkan bagi siswa sekolah dasar untuk membentuk manusia Pancasila yang dapat bermanfaat dan membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PKn siswa dapat


(61)

belajar menjadi warga negara yang baik mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan Pemerintahan.

Tujuan PKn dibagi menjadi dua, yaitu tujuan secara umum dan secara khusus. Tujuan PKn secara umum adalah membawa siswa untuk menjadi ilmuan dan professional yang memiliki rasa kebanggan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban. Tujuan secara umum adalah untuk menjadikan warga negara yang berkarakter yang memiliki daya saing, berdisiplin, berparsisipas aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila dan UUD 1945 (Wiharyanto, 2007: 5)

Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan menurut Azis (2002:20) ialah :

1) Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

2) Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya yang sadar politik dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.


(62)

3) Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar warga negara dengan negara, antara warganegara dengan warganegara, dan pendidikan pendahuluan bela negara agar mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan kewajiban sebagai warganegara.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Wiharyanto (2008: 5), adalah membawa siswa untuk menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban, dan menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila.

b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator PKn

Mata Pelajaran PKn kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 memiliki standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sebagai berikut. Dapat dilihat di tabel 2.8


(63)

Tabel 2.8 SK, KD dan Indikator No Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 3 3. Mengenal

sistem

pemerintahan tingkat pusat

3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.

3.1.1 Mengidentifikasi lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MAK, MK dan BPK

3.1.2 Menjelaskan tugas lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat

3.1.3Menjelaskan tanggung jawab lembaga-lembaga negara tingkat pusat 3.2.1 Membuat bagan struktur organisasi pemerintah tingkat pusat seperti presiden wakil presiden dan para menteri

3.2.2 Menjelaskan tugas pemerintahan tingkat pusat 3.2.3 Menjelaskan tanggung jawab pemerintah tingkat pusat 3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri

4 4.

Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi

4.1.1 Menjelaskan arti globalisasi 4.1.2 Mengidentifikasi contoh-contoh globalisasi di lingkungan 4.1.3 Membandingkan kehidupan masyarakat lingkungan sebelum dan sesudah globalisasi 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional


(64)

No Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungan

4.2.1 Menjelaskan jenis-jenis budaya Indonesia

- Mengidentifikasi kebudayaan Indonesia yang ditampilkan di luar negeri

4.3.1 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi

4.3.2 Mengidentifikasi perilaku yang negatif akibat globalisasi 4.3.4 Menunjukkan sikap menolak akibat perilaku yang negatif dari pengaruh

globalisasi

Tabel 2.8 menunjukkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus di capai oleh siswa dalam semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk semester genap terdapat dua Standar Kompetensi (SK) dan maing-masing terdiri dari dua dan tiga Kompetensi Dasar (KD). SK ke 3 terdiri dari 2 KD dan 6 indikator. SK ke 4 terdiri dari 3 KD dan 7 indikator. Dilihat bahwa untuk KD ke 4 menunjukkan materi yang sudah memasuki dunia global yang menandakan materi PKn ini cukup luas.


(65)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum (2014) bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat kesukaran butir soal UAS Mata Pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD, (2) mendeskripsikan daya pembeda butir soal UAS Mata Pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD, (3) mendeskripsikan validitas dan reliabilitas butir soal UAS Mata Pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan mengambil 17 siswa kelas V seluruhnya. Sumber data penelitian ini adalah dokumen soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD. Data dalam penelitian ini adalah Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulkan data menggunakan metode observasi dan metode dokumentasi untuk mengetahui gambaran secara kongkrit mengenai evaluasi belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama, selanjutnya instrumen bantu dalam penelitian ini adalah buku-buku tentang teori evaluasi belajar dan nota pencatat. Teknik alalisis data mengunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) tingkat kesukaran butir soal dari keseluruhan butir soal yang memenuhi persyaratan kelayakan sebesar 70% (2) daya pembeda butir soal dari keseluruhan butir


