Uji Viskositas Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel

Latifah, 2007. Tabel VI menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria sediaan topikal yang baik. Selain itu, penyimpanan selama 3 siklus tidak membuat pH sediaan mengalami perubahan yang menunjukkan bahwa pH sediaan tersebut stabil. Sediaan gel ekstrak daun binahong dengan pH 6 diharapkan tidak mengiritasi kulit ketika pemakaian serta meningkatkan acceptability dari konsumen.

3. Uji Viskositas

Viskositas merupakan pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Semakin tinggi viskositas, semakin tinggi tahanannya Sinko, 2011. Viskositas sediaan tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh terlalu rendah, karena jika terlalu tinggi kental, maka gel akan sulit untuk dikeluarkan dari kemasannya, sedangkan jika viskositas terlalu rendah maka akan menurunkan lama waktu tinggal di kulit saat digunakan. Viskositas dapat dinyatakan secara rheology dimana sifat alir suatu sediaan menjadi syarat sediaan gel yang baik. Viskositas diukur dengan menggunakan Rheosys Merlyn, instrumen yang mampu menunjukkan rheology dari sediaan gel. Namun, untuk pengujian stabilitas dipilih 1 kecepatan rotor saja. Kecepatan rotor yang dipilih sesuai orientasi adalah 60,1 rpm. Kecepatan rotor yang dipilih tidak boleh terlalu kencang karena dapat menunjukkan bahwa gel berada dalam fase yang berbeda-beda karena sifat alir gel yang merupakan pseudoplastis tiksotropik sehingga pembacaan viskositas menjadi bias. Kecepatan rotor yang dipilih juga tidak boleh terlalu pelan, hal ini juga dapat memberikan pembacaan viskositas yang terlalu besar dan bias. Sediaan gel yang akan diuji dioleskan tipis saja ke cone berdiameter 5 cm secukupnya kemudian dihimpitkan ke plate berukuran 30 mm sebagai rotor. Untuk memulai pembacaan viskositas instrumen harus terbaca online terlebih dahulu kemudian klik starttombol play pada layar komputer di sebelah kiri bawah, komputer akan menyesuaikan suhu dan viskositas akan terbaca dengan sendirinya. Uji viskositas pada siklus nol 48 jam pertama menunjukkan bahwa formula masih berada pada range yang diinginkan 5,0-8,5 Pa.s. Uji viskositas beserta pergeseran viskositas yang dihasilkan ditampilkan dalam tabel VII. Pada keempat formula diketahui bahwa formula B memiliki nilai viskositas terkecil. Hal ini dikarenakan formula B mengandung komposisi propilen glikol terbesar dan memiliki kandungan Carbopol pada level rendah sehingga secara otomatis memberikan viskositas yang rendah pada gel. Pada formula 1, diketahui pula memiliki viskositas kedua terendah dikarenakan memiliki komposisi level propilen glikol rendah namun juga komposisi level Carbopolnya rendah. Formula A memiliki viskositas terbesar. Formula A memiliki komposisi Carbopol pada level tinggi dan propilen glikol pada level rendah sehingga karakteristik viskositasnya tinggi. Formula AB memiliki viskositas tertinggi kedua dikarenakan memiliki komposisi Carbopol pada level tinggi namun memiliki komposisi propilen glikol pada level tinggi pula sehingga viskositas yang dimiliki sedikit lebih rendah dibandingkan formula A. Hal ini sesuai dengan teori maupun orientasi dimana gelling agent Carbopol memberikan pengaruh meningkatkan viskositas. Semakin tinggi level Carbopol semakin tinggi pula viskositasnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji stabilitas penting dilakukan karena dapat menunjukkan konsistensi sediaan selama penyimpanan maupun selama distribusi. Uji siklus freeze and thaw dianjurkan karena dapat menguji stabilitas sediaan semisolid dalam berbagai pengaruh suhu. Hal ini dikarenakan sediaan semisolid dapat mengalami berbagai perlakuan dalam suhu yang berbeda selama proses distribusi maupun proses penyimpanan. Tabel VII. Data Viskositas pada Siklus 0 48 Jam Hingga Siklus 3 Freeze and Thaw Formula Viskositas setelah penyimpanan 48 jam Pa.s Viskositas setelah penyimpanan 3 siklus Pa.s Pergeseran viskositas F1 6,02637 + 0,17947 5,90877 + 0,09678 2,95629 + 1,72535 FA 8,02146 + 0,05683 8,03461 + 0,19941 2,38096 + 0,79589 FB 5,70284 + 0,06164 5,58431 + 0,04297 2,07591 + 1,78476 FAB 7,59402 + 0,07085 7,71426 + 0,15042 2,21214 + 2,16135 Pergeseran viskositas diharapkan 10 untuk dinyatakan gel stabil Yuliani, 2010. Untuk memastikan apakah kesemua sediaan memiliki stabilitas yang baik maka dilakukan uji berpasangan T-test menggunakan software statistik Rstudio versi 3.2.3 untuk membandingkan dua kelompok yakni siklus 0 48 jam dan