Anatomi dan Fisiologi Ginjal

americana Mill. diketahui terkandung sterol dan triterpenoid. Pada analisis lipid pada ekstrak hexane biji Persea americana Mill. juga diketahui adanya asam palmitoleic 1,6, asam stearat 2,2, palmitic acid 21,3, oleic acid 24,1 dan linoleic acid 27,6. Juga terdentifikasi adanya 1,2,4-trihydroxy- nonadecane and β-sitosterol pada ekstrak heksan Ding et al., 2007. Selain itu, hasil skrining fitokimia yang dilakukan oleh Zuhrotun et al. 2004 terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji alpukat menunjukkan bahwa biji alpukat mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tanin dan monoterpenoid dan seskuiterpenoid.

6. Khasiat dan kegunaan

Kegunaan dari ekstrak biji Persea americana Mill. yang telah diketahui diantaranya berdasarkan penelitian Imafidon and Amaechina 2010 dan Anaka, et al., 2009 ekstrak air biji Persea americana Mill. mempunyai khasiat sebagai antihipertensi. Penelitian oleh Leite, et al., 2009 diketahui bahwa ekstrak metanol dan heksan dari biji Persea americana Mill. mempunyai aktivitas sebagai larvasidal dan antifungal. Penelitian oleh Zuhrotun, et al., 2004 menyebutkan juga bahwa ekstrak metanol biji Persea americana Mill. mempunyai efek antidiabetes. Ekstrak aqueous dari biji Persea americana Mill. diketahui juga mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alhassan et al., 2012.

B. Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Ginjal merupakan organ yang memproduksi urin, suatu cairan yang berisi air, ion, dan sejumlah senyawa larut air. Pada tubuh manusia terdapat dua buah ginjal yang terletak pada sisi kanan dan kiri antara vetebra torakalis ke-12 dan vetebra lumbalis ke-3. Ginjal kiri berada pada posisi superior dari ginjal kanan karena hati menduduki banyak ruang di sebelah kanan Gambar 1. Martini and Nath, 2009. Gambar 1. Letak ginjal Sherwood, 2007 Ginjal pada orang dewasa berbentuk seperti biji kacang dengan sisi dalam menghadap ke tulang punggung. Ginjal berwarna merah-kecoklatan dengan panjang sekitar 10 cm, lebar 5,5 cm dan dengan tebal 3 cm. Masing-masing ginjal mempunyai berat kurang lebih 150 g. Setiap ginjal dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus dan membentuk pembungkus halus Martini and Nath, 2009. Ginjal terdiri atas bagian korteks dan medula Gambar 2.. Pada bagian korteks ini terdapat struktur tubular yang disebut nefron. Masing-masing ginjal memiliki 1,25 juta nefron yang bila dikombinasikan mempunyai panjang sekitar 145 km. Gambar 2. Struktur ginjal Huether and McCance, 2008 Bagian-bagian nefron yang terdapat pada bagian korteks ginjal diantaranya yaitu glomerulus, kapsula Bowman, tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal Gambar 3. Martini and Nath, 2009. Bagian nefron yang terdapat pada bagian medula diantaranya yaitu lengkung Henle, dan collecting duct Gambar 4. SIU School of Medicine, 2005. Gambar 3. Struktur mikrokopis bagian korteks ginjal. P, tubulus kontortus proksimal; d, tubulus kontortus distal; glom, glomerolus SIU School of Medicine, 2005 Gambar 4. Struktur mikroskopis bagian medula ginjal yang terdiri dari lengkung Henle bersegmen tipis ts, lengkung Henle bersegmen tebal dt, dan collecting duct cd SIU School of Medicine, 2005 Ginjal adalah organ yang kaya akan pembuluh darah. Ginjal dapat menerima sekitar 1200 mL darah per menit atau sekitar 25 curah jantung Kumar, Abas, and Fausto, 2010. Sedikitnya selama 24 jam ginjal pada orang dewasa mampu menyaring sekitar 180 L air dimana total air dalam tubuh sekitar 25-60L Goldfrank et al., 2002. Korteks ginjal adalah bagian paling kaya pembuluh darah bila dibandingkan dengan bagian medula ginjal. Korteks ginjal menerima sedikitnya 90 dari total aliran darah ginjal. Masing-masing ginjal menerima darah melalui renal arteri Kumar et al., 2010. Ginjal menerima aliran darah melalui arteri ginjal. Selanjutnya darah dialirkan menuju ke arteri segmental dan arteri interlobar yang melewati renal coloumn diantara piramid renal. Arteri interlobar kemudian mengalirkan darah menuju arteri arcuate yang berada diantara korteks dan medula ginjal. Setelah itu darah dialirkan menuju cortical radiate arteri, afferent arteriol, cotical radiate veins, arcuate vein, interlobar veins, dan terakhir menuju vena ginjal Huether and McCance, 2008. Fungsi ginjal secara disingkat diantaranya yaitu 1. Pembentukan urin. Ginjal membentuk urin yang selanjutnya dialirkan menuju ke ureter dan kandung kemih. Komposisi urin menunjukkan pertukaran zat antara nefron dan darah di kapilar renal. Produk sisa metabolisme protein diekskresikan, kadar elektrolit dikontrol dan pH dipertahankan dengan ekskresi ion hidrogen. 2. Mempertahankan keseimbangan H 2 O dalam tubuh. 3. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai terutama melalui regulasi keseimbangan H 2 O. Fungsi ini penting untuk mencegah fluks-fluks osmotik masuk atau keluar sel, yang masing-masing dapat menyebabkan pembengkakan atau penciutan sel yang merugikan. 4. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian ion cairan ekstra seluler termasuk natrium, klorida, kalium, kalsium, ion hidrogen, bikarbonat, fosfat, sulfat, dan magnesium. 5. Mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh yang tepat dengan menyesuaikan pengeluaran H + dan HCO 3 - di urin. 6. Mengekskresikan produk-produk akhir sisa metabolisme tubuh seperti urea, asam urat, dan kreatinin. Jika bahan-bahan ini menumpuk dalam tubuh dapat menyebabkan toksisitas terutama toksisitas pada otak. 7. Mengeluarkan banyak senyawa asing seperti obat, aditif makanan, pestisida, dan bahan eksogen non-nutritif lain yang masuk ke dalam tubuh Sherwood, 2007.

C. Nefron

Dokumen yang terkait

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 121

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 12 130

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 13 122

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang infusa biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida

2 13 119

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 120

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 113

Efek nefroprotektif dekoksi biji persea americana mill. jangka panjang terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 109