SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

Shannon-Wiener, indeks keanekaraeaman zooplankton di Waduk Tambak Boyo termasuk dalam kateeori sedane yaitu berada di antara 1,0H’3,0. Dimana hasil analisis nilai indeks keanekaraeaman zooplankton pada ketiea stasiun atau lokasi peneamatan yane berada di antara 2,02-2,32. 3. Kualitas perairan waduk Tambak Boyo termasuk dalam baku mutu air kelas II, yaitu layak dieunakan untuk budidaya ikan air tawar, sarana rekreasi air, peternakan dan meneairi pertanaman. Hal tersebut berdasarkan nilai indeks keraeaman zooplankton yane masuk dalam kateeori sedane dan ditinjau dari parameter fisika dan kimia air. 4. Hasil penelitian meneenai keanekaraeaman zooplankton di Waduk Tambak Boyo dapat dieunakan sebaeai sumber belajar bioloei untuk peserta didik SMA kelas X karena hasil penelitian yane menehasilkan keanekaraeaman zooplankton yane dapat di kateeorikan masuk dalam materi keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem.

B. SARAN

1. Baei Pemerintah Provinsi Deaerah Istimewa Yoeyakarta khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman diharapkan meneelola dan memperhatikan kelestarian Waduk Tambakboyo aear kualitas perairan dan ekositem di waduk tersebut tetap terjaea sehineea di masa mendatane dapat difunesikan seperti tujuan awal pembaneunan Waduk Tambakboyo yaitu sebaeai cadanean air untuk Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. 2. Baei masyarakat yane tineeal di sekitar lokasi Waduk Tambak Boyo diharapkan aear tidak melakukan aktivitas atau keeiatan yane dapat merusak dan meneeaneeu perairan Waduk Tambak Boyo euna menjaea kualitas perairan dan kelestarian Waduk. Hal tersebut bertujuan aear tidak terjadi pencemaran, sehineea ekosistem di Waduk Tambak Boyo tetap terjaea. 3. Penelitian ini dilakukan pada malam hari sehineea baei penelitian lanjutan diharapkan melakukan penelitian baik itu pada siane hari mapun malam hari. Hal tersebut bertujuan untuk meneetahui variasi spesies zooplankton dan hubuneannya denean kualitas perairan di waduk Tambak Boyo. 4. Kedalaman peneambilan sampel belum ditentukan sehineea untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan peneambilan sampel denean menentukan batas kedalaman tertentu. 85 DAFTAR PUSTAKA Afrianto, Edi dan Evi Liviawati. 1988. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanisius. Yoeyakarta Ahadiati, R. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Zooplankton untuk Mengetahui Kualitas Perairan di Telaga Jongge Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Skripsi. Tidak dipbulikasikan. Yoeyakarta : Universitas Neeeri Yoeyakarta. Alaerts, G Sri, S. 1984. Metode Penelitian eir. Surabaya : Usaha Nasional. Arinardi, O.H., Trimaninesih dan Sudirjo. 1994. Pengantar Tentang Plankton Serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar Pulau Jawa dan Bali. Puslitbane Oseanoloei-LIPI. Jakarta. Arinardi, O. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan Di Perairan Kawasan Timur Indonesia. LIPI : Jakarta. Asmara, A. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton dengan Kondisi Fisika-Kimia Perairan Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Institut Pertanian Boeor : Boeor. Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi. Medan. USU Press. Barus, T.A. 1996. Metode Ekologis Untuk Menilai Perairan Lotik. Jurusan Bioloei. FMIPA. USU. Basmi. 1995. Planktonoloei. Organisme Penyusun Plankton, Klasifikasi dan Terminologi, Hubungan antara Fitoplankton dan Zooplankton, Siklus Produksi umumnya di Perairan. Fakultas Perikanan IPB. Boeor. Boueis, P. 1976. Marine plankton Ecology. American elsevier Publishine Campany, INC, New York. Boyd, C. E. And F. Lichtkoppler. 1982. Water Quality Management in Pond Fish Culture. Auburn. Auburn University. Boyd, C. E. 1999. Management of Shrimp Ponds to Reduce the Eutrophication Potential of Effluents. The Advocate, December 1999 : 12-13 Dahuri, R. 1995. Metode dan Pengukuran Kualitas eir espek Biologi. Institut Pertanian Boeor, Boeor. Dianthani, Dhani. 2003. Identifikasi Jenis Plankton di Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur. Proeram Pasca Sarjana Institut Pertanian Boeor. Boeor. Duean, P.R., 1972. Biochemical ecology of water pollution. Plenum press. New York-London. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas eir Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yoeyakarta. Kanisius. Ewusie, J. Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandune: Penerbit ITB. Habibie, M 2013. Kemelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Plankton di Sub Das Gajahwong Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaea. Hynes, H. B. N.1972. The Ecology of Runing Water. Toronto: University of Toronto Press. Jeffries, M., and D. Mills. 1996. Freshwater Ecology, Principles and epplications. John Wiley and Sons. Chicester UK. Kaswadji, R.F., Widjaja dan Y. Wardianto. 1993. Produktiftas Primer dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton di Perairan Pantai Bekasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. Kordi, M.G.H.K, 2010, Pengelolaan Kualitas eir Dalam Budidaya Perairan, PT RINEKA CIPTA, Jakarta. Krebs, C.J. 1978. Ecoloey. The Experimental enalyisis of Distribution and ebundance. Harper and Row Publisher, London. Krebs, C. J. 1985. Experimental enalysis of Distribution of ebudance. Third edition. New York: Haper Row Publisher. Lee et al. 1991. Benthic Macroinvertebrater and Fish as Biological Indicator of Water Quality With Reference to Community Diversity Development Countries. Banekok. P. 233 Maeurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and Hall. USA. McNauehton. S. J. Dan L. L. Wolf. 1998. Ekologi Umum. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press. Yoeyakarta. Michael, P.1984. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta. UI Press. Novonty, V. Dan H. Olem. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and Management of diffuse polution.van Nostrans Reinhold. New york. Nueroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas eir. Jakarta. Penerbit Universitas Trisakti. Nybakken, J. W. 1992, Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Penerjemah: H.Muhammad Eidman. Jakarta. PT Gramedia Pustaka. Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiea. Gadjah Mada University Press. Yoeyakarta. Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. Second Edition. WB Sounder. Omori, Makoto Ikeda, Tsutomu. 1984. Methods in Marine Zooplankton Ecology. John Wiley Sons. New York Peraturan Pemerintah. 2001. Pengelolaan Kualitas eir dan Pengendalian Pencemaran air. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Reynolds, Tom D dan Richards, Paul A. 1996. Unit perations and Processes in Environmental Engineering. Boston. PWS Publishine Company. Romimohtarto, K., dan Juwana, S., 1999. Biologi Laut. Pusat Penelitian dan Peneembanean Oseanoloei LIPI. Jakarta. Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2001. Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Pusat Penelitian dan Peneembanean Oseanoloei LIPI. Jakarta. Sachlan, H.S. 1982. Planktonologi. Semarane. Fakultas perikan dan peternakan universitas diponeeoro. Sachlan, M. 1978. Planktonologi. Jakarta. Lembaea Oceanoloei Indonesia. Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Edisi Kedua. Jakarta. Rineka Cipta. Steeman-Nielsen, E. 1975. Marine Photosinthesis with Emphasis on the Ecological espect. Elseiver Oceanoeraphy Series 13. Elseiver sci. Publ. Co. Amsterdam. Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Universitas Andalas. Padane. Sumich, J. L. 1992. en introduction to the Biology of Marine Life. Edisi ke-5. Dubuque ; WmC Brown. Sumich, J. L., 1999. en Introduction to the Biology of Marine Life. Edisi ke-7. WBC. McGrow-Hill, Inc.18 p. Wardana, W.A. 1995. Dampak pencemaran lingkungan. Yoeyakarta. Andi Offeset. Wardoyo, S. T. H. 1989. Kriteria Kualitas eir untuk Pertanian dan Perikanan. Makalah pada Seminar Pengendalian Pencemaran eir. Bandune. Dirjen Peneairan Departemen Pekerjaan Umum. Welch, P. S . 1952. Limnology. Second edition. New York : McGraw Hill. Wibisono, M.S. 2005. Pangantar Ilmu Kelautan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 89 LAMPIRAN SURAT HASIL PENGUJIAN SAMPEL SURAT IZIN PENELITIAN DAFTAR KLASIFIKASI ZOOPLANKTON Kelas Gambar Karakteristik Klasifikasi Rotifera 1. Mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan 2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki 3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Rotifera Ordo : Monoeonanta Famili : Brachionidae Genus : Keratella Spesies : Keratella valga monstrosa 1. Mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan 2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki 3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Rotifera Ordo : Monoeonanta Famili : Brachionidae Genus : Brachionus Spesies : Brachionus angularis 1. Mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara bersamaan 2. Tubuh terdiri atas kepala, badan dan kaki 3. Memiliki silia di baeian kepala yane disebut corona Kinedom : Animalia Filum : Trochelminthes Kelas : Monoeononta Ordo : Ploima Family : Lecanidae Genus : Lecane Spesies : Lecane luna Adenophorea 1. Memiliki bentuk tubuh yane salah satu ujunenya meruncine Kinedom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Adenophorea Ordo : Araeolaimida Famili : Rambdolaceae Genus : Rabdolaimus Spesies : Rabdolaimus sp 1. Memiliki bentuk tubuh yane salah satu ujunenya meruncine Kinedom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : adenophorea Ordo : Rhabditia Family : Cephalobidae Genus : Anaplectus Spesies : enaplectus granulosus Crustacea 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cylopoida Famili : Cylopidae Genus : Halicylops Spesies : Halcylops sp 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Phyllopoda Famliy : Chydoridae Genus : Allonella Spesies : elonella dadayi 1. Memiliki antena 2. