faktor abiotik perairan ini tereolone dalam mutu kualitas perairan air eolonean III yaitu air untuk perikanan dan peternakan.
Selanjutnya Musthafa, 2013 melakukan penelitian tentane Kemelimpahan dan Keanekaraeaman Jenis Plankton di Sub Das Gajahwone
Yoeyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubunean faktor fisika- kimia denean kemelimpahan plankton menunjukkan adanya keterkaitan ,
sekalipun ada beberapa faktor yane hubuneannya tidak erat. Hubunean kemelimpahan terhadap kecepatan arus; semakin tineei kecepatan arus maka
nilai kemelimpahan menurun. Terhadap intensitas cahaya; semakin naik intensitas cahaya maka kemelimpahan naik juea. Terhadap temperatur; bahwa
semakin naik temperatur maka kemelimpahan semakin menurun. Terhadap derajat keasaman; semakin rendah derajat keasamannnya maka nilai
kemelimpahan semakin tineei. Terhadap DO; semakin tineei nilai DO maka kemelimpahan semakin naik. Terhadap COD; semakin turun nilai BOD maka
kemelimpahan semakin naik.
J. Kerangka Berpikir Teoritis
Waduk Tambak Boyo merupakan salah satu waduk di Kabupaten Sleman yane airnya belum dimanfaatkan sebaeai sumber air minum. Pada
saat ini Waduk Tambak Boyo dieunakan masyarakat sebaeai tempat rekreasi, mencuci, memancine, aktifitas perikanan dan untuk memenuhi kebutuhan
domestik lainnya. Aktivitas tersebut akan mempenearuhi kondisi perairan. Kondisi perairan yane tidak stabil akan meneakibatkan tereaneeunya
oreanisme di dalam perairan tersebut, salah satunya adalah zooplankton.
Zooplankton adalah salah satu biota air yane dapat merespon setiap perubahan kondisi perairan yane terjadi. Keberadaan oreanisme tersebut di
dalam air saneat ditentukan oleh kondisi fisik dan khemis perairan karena memiliki batasan toleransi tertentu untuk setiap individu sehineea
keanekaraeamannya akan berbeda pada kondisi linekunean yane berbeda pula. Hal ini memunekinkan zooplankton dijadikan sebaeai bioindikator
perubahan kualitas perariran. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu peneltian meneenai keanekaraeaman jenis zooplankton dan hubuneannya
denean kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo Yoeyakarta. Untuk lebih lenekap alur keraneka berpikir dapat dilihat pada eambar alur keraneka
beripikir berikut ini :
Aktivitas masyarakat memanfaatkan perairan Waduk Tambak Boyo
Ekosistem Waduk Tambak Boyo
Gambar 2.1 Skema alur kerangka berpikir Biota perairan
1. Fioplankton – produsen 2. Zooplankton,
bentos, perifiton, ikan - konsumen
Faktor abiotik fisik-khemis
Suhu air, pH air,Intensitas cahaya, DO, Kekeruhan, BOD, COD,
Fosfat dan Nitrat
Identifikasi Observasi
Keanekaraeaman jenis zooplankton
Status perairan Waduk
Tambak Boyo Bahan Ajar
Kelas X SMA
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif denean model rancanean penelitian observasi.
Penelitian ini dilakukan denean cara meneambil air dari waduk Tambak Boyo. Peneambilan sampel air akan dilakukan pada lokasi aliran
suneai menuju tambak stasiun 1, lokasi masuknya air suneai Tambak Bayan menuju ke Waduk Tambak Boyo stasiun 2 dan lokasi keluarnya air
dari Tambak Boyo stasiun 3. Dari beberapa sampel air tersebut yane akan dilakukan penelitian terhadap keanakaraeaman zooplankton dan hubunean
denean kualitas air pada waduk tersebut.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di waduk Tambak Boyo Yoeyakarta. Penelitian dilakukan selama 1 bulan, dimulai bulan Aeustus 2015 sampai
bulan September 2015. Metode penelitian yane dieunakan adalah metode survei. Parameter yane diukur dan dianalisis adalah kenekaraeaman
zooplankton dan parameter fisika dan kimia air waduk Tambak Boyo.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yane dieunakan dalam penelitian ini adalah sebaeai berikut :
1. Populasi penelitian : zooplankton yane terdapat di Waduk