Pengertian ekuitas merek Pengertian merek

atau bahasa lain.

2.3.1 Pengertian ekuitas merek

Dewasa ini terdapat dua jalur utama yang bisa ditempuh setiap perusahaan dalam rangka mendapatkan merek kuat.  Membangun dan mengembangkan sendiri.  Membeli merek atau perusahaan yang memiliki merek potensial spesifik. Aaker 1991, 1996 mengembangkan konsep ekuitas merek, inti konsep ini adalah bahwa sebuah merek bisa memiliki posisi sangat kuat dan menjadi modal ekuitas, apabila merek tersebut memenuhi empat faktor yaitu brand awareness telah dikenal oleh konsumen , strong brand association memiliki asosiasi merek yang baik , perceived quality dipersepsikan konsumen sebagai produk berkualitas dan brand loyalty memiliki pelanggan yang setia. Menurut Aaker 1991 akuitas merek atau brand equity adalah serangkaian aset dan kewajiban liabilitas merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan tersebut. Dalam menjalankan bisnisnya yang diharapkan untuk perusahaan adalah agar usahanya dapat berjalan untuk jangka panjang, yang dapat dicapai apabila terdapat penilaian yang baik untuk konsumen mengenai nilai yang terkandung pada merek sesuai dengan nilai yang sebenarnya. Aaker 1996 menyatakan bahwa ekuitas merek menentukan penerimaan suatu produk dan urutan pilihan pelanggan, serta dapat meningkatkan nilai dan kualitas yang dipersepsikan serta pilihan untuk menentukan harga tinggi. Ekuitas merek dapat menciptakan nilai bagi pelanggan, keuntungan bagi perusahaan adalah mempermudah bagi promosi untuk mencari pelanggan baru, dikarenakan nama merek yang tlah dikenal, dan selain itu juga dapat meningkatkan loyalitas terhadap merek, dikarenakan merek tersebut dipersepsikan berkualitas, manfaat lainnya adalah meningkatkan keuntungan disebabkan karena penetapan harga tinggi serta mudah melakukan perluasan merek Ekuitas yang tinggi memberikan sejumlah keuntunggan kompetitif yaitu :  Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.  Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan penggecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut.  Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakini lebih tinggi.  Perusahaan akan lebih mudah melakukan perluasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi.  Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan harga yang ganas. Pengukuran ekuitas merek yang akan diterapkan dalam penelitian ini akan mengacu pada pandangan Lassar, Mittal dan Shama dalam Tjiptono 2005 : 50 diman amenurut mereka ekuitas merek diukur dengan menggunakan perspektif konsumen, dimana dimensi – dimensi dari ekuitas merek diantaranya adalah :  Citra sosial yaitu persepsi konsumen terhadap atribusi yang dilakukan kelompok sosialnya terhadap pemakaian merek spesifik.  Komitmen yaitu kekuatan relatif kekuatan perasaan positif konsumen terhadap merek spesifik.  Kepercayaan yaitu keyakinan konsumen terhadap perusahaan dan komunikasinya, serta tindakan perusahaan yang mengutamakan kepentingan konsumen. Sangatlah penting bagi perusahaan untuk paling tidak mempertahankan ekuitas mereknya atau bahkan dapat meningkatkan ekuitas mereknya untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam, disamping itu suatu perusahaan yang mampu mempertahankan dan atau meningkatkan ekuitas mereknya, memiliki kesempatan yang sangat luas untuk melakukan perluasan merek dengan sukses.

2.3.2 Faktor – factor yang mempengaruhi Ekuitas merek