(66)

soal yang memenuhi syarat daya pembeda sebesar 76% (3) validitas butir soal pilihan ganda yang mempunyai validitas cukup sebesar 31,4%, validitas rendah sebesar 22,9% dan validitas sangat rendah sebesar 45,7%, sedangkan validitas isi soal esai dan uraian mempunyai kesesuaian terhadap kurikulum sebesar 86,7%, butir soal yang tidak mempunyai kesesuaian terhadap kurikulum sebesar 13,3%, dan untuk reliabilitas butir soal dengan menggunakan rumus KR-20 adalah 1,0277 dan reliabilitas tes dengan menggunakan rumus KR-21 adalah 1,0271 dengan arti reliabilitas butir soal pilihan ganda memiliki korelasi yang tinggi, sedangakan reliabilitas butir soal esai menggunakan rumus Alpha sebesar -0,140 dengan arti reliabilitas soal esai kolerasinya sangat rendah, dan reliabilitas butir soal uraian sebesar 0,416 itu berarti reliabilitas soal uraian memiliki kolerasi sedang. Butir soal yang memenuhi syarat tes yang baik sebesar 44% dan yang tidak memenuhi persyaratan sebesar 56%.

Penelitian dilakukan oleh Suminarsih (2012) bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta apabila ditinjau dari analisis: validitas, reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat kesukaran, dan pencapaian kompetensi. Pengumpulan data dilakukan dengan Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan program Microcat Model Iteman versi 3.00 dan Anates versi 4.0.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal Ulangan Tengah Semester genap


(67)

mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 25 soal pilihan ganda dan 16 soal essay yang valid, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,88 berarti reliabilitasnya tinggi, sedangkan soal essay reliabilitasnya sebesar 0,81 berarti reliabilitasnya tinggi, derajat kesukaran item butir tes pilihan ganda dan essay terlalu mudah, daya pembeda item yang diterima sebanyak 27 butir, fungsi pengecohnya yaitu sebanyak 30 dari 50 pengecoh berfungsi dengan baik, soal tersebut belum mampu mengukur semua kompetensi yang harus dicapai siswa pada semester genap,karena kisi-kisi pembuatan soal dikerjakan setelah soal diujikan. Kualitas soalnya tergolong kurang baik, karena yang memiliki kriteriavaliditas, reliabilitas, derajat kesukaran item, daya pembeda item, dan fungsi pengecoh yang baik hanya berjumlah 12 atau 29,27 %.

Penelitian ini dilakukan oleh Sutrisno (2014) bertujuan untuk mengetahui karakteristik butir soal Ulangan Akhir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014 mata pelajaran PKn Kelas VII SMP Negeri 5 Depok Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dianalisis dengan statistik menggunakan program Item Analysis (ITEMAN) 3.00. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Depok Kabupaten Sleman yang berjumlah 130 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sebanyak 130 respon siswa (lembar jawab).


(1)

C 0.291 -0.142 -0.107 D 0.176 -0.340 -0.231 Other 0.002 -0.295 -0.045

20 0-20 0.878 0.494 0.305 A 0.068 -0.332 -0.173 B 0.022 -0.433 -0.156 C 0.026 -0.485 -0.184 D 0.878 0.494 0.305 * Other 0.006 -0.252 -0.055

21 0-21 0.569 0.287 0.227 A 0.073 -0.281 -0.149 B 0.569 0.287 0.227 * C 0.112 -0.089 -0.053 D 0.239 -0.177 -0.129 Other 0.007 -0.097 -0.023

22 0-22 0.543 0.514 0.409 A 0.177 -0.309 -0.210 B 0.116 -0.253 -0.154 C 0.155 -0.289 -0.190 D 0.543 0.514 0.409 * Other 0.008 -0.230 -0.057

23 0-23 0.528 0.421 0.335 A 0.208 -0.223 -0.157 B 0.528 0.421 0.335 * C 0.049 -0.348 -0.164


(2)

