paline kuat menealami pembiasan yane meneakibatkan kolam air yane jernih akan terlihat berwarna biru dari permukaan.
Menurut Suin 2002 kekeruhan air disebabkan adanya partikel- partiekl debu, liat, praemen tumbuh-tumbuhan dan plankton dalam air.
Denean keruhnya air maka penetrasi cahaya ke dalam air berkurane, sehineea penyebaran oreanisme berhijau daun tidak beeitu dalam, karena
proses fotosintesis tidak dapat berlansune.
3. pH air
Derajat keasaman merupakan eambaran jumlah atau aktivitas ion hidroeen dalam perairan. Secara umum nilai pH meneeambarkan
seberapa besar tinekat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Perairan denean nilai pH = 7 adalah netral, pH 7 dikatakan kondisi perairan
bersifat asam, sedanekan pH 7 dikatakan kondisi perairan bersifat basa Effendi, 2003.
4. DO Oksigen Terlarut
Oksieen terlarut adalah eas oksieen yane terlarut dalam air. Oksieen terlarut dalam perairan merupakan faktor pentine sebaeai
peneatur metabolisme tubuh oreanisme untuk tumbuh dan berkembane biak. Sumber oksieen terlarut dalam air berasal dari difusi oksieen yane
terdapat di atmosfer, arus atau aliran melalui air hujan serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton Novonty, 1994.
Oksieen diperlukan oleh oreanisme air untuk menehasilkan enerei yane saneat pentine baei pencernaan dan asimilasi makanan
pemeliharaan keseimbanean osmotik, dan aktivitas lainnya. Jika persediaan oksieen terlarut di perairan saneat sedikit maka perairan
tersebut tidak baik baei ikan dan makhluk hidup lainnya yane hidup di perairan, karena akan mempenearuhi kecepatan pertumbuhan
oreanisme air tersebut. Kandunean oksieen terlarut minimum 2 mel sudah cukup mendukune kehidupan oreanisme perairan secara normal
Wardana, 1995 Penearuh oksieen terlarut terhadap fisioloeis oreanisme air
terutama adalah proses respirasi. Konsentrasi oksieen terlarut hanya berpenearuh secara nyata terhadap oreanisme air yane memane mutlak
membutuhkan oksieen terlarut untuk respirasinya. Konsumsi oksieen baei oreanisme air berfluktuasi meneikuti proses-proses hidup yane
dilaluinya. Pada umumnya konsumsi oksieen baei oreanisme air ini akan mencapai maksimum pada masa-masa reproduksi berlanesune.
Konsumsi oksieen juja dipenearuhi oleh konsenterasi oksieen terlarut itu sendiri Barus, 2004.
Tabel 2.1 Status kualitas air berdasarkan kadar oksigen terlarut JefffriesMills, 1996
No Kadar Oksieen Terlarut MeL
Status Kualitas Air 1
6, 5 Tidak tercemar sampai tercemar saneat
rinean 2
4,5 – 6,4 Tercemar rinean
3 2,0 – 4,4
Tercemar sedane 4
2,0 Tercemar berat
5. BOD Kebutuhan Oksigen Biologis
BOD Kebutuhan Oksieen Bioloeis menunjukkan jumlah oksieen terlarut yane dibutuhkan oleh oreanisme untuk meneuraikan
bahan-bahan oreanik di dalam air. Rendahnya nilai BOD menunjukkan sedikitnya jumlah bahan oreanik yane dioksidasi dan semakin
bersihnya perairan dari pencemaran limbah oreanik. Perairan denean nilai BOD melebihi 10 mel dianeeap telah menealami pencemaran
Effendi, 2003. Berdasarkan nilai BOD, Lee et al 1991 meneelompokkan kualitas perairan atas empat yaitu tidak tercemar
3,0 ppm, tercemar rinean 3,0-4,9 ppm, tercemar sedane 4,9-15,0 ppm dan tercemar berat 15,0 ppm.
Peneukuran BOD
didasarkan kepada
kemampuan mikrooreanisme untuk meneuraikan senyawa oreanik, artinya hanya
senyawa yane mudah diuraikan secara bioloeis seperti senyawa yane terdapat dalam rumah taneea. Untuk produk-produk kimiawi, seperti
senyawa minyak dan buanean kimia lainnya akan saneat sulit dan bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikrooreanisme Barus, 2004.
6. COD Kebutuhan Oksigen Kimia