Pengertian Kepuasan Kerja Indikator-Indikator Kepuasan Kerja

24 manufaktur kegiatan dimulai dari pengadaan bahan baku sampai menajdi barang jadi penuh dengan tantangan baik secara psikologi maupun jasmani. Makna dari kepuasan kerja bagi pekerja ada dua kata kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah suatu perasaan yang dialami oleh seseorang, dimana apa yang diharapkan telah terpenuhi atau bahkan apa yang diterima melebihi apa yang diharapkannya, sedangkan kerja merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan dengan memperoleh pendapatan atau kompensasi dari kontribusinya kepada tempat kerjanya.

2.2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Handoko 1995:193, mendefinisikan kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka, kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Martoyo 2000:142, kepuasan kerja sebagai keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaanorganisasi dengan tingkat balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Artinya bahwa seseorang yang memiliki rasa puas terhadap pekerjaannya akan memiliki sikap yang positif terhadap organisasi dimana dia bekerja. Sebaliknya, orang tidak puas terhadap pekerjaannya, apapun faktor-faktor penyebab Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 ketidakpuasan tersebut cenderung bersikap negatif terhadap organisasi dimana dia bekerja. Menurut Locke yang dikutip Luthans 2006:243, kepuasan kerja adalah emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.

2.2.4.2 Indikator-Indikator Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja atau job satisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan Handoko, 1995:193. Kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif pekerja terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif pekerja terhadap pekerjaan yang dihadapi dan lingkungnya. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas akan bersifat negatid terhadap pekerjaan dan bentuk yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Adanya ketidakpuasan kerja karyawan seharusnya dapat dideteksi oleh perusahaan. Menurut Muchinsky 1997:424, variabel-variabel yang dapat dijadikan indikasi menurunnya kepuasan kerja adalah absenteism, turnover, and job performance. Mengutip pendapat tersebut As’ad 1995:103 menjelaskan bahwa variabel yang dapat dijadikan indikasi menurunnya kepuasan kerja adalah tingginya tingkat absensi absenteism, tingginya keluar masuknya karyawan turnover, menurunnya produktivitas kerja atau prestasi kerja karyawan performance. Aplikasi indikasi menurunnya kepuasan kerja karyawan tersebut muncul kepermukaan, maka hendaknya segera ditangani supaya tidak merugikan perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 Mengacu pada pendapat Handoko 1995:167 dan As’ad 1995:105, Nirman 1998:36 bahwa dampak kepuasan kerja perlu dipantau dengan mengaitkannya pada output yang dihasilkan, yaitu produktivitas kerja menurun, turnover meningkat, dan efektivitas lainnya. Untuk mengetahui indikator apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Luthans 2006:431 terdiri dari atas lima indikator, yaitu : 1. Pembayaran, seperti gaji dan upah. Keryawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segarid dengan pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. 2. Pekerjaan itu sendiri. Karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memeberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan keterampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai betapa baik mereka beekrja. 3. Rekan kerja. Bagi kebanyakan karyawan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. 4. Promosi pekerjaan, terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnnya. 5. Kepenyeliaan supervisi. Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umunya karyawan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan.

2.2.5 Hubungan Antar Variabel