Etiologi Penyakit Ginjal Kronis Gambaran Klinis Penyakit Ginjal Kronis Uremia pada Penyakit Ginjal Kronik

Tabel 2.3. Klasifikasi Laju Filtrasi Glomerulus berdasarkan KDIGO 2012 Dewi RTK, 2014 GFR Category GFR mlmin1,73 m 2 Terms G1 ≥ 90 Normal or high G2 60-89 Mildly decreased G3a 45-59 Mildly to moderately decreased G3b 30-44 Moderately to severely decreased G4 15-29 Severely decreased G5 15 Kidney failure

2.1.1. Etiologi Penyakit Ginjal Kronis

Terdapat beberapa etiologi penyakit ginjal kronis yang sering kita jumpai, diantaranya Dewi RTK, 2014 : a. Glomerulonefritis, baik primer maupun sekunder b. Penyakit ginjal herediter c. Hipertensi esensial d. Diabetes Melitus e. Uropati obstruktif f. Infeksi saluran kemih dan ginjal pyelonephritis g. Interstitial nephritis

2.1.2. Gambaran Klinis Penyakit Ginjal Kronis

Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronis meliputi Dewi RTK, 2014: a. Sesuai penyakit yang mendasari seperti diabetes mellitus, infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemia, Systemic Lupus Erythematosus SLE dan lain sebagainya. b. Sindroma Uremia , yang terdiri dari : lemah, letargia, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan volume overload , neuropati perifer, pruritus , uremic frost, pericarditis , kejang-kejang sampai koma. c. Gejala komplikasinya : hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, gagal jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit.

2.1.3. Uremia pada Penyakit Ginjal Kronik

Uremia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar nitrogen urea dalam serum azotemia yang terjadi pada pasien gagal ginjal. Gejala uremia muncul ketika GFR turun sampai kurang lebih 20 dari normal. Uremia juga merupakan suatu tanda proinflamasi kronis dan meningkatnya kadar sitokin proinflamasi yang berhubungan dengan peningkatan angka kematian. Sitokin ini serta rangsangan inflamasi diduga mempunyai peran yang penting terhadap progresifitas terjadinya proses aterosklerosis. Panichi, 2000; Dewi RTK, 2014. Pada pasien yang menjalani dialisis, mikroinflamasi kelihatannya menjadi proses predisposisi dari cepatnya proses aterosklerosis dan komplikasi penyakit kardiovaskuler. Mikroinflamasi ini akan meningkatkan proses aterosklerosis pada pasien yang menjalani dialisis kronis serta berhubungan dengan suatu keadaan inflamasi dan kalsifikasi arteri koroner. Fungsi ginjal yang menurun ini berhubungan dengan meningkatnya respon inflamasi. Hakim RM, 2014 Uremia pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis, diduga akan menyebabkan peningkatan kadar sitokin, disamping itu proses dialisis itu sendiri turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan sekresi sitokin pada akhir pelaksanaan hemodialisis. Dalam hal ini, membran dialisis dapat merangsang meningkatnya pelepasan sitokin. Schindler, 2000; Dewi RTK, 2014 Pada pasien penyakit ginjal kronis, kematian tersering diakibatkan oleh penyakit jantung vaskuler dengan mortalitas hampir 40 hingga 50 jika disertai gangguan serebrovaskuler pada pasien yang dilakukan dialisis reguler. Sebelum dilakukan hemodialisis, pada pasien dengan uremia, inflamasi kronis sering terjadi. Uremia yang berkaitan dengan inflamasi, menjadi penentu yang menjelaskan tetap tingginya kematian akibat penyakit jantung vaskuler pada hemodialisis. Aterosklerosis merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pasien penyakit ginjal kronis Shishehbor, 2004; Thomas R, 2008 Ada tiga faktor penting yang berperan pada kerusakan vaskuler pada penyakit ginjal kronis yaitu : 1 Faktor risiko yang klasik Framingham diantaranya hipertensi, dislipidemia, merokok dan diabetes mellitus; 2 Kelainan yang terjadi pada penyakit ginjal kronis, diantaranya: uremia, sekunder hiperparatiroid serta paparan pada bioincompatibilitas membran dialisis serta cairan dialisat tidak steril; 3 Faktor risiko yang muncul seperti hiperhomosisteinemia , aktifitas simpatik yang meningkat serta akumulasi dari inhibisi endogen seperti sintesis nitrit-oxide NO , asimetric dimethylarginin ADMA . Wanner C. dkk., 2004; Dewi RTK, 2014.

2.2. Morbiditas dan Mortalitas Penyakit Kardiovaskuler pada Penyakit