Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

57

4.2.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut :. Tabel 4.9. Construct Reliability dan Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Budaya Organisasi X X1 0.547 0.299 0.701 0.740 0.290 X2 0.503 0.253 0.747 X3 0.485 0.235 0.765 X4 0.520 0.270 0.730 X5 0.606 0.367 0.633 X6 0.553 0.306 0.694 X7 0.546 0.298 0.702 Kinerja Organisasi Y Y1 0.676 0.457 0.543 0.776 0.465 Y2 0.635 0.403 0.597 Y3 0.716 0.513 0.487 Y4 0.698 0.487 0.513 Kepuasan Kerja Z Z1 0.906 0.821 0.179 0.792 0.492 Z2 0.009 0.000 1.000 Z3 0.873 0.762 0.238 Z4 0.725 0.526 0.474 Z5 0.593 0.352 0.648 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka terseb ut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50

4.2.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.10. Assessment Of Normality Variable min max kurtosis c.r. X1 4 7 -0.256 -0.552 X2 4 7 -0.644 -1.391 X3 4 7 -0.126 -0.273 X4 4 7 -0.237 -0.512 X5 4 7 -0.344 -0.744 X6 4 7 -0.790 -1.707 X7 4 7 -0.505 -1.090 Y1 4 7 -0.163 -0.353 Y2 4 7 -0.265 -0.573 Y3 4 7 -0.112 -0.243 Y4 4 7 -0.235 -0.507 Z1 4 7 -0.497 -1.074 Z2 4 7 -0.549 -1.185 Z3 4 7 -0.411 -0.888 Z4 4 7 -0.153 -0.330 Z5 4 7 -0.370 -0.800 Multivariate -1.551 -0.342 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59

4.2.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM