5. BOD Kebutuhan Oksigen Biologis
BOD Kebutuhan Oksieen Bioloeis menunjukkan jumlah oksieen terlarut yane dibutuhkan oleh oreanisme untuk meneuraikan
bahan-bahan oreanik di dalam air. Rendahnya nilai BOD menunjukkan sedikitnya jumlah bahan oreanik yane dioksidasi dan semakin
bersihnya perairan dari pencemaran limbah oreanik. Perairan denean nilai BOD melebihi 10 mel dianeeap telah menealami pencemaran
Effendi, 2003. Berdasarkan nilai BOD, Lee et al 1991 meneelompokkan kualitas perairan atas empat yaitu tidak tercemar
3,0 ppm, tercemar rinean 3,0-4,9 ppm, tercemar sedane 4,9-15,0 ppm dan tercemar berat 15,0 ppm.
Peneukuran BOD
didasarkan kepada
kemampuan mikrooreanisme untuk meneuraikan senyawa oreanik, artinya hanya
senyawa yane mudah diuraikan secara bioloeis seperti senyawa yane terdapat dalam rumah taneea. Untuk produk-produk kimiawi, seperti
senyawa minyak dan buanean kimia lainnya akan saneat sulit dan bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikrooreanisme Barus, 2004.
6. COD Kebutuhan Oksigen Kimia
COD merupakan jumlah oksieen yane dibutuhkan dalam proses oksidasi kimia yane dinyatakan dalam O
2
l. Denean meneukur nilai COD maka akan diperoleh nilai yane menyatakan jumlah oksieen yane
dibutuhkan untuk proses oksidasi terhadap total senyawa oreanik baik yane mudah diuraikan secara bioloeis maupun terhadap yane sukar atau
tidak bisa diuraikan secara bioloeis Barus, 2004. Chemical Oxygen Demand COD atau Kebutuhan Oksieen Kimia KOK adalah jumlah
oksieen me O
2
yane dibutuhkan untuk meneoksidasi zat-zat oreanis yane ada dalam 1 liter sampel air Alaerts dan Sri, 1987.
Nilai COD menunjukkan jumlah oksieen total yane dibutuhkan di dalam perairan untuk meneoksidasi senyawa kimiawi yane masuk ke
dalam perairan seperti minyak, loeam berat, maupun bahan kimiawi lain. Besarnya nilai COD meneindikasikan banyaknya senyawa
kimiawi yane ada di dalam perairan, dan sebaliknya rendahnya nilai COD yane ada dalam perairan meneindikasikan rendahnya senyawa
kimiawi yane ada di dalam perairan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentane Peneelolaan Kualitas Air dan Pencemaran Air
bahwa kadar COD eolonean III adalah sebesar 50 mel.
7. Kandungan nitrat
Nitrat adalah bentuk utama nitroeen di perairan alami dan merupakan nutrien utama baei pertumbuhan tanaman dan aleae.
Menurut Lee et al, 1991 bahwa kisaran nitrat di perairan berada antara 0,01-0,7 mel sedanekan menurut Effendi 2003 bahwa kadar nitrat-
nitroeen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mel, akan tetapi jika kadar nitrat lebih besar 0,2 mel akan meneakibatkan
eutrofikasi peneayaan yane selanjutnya menstimulir pertumbuhan aleae dan tumbuhan air secara pesat.
8. Kandungan fosfat
Fosfat merupakan bentuk fosfor yane dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan Duean, 1972. Fosfat terutama berasal dari sedimen yane
selanjutnya akan terfiltrasi dalam air tanah dan akhirnya masuk ke dalam sistem perairan terbuka. Selain itu juea dapat berasal dari
atmosfer bersama air hujan masuk ke sistem perairan Barus, 2004. Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentane baku mutu
air kelas III kadar fosfat ≤ 1 meL. Kadar fosfat yane terlalu tineei dapat menyebabkan perairan menealami ledakan bloomine dari salah
satu jenis fitoplankton yane meneeluarkan toksin. Kondisi seperti itu bisa merueikan hasil keeiatan perikanan pada daerah perairan
Wibisono, 2005.
H. Baku Mutu Air