sekunder lain seperti asam oleanolik yang terkandung dalam binahong juga dapat digunakan sebagai anti oksidan Utami, 2013.
C. Flavonoid
Flavonoid adalah kelas metabolit sekunder umumnya terletak di daun tanaman sebagai glikosida larut air di vakuola sel epidermis. Senyawa ini tidak
hanya hadir dalam tanaman sebagai konstitutif agen tetapi juga terakumulasi dalam jaringan tanaman dalam menanggapi serangan mikroba Galeotti, 2008.
Flavonoid merupakan kelompok senyawa organik heterosiklik yang terdiri dari dua atau lebih cincin aromatis dan terdapat pada tanaman serta produk-produk
terkait. Flavonoid
dilaporkan memiliki
3 mekanisme
penghambatan mikroorganisme yaitu dengan cara 1 perusakan membran sitoplasma, 2
penghambatan sintesis asam nukleat, dan 3 penghambatan energi metabolisme Cushnie, 2011. Jenis flavonoid dalam daun binahong adalah flavonol Selawa,
dkk, 2013.
D. Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan menarik suatu zat yang dapat larut dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut air. Tujuan ekstraksi bahan alam adalah
untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasari prinsip perpindahan komponen zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan
mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut Umi, 2011. Pelarut yang biasa digunakan dalam ekstraksi senyawa flavonoid
adalah etanol murni 99,5, methanol, etanol 70, dan petroleum eter. Bimakr, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
et.al, 2011. Metode ekstraksi yang dilakukan menggunakan metode maserasi perendaman dan dilanjutkan dengan deklorofilasi untuk membuat ekstrak lebih
transparan.
Gambar 2. Gambar struktur klorofil Houghton, 2012
Prinsip deklorofilasi menggunakan elektrolisis adalah untuk memutus ikatan Mg menggunakan suatu logam alumunium dengan bantuan daya listrik.
Dengan memutus ikatan Mg, diharapkan ekstrak yang diperoleh lebih transparan. Ekstrak cair transparan diperoleh dengan memisahkan endapan klorofil dari
ekstrak.
E. Gel
Menurut Farmakope edisi V tahun 2014 gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel dapat membentuk fase tiksotropik. Gel fase tungal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba
sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari
makromolekul sintetik misalnya karbomer atau dari gom alam misalnya tragakan.
Sediaan dalam bentuk gel mempunyai kelebihan dibandingkan sediaan krim dan salep yaitu dapat bertahan dalam waktu lama pada wajah, memiliki
penampilan yang baik, dan mampu memberikan kecepatan tinggi dalam melepaskan obat dan absorbsi pada pengobatan kulit sehingga sediaan gel cocok
untuk pengobatan antiacne Langley, 2008.
F. Gelling Agent