Kejadian Tidak Diinginkan PEMBAHASAN

6.6. Aplikasi Klinis

Metode analisis yang dipakai pada penelitian ini dilakukan secara per tahap dengan luaran variabel numerik sehingga tidak memungkinkan didapatkannya informasi parameter kepentingan klinis seperti relative risk RR, relative risk reduction RRR, absolute risk reduction ARR, and number needed to threat NNT.

6.7. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian

Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan desain terbaik dalam penelitian eksperimental yaitu uji klinis acak tersamar ganda dan merupakan uji klinis pertama yang menguji pengaruh pemberian N-Acetylcysteine oral terhadap hs- CRP, albumin dan hemoglobin pada pasien dengan hemodialisis kronis- malnutrisi. Disain studi dilakukan secara per protokol menjadikan penelitian ini dapat menunjukkan hasil yang benar benar menggambarkan pengaruh N- Acetylcysteine terhadap hs-CRP, albumin dan hemoglobin. Keterbatasan penelitian ini tidak memeriksa kadar antioksidan sebelum maupun sesudah perlakuan sehingga tidak diketahui pengaruh N-Acetylcysteine sebagai antioksidan atau anti-inflamasi. Dan pada penelitian ini juga tidak diukur ekskresi albumin urin 24 jam, sehingga tidak diketahui pengaruh N-Acetylcysteine sebagai anti-proteinuria.

6.8. Penanganan Subjek yang Keluar dari Penelitian

Pada penelitian ini tidak didapatkan pasien drop out . Subyek penelitian secara keseluruhan mengikuti penelitian hingga batas akhir waktu penelitian. 6.7. Generalisasi hasil penelitian Penilaian terhadap validitas interna dilakukan dengan memperhatikan apakah subjek yang menyelesaikan penelitian dapat mempresentasikan sampel yang memenuhi kriteria pemilihan subjek intended sample . Pada penelitian ini, dilakukan teknik randomisasi. Sesuai dengan persyaratan uji klinis pada penelitian ini kami lakukan prinsip randomisasi, double blind dan masking. Pada penelitian ini karakteristik baseline didapatkan komparabilitas yang baik kelompok N- Acetylcysteine dan plasebo. Validitas interna dari penelitian ini dapat dikatakan baik. Untuk validitas eksterna I, penelitian dilakukan terhadap representasi subjek yang direkrut sesuai dengan kriteria pemilihan intended sample terhadap populasi terjangkau accesible population . Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di unit Hemodialisis RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Teknik perekrutan subjek sampling dari populasi terjangkau dilakukan secara berurutan consecutive sampling pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017 yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hal tersebut, validitas eksterna I penelitian ini dianggap baik. Untuk validitas ekterna II, karena alasan biaya pelaksanaan hemodialisis yang dilakukan di Indonesia berbeda dengan negara maju. Misalnya frekuensi hemodialisis, lama hemodialisis, buffer dialisat, dan belum menggunakan double reverse osmosis untuk mendapatkan ultrapure water belum dilakukan. Kondisi ini memungkinkan respons inflamasi yang lebih sering Schindler R, 2000. Dalam pemilihan subjek penelitian ini populasi terjangkau adalah pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Indonesia tetapi belum dapat