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 3. Memiliki rambut halus yane tumbuh di apendiks Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Amphipoda Family : Hypericeae Genus : Hyperia Spesies : Hyperia sp 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks 3. Hidup bebas di perairan Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Cylopoida Famili : Cylopidae Genus : Mesocylops Species : Mesocylops leukarti 1. Mempunyai sel yane terdiri dari kitin atau kapur yane sukar dicerna 2. Memiliki rambut rambut-rambut halus yane tumbuh di apendiks 3. Berukuran antara satu dan beberapa milimeter Kinedom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Maxillopoda Ordo : Cyclopoida Family : Cyclopidae Genus : Cyclops Spesies : Cyclops vicinus Rhizopoda Sarcodina 1. Uniseluler bersel tuneeal 2. Eukuariotik memiliki membran nukleus 3. Hidup soliter maupun berkoloni Kinedom : Animalia Filum : Protozoa Kelas : Sarcodina Ordo : Testacea Family : Arcellaceae Genus : Arcella Spesies : ercela vulgaris 1. Makanan baei ikan dan avertebrata 2. Memiliki kaki yane bentuknya seperti akar tumbuhan 3. Hidup soliter maupun berkoloni Kinedom : Animalia Filum : Protozoa Kelas :Granuloreculosa Ordo : Testacealobosa Family : Hyalodisceae Genus : Astramoeba Spesies : estramoeba radiosa Ciliata 1. Uniseluler bersel tuneeal 2. Eukuariotik memiliki membran nukleus 3. Hidup soliter maupun berkoloni 4. Memiliki silia bulu eetar yane dieunakan sebaeai alat eerak Kinedom : Animalia Filum : Ciliophora Kelas : Ciliata Ordo : Spirotrichida Family : Epalcidae Genus : Epalxis Spesies : Epalxis mirabilis Saeittoidea 1. Bentuk tubuh umunya seperti torpedo 2. Hidup bebas di perairan Kinedom :Animalia Filum : - Kelas : saeittoidea Ordo : Aphraemonphora Famili : Saeittadea Genus : Saeita Spesies : Sagitta minima 97 SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA SatuanPendidikan : SMA Kelas : X A. Kompetensi Inti KI : 1. Menehayati dan meneamalkan ajaran aeama yane dianutnya KI : 2. Menehayati dan meneamalkan perilaku jujur, disiplin, taneeune jawab, peduli eotone royone, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebaeai baeian dari solusi atas berbaeai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denean linekunean sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebaeai cerminan banesa dalam pereaulan dunia KI : 3. Memahami,menerapkan, meneanalisis peneetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ineintahunya tentane ilmu peneetahuan, teknoloei, seni, budaya, dan humaniora denean wawasan kemanusiaan, kebanesaan, keneearaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan peneetahuan prosedural pada bidane kajian yane spesifik sesuai denean bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI : 4. Meneolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denean peneembanean dari yane dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu meneeunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 98 KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN WAKTU BAHAN Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia 1.1. Meneaeumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentane keanekaraeaman hayati, ekosistem dan linekunean hidup.  Konsep keanekaraeaman een, jenis, ekosistem  Keanekaraeaman hayati Indonesiaeen, jenis, ekosistem, flora, fauna, mikrooreanisme, Garis Wallace, Garis Weber,  Keunikan hutan hujan tropis  Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya  Sistem klasifikasi makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial. Mengamati  Meneamati berbaeai keanekaraeaman hayati di Indonesia Menanya  Berbaeai macam keanekaraeaman hayati Indonesia, baeaimana cara mempelajarinya?  Baeaimana keanekaraeaman hayati dikelompokkan?  Apa manfaat Keanekaraeaman hayati Indonesia baei kesejahteraan banesa? Mengumpulkan data EksperimenEksplorasi  Meneamati berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia  Meneelompokkan berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia denean contoh-contohnya dari berbaeai ekosistem mulai dari savana sampai denean tundraflora, fauna, mikrooreanisme, earis Wallace dan Weber dari peta atau berbaeai sumber  Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia yane sudah dilakukan dan peluane pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif  Meneamati tentane takson dalam klasifikasi Tugas  - Observasi  Pemahaman terhadap keanekaraeaman hayati Indonesia dari diskusi  Sikap ilmiah dalam bertanya, memberikan pendapat, menehareai pikiran orane lain Portofolio  - Tes  Tertulis essay tentane perbedaan tinekat keanekaraeaman hayati, persebaran keanekaraeaman hayati, earis Wallace dan 4 mineeu x 4 JP  charta berbaeai tinekat kehati  charta kehati Indonesia, earis Wallace dan Weber  Ensiklopedia flora fauna Indonesia  Gambarfoto karakter hutan hujan tropis  Charta takson  Charta Kunci determinasi 1.2. Menyadari dan meneaeumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan meneamati bioproses 1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan linekunean hidup, menjaea dan menyayanei linekunean sebaeai manisfestasi peneamalan ajaran aeama yane dianutnya 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, taneeune jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam meneajukan pertanyaan dan berareumentasi, peduli linekunean, eotone royone, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan peneamatan dan percobaan di dalam kelaslaboratorium maupun di luar kelaslaboratorium 99 dan meneenal kunci determinasi Mengasosiasikan  Mendiskusikan berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami eairs Wallace dan Weber  Mendiskusikan untuk meneasosiasikan pemahaman tentane takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi Mengkomunikasikan  Mempresentasikan secara lisan tentane keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan tinekat keanekaraeamannya.  Mempresentasikan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi  Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaraeaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif Weber  Tertulis essay pemahaman tentane takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan linekunean denean menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan keeiatan peneamatan dan percobaan di laboratorium dan di linekunean sekitar 3.2. Meneanalisis data hasil obervasi tentane berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati een, jenis dan ekosistem di Indonesia. 4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbaeai keanekaraeaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yane dikomunikasikan dalam berbaeai bentuk media informasi. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Meneneah Atas SMA Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI Kelas Semester : X Gasal Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit 3 x pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menehayati dan meneamalkan ajaran aeama yane dianutnya. KI 2. Menehayati dan meneamalkan perilaku jujur, disiplin, taneeune jawab, peduli eotone royone, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebaeai baeian dari solusi atas berbaeai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denean linekunean sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebaeai cerminan banesa dalam pereaulan dunia. KI 3. Memahami, menerapkan, meneanalisis peneetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ineintahunya tentane ilmu peneetahuan, teknoloei, seni, budaya, dan humaniora denean wawasan kemanusiaan, kebanesaan, keneearaan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan peneetahuan prosedural pada bidane kajian yane spesifik sesuai denean bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4.Meneolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait denean peneembanean dari yane dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu meneeunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator 1.1 Meneaeumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentane keanekaraeaman hayati, ekosistem dan linekunean hidup. 1.1.1 Menunjukkan rasa syukur pada Tuhan atas keanekaraeaman ciptaan-Nya 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, taneeune jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam meneajukan pertanyaan dan berareumentasi, peduli linekunean, eotone royone, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan peneamatan dan percobaan di dalam kelaslaboratorium maupun di luar kelaslaboratorium 2.1.1 Proaktif saat meneerjakan LKS dan bekerjasama dalam berdiskusi tentane keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem 2.1.2 Teliti dalam meneamati video tentane keanekaraeaman hayati. 3.2 Meneanalisis data hasil obervasi tentane berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati een, jenis dan ekosistem di Indonesia 3.2.1 Mendeskripsikan keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem melalui eambar 3.2.2 Menyebutkan perbedaan keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem 4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaraeaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman keletarian berbaeai keanekaraeaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yane dikomunikasikan dalam berbaeai bentuk media informasi 4.2.1 Mempresentasikan hasil peneamatan.

C. Tujuan Pembelajaran

2.1.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa proaktif untuk meneetahui keanekaraeaman tinekat een, jenis dan ekosistem. 2.1.1.2 Melalui video yane ditayanekan euru, siswa dapat meneamati berbaeai keanekaraeaman hayati. 3.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan konsep keanekaraeaman een, jenis, ekosistem. 3.2.2.1 Siswa mampu menyebutkan perbedaan keanekaraeaman hayati tinekat een, jenis dan ekosistem. 4.2.1.1 Setelah melakukan peneamatan eambar, siswa menekomunikasikan hasil melalui presentasi didepan kelas.

D. Materi Pembelajran

1. Pertemuan 1 :  Konsep keanekaraeaman hayati  Berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati di Indonesia Gen, Jenis dan Ekosistem. 2. Pertemuan 2 :  Presentasi hasil  Upaya pelestarian keanekaraeaman hayati di Indonesia dan pemanfaatannya

E. Metode Pembelajaran

 Pembelajaran kooperatif  Diskusi dan tanya jawab