laki dan 67 untuk wanita pada GFR 15 mlmenit1,73m
2
. Pada penderita PGK stadium 4 dan 5, prevalensi anemia meningkat signifikan jika penderita
tersebut juga memiliki diabetes. O’mara NB, 2008.
2.5.1. Penyebab Anemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Diabetes merupakan salah satu penyebab tersering dari PGK. Dan menariknya, penurunan kadar Hb sering didapatkan sebelum terjadinya
nefropati diabetik. O’Mara NB, 2008.
Penurunan kadar Hb disebabkan oleh berbagai macam hal. Hampir 90 hormon
erythropoietin
diproduksi oleh ginjal. Dalam keadaan fisiologis normal, hipoksia ginjal akan menyebabkan peningkatan produksi
erythropoietin
yang kemudian menstimulasi eritropoiesis. Ginjal pada akhirnya akan meningkatkan oksigenasi dengan terbentuknya eritrosit
– eritrosit baru dan menurunkan produksi erythropoietinnya. Kerusakan
tubulointerstitial ginjal pada pasien diabetes, terjadi lebih dini dan diakibatkan oleh diabetes itu sendiri, meskipun belum didapatkan penurunan
GFR ataupun albuminuria. Seiring dengan semakin menurunnya fungsi ginjal pada pasien PGK, tubuh tidak dapat memproduksi
erythropoietin
dalam jumlah yang adekuat sebagai respon dari hipoksia ginjal. Faktor lain yang
sering didapatkan pada pasien diabetes adalah penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi produksi Hb, termasuk diantaranya penggunaan
metformin, fibrat,
tiazolidinedion
dan
ACE-inhibitor
. Pada akhirnya, inflamasi sistemik yang diakibatkan oleh adanya penyakit mikrovaskular
pada PGK menimbulkan produksi mediator inflamasi, seperti interleukin dan
TNF. Mediator inflamasi ini menurunkan efek
erythropoietin
pada sum – sum
tulang belakang, dimana di tempat itulah terjadi stimulasi prekursor eritroid. O’Mara NB, 2008.
Faktor lainnya walaupun tidak spesifik dapat mencetuskan terjadinya anemia lebih jauh pada pasien PGK. Hal ini termasuk disfungsi platelet yang
menyebabkan peningkatan faktor resiko terjadinya perdarahan saluran cerna, pemendekan masa hidup eritrosit 30
– 60 dari masa hidup normal 120 hari, dan hemolisis sekunder akibat akumulasi toksin uremik. Pada pasien
yang mendapatkan dialisis, terutama pada mereka yang mendapatkan hemodialisa rutin, kehilangan darah kronik yang diakibatkan oleh seringnya
tindakan flebotomi untuk pemeriksaan laboratorium, dan kehilangan darah melalui tabung dialisis dan dialiser setiap sesi HD, dapat berakibat ada
menurunnya kadar Hb. Pada akhirnya, malnutrisi dan defisiensi zat besi, folat dan vitamin B12 memiliki peran dalam penurunan kadar Hb.
O’Mara NB, 2008.
2.5.2. Akibat Anemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis