Acetylcysteine
sangat luas dan LD 50 adalah 7.888 mg kg berat badan Heloisa, 2005; Borras dkk., 2007; Aguiar-Souto, 2008.
Gambar 2.11. Farmakodinamik
N-Acetylcysteine
Nolin dkk, 2010
Setelah pemberian
N-Acetylcysteine
perinjeksi,
N-Acetylcysteine
akan akan diserap plasma dan konsentrasi plasma puncak 0.35-4 mg L dicapai
dalam 1-2 jam sedangkan distribusi volume mengikat protein plasma berkisar 0.33-0.47 L kg.
N-Acetylcysteine
akan mencapai waktu paruh 4 jam setelah injeksi intravena. Klirens ginjal 0.190-0.211 L h kg dan sekitar 70 dari
pembersihan tubuh total nonrenal Nolin dkk, 2010.
2.10. Hemodialisis HD
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal buatan dengan tujuan untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme protein
serta koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit antara kompartemen darah dan cairan dialisis melalui selaput membran
semipermiabel yang berperan sebagai ginjal buatan Wanner C. dkk., 2004.
Hemodialisis pada umumnya sudah dilakukan pada pasien PGK dengan bersihan kreatinin 10 mlmenit 15 mlmenit pada pasien dengan
nefropati diabetes atau bila kadar kreatinin serum mencapai 8-10 mgdL. Sebagian besar pasien PGK dalam satu minggu membutuhkan hemodialisis
antara 9 sampai 12 jam dibagi dalam 3 sesi yang sama Ross dan Caruso, 2005. Pada penyakit ginjal kronis tahap akhir, hemodialisis dilakukan
dengan mengalirkan darah ke dalam suatu tabung ginjal buatan dialiser yang terdiri dari dua kompartemen yang terpisah. Darah pasien dipompa dan
dialirkan ke kompartemen darah yang dibatasi oleh selaput semipermeabel buatan artifisial dengan kompartemen dialisat.Kompartemen dialisat dialiri
cairan dialisis yang bebas pirogen, berisi larutan dengan komposisi elektrolit mirip serum normal dan tidak mengandung sisa metabolisme nitrogen. Ada 3
prinsip dasar dalam hemodialisis yaitu proses difusi merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena adanya perbedaan
konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih
rendah melalui suatu membrane semi permeabel yang membatasi kompartemen
darah dan
kompartemen dialisat.
Proses Osmosis
yaitu berpindahnya air karena adanya perbedaan tekanan osmotik osmolalitas darah dan dialisat. Proses ultrafiltrasi yaitu berpindahnya zat
pelarut air melalui membrane semi permeable akibat perbedaan tekanan hidrostatik pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat. Ross dan
Caruso, 2005; Dewi RTK, 2014