siklus 3 perlakuan freeze and thaw sehingga diperoleh nilai p-value yang dapat menunjukkan stabilitas sediaan secara statistik. Apablia p-value yang dihasilkan 0,05 maka dapat dinyatakan terjadi peruahan signifikan terhadap parameter yang diuji, namun apablia nilai p-value lebih besar dari 0,05 dapat dikatakan bahwa data yang diuji merupakan data yang berbeda tidak bermakna berbeda tidak signifikan sehingga dapat dikatakan data stabil. P-value masing- masing formula ditunjukkan dalam tabel VIII. Tabel VIII. Hasil Uji Statistik Pergeseran Viskositas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong Formula p-value F1 0,4107 FA 0,9331 FB 0,1855 FAB 0,4278 Dilihat dari tabel XIII maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan signifikan terhadap keempat formula gel yang diujikan. Dengan kata lain, disimpulkan bahwa gel memiliki stabilitas yang baik. Pergeseran viskositas dapat dilihat dalam gambar 9. Selain pengujian secara t-test, pengujian statistik juga dilakukan secara two way ANOVA pada taraf kepercayaan 95 untuk membandingkan berbagai kelompok dalam satu data apakah data tersebut stabil atau tidak. Kelompok data yang dimaksud adalah kelompok saat siklus 0, siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 pada masing-masing formula sehingga dapat diketahui apakah tiap-tiap dataformula memiliki stabilitas yang baik, juga ditunjukan oleh p-value 0,05 secara ANOVA. Tahap uji meliputi uji normalitas data untuk melihat data pada masing- masing formula memberikan data yang terdistribusi normal atau tidak. Untuk uji ANOVA diharapkan data berasal dari data yang terdistribusi normal, berbeda dengan analisis Kruskal-Wallis yang tidak memerlukan data yang terdistribusi normal. Distribusi data dikatakan normal jika memiliki p-value 0,05 Istyastono, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2012. Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro Wilk. Hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel IX. Gambar 9. Grafik Viskositas Gel Ekstrak Etanol Binahong Selama Siklus 0 Hingga Siklus 3 Perlakuan Freeze and Thaw Pada tabel IX ditunjukkan bahwa keempat formula pada siklus 0 hingga siklus 3 memiliki data yang terdistribusi normal sehingga data tersebut dapat diteruskan untuk pengujian variansi data. Levene test adalah uji yang digunakan dalam menyatakan homogenitas data. Hasil dari Levene test dijadikan dasar untuk pengujian ANOVA. Syarat untuk dapat melakukan uji ANOVA adalah data yang dihasilkan haruslah memiliki kesamaan varian, yang dapat dilihat dari nilai p- value. Data dikatakan memiliki kesamaan varian jika memiliki p-value 0,05 Suhartono, 2008. Hasil uji variansi dapat dilihat pada tabel X. Tabel IX. Hasil Uji Normalitas Data Viskositas Shapiro Wilk pada Masing- masing Formula selama 3 siklus Freeze and Thaw p-value F1 p-value FA p-value FB p-value FAB Siklus 0 0,2171 0,8104 0,2071 0,7411 Siklus 1 0,976 0,6969 0,2104 0,5098 Siklus 2 0,4429 0,9088 0,1723 0,0569 Siklus 3 0,925 0,4566 0,38 0,4181 5 6 7 8 9 Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 F1 FA FB FAB Tabel X. Hasil Uji Variansi Data Viskositas dengan Levene Test Masing- Masing Formula Hasil Levene’s test menunjukkan bahwa pada uji viskositas memiliki p- value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dihasilkan memiliki kesamaan varian dan dapat dilanjutkan uji parametrik. Uji parametrik two way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95 dapat menunjukkan bahwa formula stabil pada berbagai kelompoksiklus apabila memiliki p-value 0,05 yang menyatakan bahwa data berbeda tidak bermakna karena apabila p-value menunjukkan hasil 0,05 maka terdapat perubahan signifikan pada viskositas selama 3 siklus freeze and thaw test. Hasil uji ANOVA dapat dilihat dalam tabel XI. Tabel XI. Hasil Uji ANOVA Data Viskositas Masing-Masing Formula Selama 3 Siklus Freeze and Thaw p-value Formula 0,712 F1 0,097 FA 0,533 FB 0,229 FAB Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa setiap formula memiliki nilai p- value 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data viskositas memiliki stabilitas yang baik pada perbandingan setiap kelompok datasiklus. Dapat dikatakan bahwa semua formula memiliki stabilitas yang baik. p-value Formula 0,8535 F1 0,2751 FA 0,7114 FB 0,7223 FAB

4. Uji Daya Sebar

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan sorbitol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 25 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6