Analisis Model One – Step Approach to SEM

59

4.2.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama [One Step Approach to SEM]. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik [Hair et.al.,1998] Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Organizational Performance, Job Satisfaction Model Specification : One Step Approach - Base Model Job Satisfaction Organizational Performance Y2 er_9 1 Y1 er_8 1 d_js 1 1 Organizational Culture X1 er_1 X2 er_2 X3 er_3 1 1 1 Z1 er_12 1 1 Z2 er_13 1 Y3 er_10 1 Z3 er_14 1 X4 er_4 1 X5 er-5 1 X6 er_6 1 X7 er_7 1 Y4 er_11 1 Z4 er_15 1 0,005 d_op 1 Z5 er_16 1 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1.441 ≤ 2,00 baik Probability 0.002 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.063 ≤ 0,08 baik GFI 0.854 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.805 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.925 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.936 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini : Gambar 4.2 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Organizational Culture, Organizational Performance, Job Satisfaction Model Specification : One Step Approach - Modifikasi Job Satisfaction Organizational Performance Y2 er_9 1 Y1 er_8 1 d_js 1 1 Organizational Culture X1 er_1 X2 er_2 X3 er_3 1 1 1 Z1 er_12 1 1 Z2 er_13 1 Y3 er_10 1 Z3 er_14 1 X4 er_4 1 X5 er_5 1 X6 er_6 1 X7 er_7 1 Y4 er_11 1 Z4 er_15 1 0,005 d_op 1 Z5 er_16 1 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 Tabel 4.12. Variabel yang Dimodifikasi Dalam Model Modifikasi : Estimate Prob. er_9 -- er_8 0.090 0.000 er_4 -- er_5 0.123 0.001 er_2 -- er_3 0.137 0.001 er_8 -- er_7 0.085 0.005 er_1 -- er_2 0.091 0.027 Sumber : Lampiran 3 Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa terdapat modifikasi indeks MI sebanyak 5 kali untuk mendapatkan model yang baik fit models Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,845 ≤ 2,00 baik Probability 0,863 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,922 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 1,027 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62

4.2.7. Uji Kausalitas