Populasi Sampel Besar Sampel

Formulasi besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dahlan, 2009; Santjaka, 2011 2 2 2 1 1         Z Z n dimana: n : besarnya sampel. Z 1- α : nilai standar normal ti ngkat kesalahan, jika α = 0,05 maka Z 1- α = 1,96. Z 1- β : nilai standar normal power test , jika 1 - β = 0,90 maka: Z 1- β = 1,282. δ : selisih yang diinginkan difference of interest σ : besarnya penyimpangan standar deviasi yang bisa ditolerir. Karena untuk kelompok sampel berpasangan berlaku: δ 2 = σ 2 = 1, sehingga: 2 1 1       Z Z n maka dengan kondisi diatas, penelitian ini menggunakan ukuran sampel minimal adalah: n = 1,96 + 1,282 2 = 10,51 dibulatkan menjadi 11. Dengan demikian sampel minimal dalam penelitian ini adalah 11 responden dalam setiap kelompok. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadi drop out maka ditetapkan angka drop out sebesar 10. Dengan mempertimbangkan minimal besar sampel dan drop out maka diambil sampel sebesar 15 pasien dengan penyakit ginjal kronik stadium V n=15 pasien untuk tiap kelompok sehingga besar sampel telah cukup memadai dan memenuhi formulasi besar sampel. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling menggunakan www.randomization.com Kriteria Inklusi : 1. Pasien PGK-HD rutin 2xminggu dan mendapat terapi eritropoeitin selama minimal 3 bulan 2. Usia 18 tahun 3. Kriteria Subjective Global Assessment SGA memenuhi kriteria malnutrisi 4. Tidak mendapatkan transfusi darah selama 3 bulan Kriteria Eksklusi : 1. Terjadi adverse effect dari NAC 2. Pasien menolak dilakukan penelitian 3. Pasien dalam keadaan sepsis 4. Pasien memiliki penyakit komorbid yaitu; malignansi, sindroma nefrotik, sirosis hepatis

4.5. Identifikasi Variabel

4.5.1. Variabel tergantung :  hs-CRP  Albumin  Hemoglobin 4.5.2. Variabel bebas :  N-acetylcysteine

4.6. Definisi Operasional

4.6.1. Penderita PGK stadium V : Penderita yang memenuhi kriteria seperti di bawah ini : 1. Kerusakan ginjal renal damage yang terjadi lebih dari tiga bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG, dengan manifestasi : a. Kelainan patologis. b. Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam test pencitraan imaging test. 2. Laju filtrasi glomerulus LFG kurang dari 60 ml menit 1,73m 2 selama tiga bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Stadium V : Bila Laju Filtrasi Glomerulus 15 mL menit, penderita mengalami PGK tanpa melihat penyebabnya, penderita sudah menjalani hemodialisis selama minimal tiga bulan seminggu sekali. Sebelum dilakukan hemodialisis, pasien PGK stadium V harus memenuhi pra syarat untuk bisa dilakukan hemodialisis. Prasyarat ini sekaligus merupakan kriteria inklusi dari sampel yang diikutkan dalam penelitian. 4.6.2. Undernutrisi didefinisikan sebagai buruknya status nutrisi yang disebabkan oleh kurangnya intake nutrisi. Pada pasien ini, serum dan jaringan protein cenderung menjadi lebih rendah meskipun diet protein dan intake energi telah sesuai panduan nutrisi standar. Sebagai tambahan, beberapa pasien PGK memiliki kadar simpanan protein yang rendah dibandingkan berat badan mereka. Hal ini sering disebut dengan “ uremic malnutrition ”.