Mekanisme pembentukan kreatinin Fakor yang mempengaruhi kadar kreatinin darah Metode pemeriksaan kreatinin

3. Penyakit yang mengenai pembuluh darah

Sebagian besar penyakit ginjal melibatkan pembuluh darah secara sekunder. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh darah yaitu nefrosklerosis jinak yang menggambarkan kondisi patologi ginjal karena sklerosis arteriol dan arteri kecil ginjal Kumar et al., 2010.

E. Kreatinin

Kreatinin merupakan suatu produk akhir metabolisme otot yang diproduksi dengan kecepatan yang relatif kontan Sherwood, 2007. Kreatinin berasal dari kreatin otot maupun kreatin fosfat yang disintesis dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah, dan diekskresikan melalui urin. Meningkatnya kadar kreatinin dalam darah merupakan indikasi rusaknya fungsi ginjal Lu, 1995.

1. Mekanisme pembentukan kreatinin

Kreatin adalah derivat atau turunan asam amino yang diperoleh dari makanan terutama daging merah dan juga dibentuk di hati dari asam amino arginin, glisin, dan metionin. Kreatin kemudian ditangkap oleh otot tubuh membentuk fosfokreatin, senyawa fosfat berenergi tinggi Gambar 14.. Fosfokreatin kemudian dipecah untuk menyediakan cadangan energi ATP dengan katalasi enzim kreatin kinase Pasquale, 2000; Sacher and Richard, 2004. Dalam prosesnya, sejumlah kecil kreatin diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang dikeluarkan dari sirkulasi oleh ginjal Sacher and Richard, 2004. Kreatinin diproduksi dalam kecepatan yang konstan tergantung pada massa otot seseorang dan dibuang dari tubuh melalui ginjal Fischbach and Dunning, 2004. Nilai normal kadar kreatinin pada tikus adalah 0,2 – 0,8 mgdL Malole dan Pramono, 1989. Gambar 14. Proses pembentukan kreatinin Pasquale, 2000.

2. Fakor yang mempengaruhi kadar kreatinin darah

Jumlah kreatinin umumnya dianggap tidak dipengaruhi asupan protein namun terdapat pengaruh diet protein meskipun perubahan yang terjadi tidak sebesar pengaruh terhadap kadar ureum. Jumlah kreatinin dalam tubuh terutama dipengaruhi oleh massa otot. Oleh karena itu kreatinin darah pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, meningkatnya pada atlit dengan massa otot banyak, dan juga pada kelainan pemecahan otot rhabdomiolisis Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010. Adanya gangguan fungsi pada ginjal, akan mengurangi ekskresi kreatinin dan akan berakibat terjadinya peningkatan kadar kreatinin dalam darah kreatinin serum. Oleh karena itu, kadar kreatinin serum dapat menggambarkan kondisi ginjal Fischbach and Dunning, 2004.

3. Metode pemeriksaan kreatinin

Ada beberapa jenis pemeriksaan kreatinin darah diantaranya yaitu : a. Jaffe Reaction. Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning jingga. Alat yang digunakan photometer. b. Kinetik. Dasar metodenya relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer. c. Enzimatik. Dasar metode ini adalah dengan adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan enzim membentuk senyawa enzim substrat dengan menggunakan alat photometer. Meskipun sejumlah kecil disekresi, tes kliren kreatinin merupakan suatu tes untuk memperkirakan GFR dalam klinik. Untuk melakukan tes kliren kreatinin, cukup mengumpulkan contoh urin atau darah selama 24 jam Price and Wilson, 1985.

F. Karbon tetraklorida

Dokumen yang terkait

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 121

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 12 130

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 13 122

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang infusa biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida

2 13 119

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 120

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 113

Efek nefroprotektif dekoksi biji persea americana mill. jangka panjang terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 109