D 0.210 -0.218 -0.154 Other 0.005 -0.387 -0.077

24 0-24 0.256 0.406 0.299 A 0.227 -0.234 -0.168 B 0.359 -0.162 -0.126 C 0.256 0.406 0.299 * D 0.154 -0.000 -0.000 Other 0.005 0.019 0.004

25 0-25 0.332 0.405 0.312 A 0.332 0.405 0.312 * B 0.180 -0.076 -0.052 C 0.281 -0.214 -0.161 D 0.201 -0.194 -0.136 Other 0.007 -0.023 -0.005

26 0-26 0.504 0.531 0.424 A 0.285 -0.384 -0.289 B 0.109 -0.268 -0.161 C 0.504 0.531 0.424 * D 0.094 -0.158 -0.091 Other 0.008 -0.208 -0.052

27 0-27 0.721 0.532 0.398 A 0.107 -0.341 -0.203 B 0.094 -0.394 -0.226 C 0.069 -0.363 -0.191 D 0.721 0.532 0.398 *


(3)

Other 0.009 -0.066 -0.017

28 0-28 0.552 0.497 0.395 A 0.201 -0.274 -0.192 B 0.552 0.497 0.395 * C 0.090 -0.359 -0.204 D 0.153 -0.254 -0.167 Other 0.005 -0.087 -0.017

29 0-29 0.569 0.452 0.359 A 0.202 -0.364 -0.255 B 0.104 -0.224 -0.132 C 0.569 0.452 0.359 * D 0.121 -0.182 -0.112 Other 0.004 0.173 0.031

30 0-30 0.580 0.550 0.435 A 0.580 0.550 0.435 * B 0.140 -0.347 -0.222 C 0.203 -0.356 -0.250 D 0.068 -0.283 -0.147 Other 0.009 0.001 0.000


(4)

Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00

Item analysis for data from file skripsi.txt Page

There were 852 examinees in the data file.

Scale Statistics ---

Scale: 0 --- N of Items 30 N of Examinees 852 Mean 16.481 Variance 23.649 Std. Dev. 4.863 Skew 0.331 Kurtosis 0.167 Minimum 3.000 Maximum 30.000 Median 16.000 Alpha 0.749 SEM 2.437 Mean P 0.549 Mean Item-Tot. 0.348 Mean Biserial 0.457


(5)

149

CURRICULUM VITAE

Intan Utami merupakan anak pertama dari

pasangan Wibowo dan Annastasia Patrisia Gillipa. Lahir

di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 10 Juli 1994.

Pendidikan awal dimulai di TK Pertiwi Sabranglor 1,

Trucuk, Klaten, Jawa Tengah tahun 1998. Pendidikan

dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar Jatipuro 1, Trucuk,

Klaten, Jawa Tengah tahun 2000-2006. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Menengah Pertama Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah

pada tahun 2006-2009. Setelah itu penulis melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Atas Ceper, Klaten, Jawa Tengah dan lulus pada

tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012-2016.

Selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma penulis melakukan berbagai

kegiatan antara lain :

No.

Kegiatan

Peran

1

Kepanitiaan

a.

Pagelaran Wayang Kulit 3 Bahasa “the Ascending of

Bhisma pada tanggal 5 Desember 2013

Anggota P3K

b.

Panitia Insipro PGSD 2014

Co. Usda

c.

Masih aktif sebagai angota FOSCA (Alumnus SMA) Co. Angkatan

2

Seminar Umum

a.

Una Seminar and Workshop On Anti Bias

Curriculum And Teaching

Peserta

b.

Learning from the past for a better future: We

and the 1965 tragedy

Peserta

3

Kuliah Umum

a.

English Club (4 semester)

Peserta

b.

PPKM 1 dan 2

Peserta

c.

Weekend Moral

Peserta

d.

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar

(KMD)


(6)