Pembuatan Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong

D. Pembuatan Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong

Bentuk sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah hidrogel. Hidrogel dipilih karena daya sebar hidrogel pada kulit baik, tidak menghambat fungsi fisiologis kulit, memberikan efek dingin, serta mudah dicuci dengan air Voigt, 1994. Pembuatan gel ekstrak etanol daun binahong ini menggunakan Carbopol sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan. Carbopol sering digunakan sebagai gelling agent karena Carbopol dapat memberikan karakteristik gel yang baik. Gel Carbopol juga memiliki stabilitas yang baik terhadap panas Osborne dan Amann, 1990. Penggunaan Carbopol cukup berada pada konsentrasi 0,50-2,00 saja Rowe, et.al, 2009. Propilen glikol dipilih sebagai humektan karena kelarutannya yang baik dengan air dan mudah melarutkan pengawet metil paraben dengan baik. Propilen glikol juga memiliki kompatibilitas yang baik sebagai bahan penghantar bagi etanol dan golongan fenolik. Perlu diketahui bahwa ekstrak yang digunakan merupakan ekstrak etanol daun binahong yang mengandung golongan fenolik yaitu flavonoid. Propilen glikol juga baik digunakan pada kulit yang rusak Rowe, et.al 2009. Bahan-bahan lain yang digunakan kali ini antara lain metil paraben sebagai pengawet, TEA sebagai agen pembasa, neutralyzing agent yang membantu membentuk karakter gel Rowe et.al, 2009, dan aquadest. Metil paraben merupakan pengawet yang kompatibel dan memiliki kelarutan yang baik dalam propilen glikol. Selain itu metil paraben digunakan sebagai antimikroba yang stabil pada pH 3-7. Penggunaan metil paraben sebagai antimikroba dalam sediaan topikal dengan konsentrasi 0,02-0,3 Rowe, et.al, 2009. Metil paraben larut dalam propilen glikol dengan kelarutan 1 bagian metil paraben larut dalam 5 bagian propilen glikol. Trietanolamin TEA berperan untuk meningkatkan pH sediaan agar sediaan memiliki pH yang sesuai dengan karakteristik pH kulit yaitu 4,5 – 6,5 Tranggono dan Latifah, 2007. Formula mengacu pada penelitian dari formula gel antiacne dari Salman et. al 2012. Perbedaan kedua penelitian terletak pada tanaman yang digunakan dengan mengganti daun Jeruk Purut dengan daun Binahong dengan konsentrasi ekstrak 5 mengacu pada penelitian Prijayanti 2012 yang menggunakan konsentrasi tersebut dalam uji dilusi penghambatan P. acnes dan S. epidermidis. Penelitian juga mengacu penggunaan konsentrasi ekstrak etanol cair 5 dari Astuti et.al 2011 dengan kadar flavonoid 50 mgL atau 0,005 gram100 ml yang mampu menghasilkan efek antimikroba. Penelitian lain menyatakan bahwa kadar flavonoid dalam ekstrak segar daun binahong adalah 0,001123 bb menggunakan metode KLT Selawa et.al, 2013. Pada penelitian kali ini, gel mengandung flavonoid 0,09 gram100 ml namun tidak dapat dikatakan gel mampu menghasilkan efek antiacne karena tidak dilakukan uji aktivitas dan pengukuran menggunakan spektrofotometer yang masih kurang selektif dan sensitif jika dibandingkan dengan KLT Selawa et.al, 2013. Selain itu, alkalyzing agent yang digunakan juga berbeda yakni mengganti NaOH 10 dengan TEA. Hal ini dikarenakan TEA memiliki kemampuan membantu basis Carbopol untuk membentuk massa gel dengan karakteristik yang diinginkan. Selain itu, NaOH kurang disarankan sebagai agen pembasa karena cukup keras pada kulit. Konsentrasi Carbopol dan propilen glikol juga mengacu hasil modifikasi terhadap orientasi yang dilakukan, bukan dari penelitian sebelumnya. Modifikasi dilakukan untuk memperoleh sediaan yang stabil dan memiliki karakteristik yang lebih baik. Karakteristik sifat fisik gel yang diinginkan dalam penelitian ini adalah memiliki rentang viskositas 5,0 – 8,5 Pa.s berdasarkan penelitian Rasheed et.al 2011 mengenai viskositas gel berbasis Carbopol dan daya sebar 3-5 cm berdasarkan penelitian Aeni, et.al 2012 mengenai daya sebar gel antiacne yang baik, serta pergeseran viskositas dinyatakan stabil secara statistik menggunakan ANOVA. Modifikasi tidak mengubah prinsip sediaan hidrogel. Carbopol dan propilen glikol menjadi dua faktor yang ingin diamati karena kedua faktor ini berperan terhadap stabilitas sediaan secara fisik. Level rendah Carbopol adalah 0,375 gram dan level tinggi 0,75 gram. Level rendah propilen glikol 5 gram dan level tinggi 12,5 gram. Pembuatan gel ekstrak etanol daun binahong diawali dengan pengembangan Carbopol dengan aquadest selama 24 jam. Saat akan dilakukan mixing, metil paraben dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan propilen glikol. Selanjutnya secara berurutan ditambahkan ke dalam Carbopol yang telah dikembangkan dan ekstrak daun binahong. Aquadest dapat berfungsi sebagai pembilas pada setiap bahan. Selanjutnya dilakukan mixing menggunakan blender selama 5 menit dengan skala putar 1. TEA ditambahkan ke dalam campuran pada menit pertama selama proses mixing. Selanjutnya sediaan gel dipindahkan ke dalam wadah kaca tahan panas untuk dilakukan uji siklus freeze and thaw. Pada 48 jam pertama wadah disimpan dalam lemari penyimpanan untuk diuji siklus 0. Setelah pengujian siklus 0, 24 jam kemudian wadah disimpan untuk siklus freeze dan 24 jam kemudian wadah dipindahkan ke climatic chamber untuk siklus thaw, ini menunjukkan satu siklus dan dilakukan begitu seterusnya hingga 3 siklus tercapai.

E. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Men

0 3 13

Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan sorbitol dalam formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis).

4 25 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

UJI AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) SECARA IN VITRO

2 4 6