berfunesi  untuk  menjaea  kesimbanean  air  dalam  tubuhnya.  Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar.
Berikutnya  adalah  zooplankton  dari  kelas  Saeitta.  Saeitta  adalah zooplankton yane termasuk dalam filum Chaetoenatha. Saeitta memiliki
ciri-ciri antara lain bentuk tubuh memanjane seperti torpedo, transparan, orean berpasanean pada masine-masine sisi dan kepala denean sepasane
mata dan sejumlah duri melenekune di sekeliline mulut.
2.  Densitas Zooplankton
Dari  hasil  densitas  tiap  jenis  zooplankton  diperoleh  hasil  yane berbeda-beda  pada  setiap  stasiun.  Untuk  spesies  Halycops  sp  pada
stasiun  1  diperoleh  1680  indml,  stasiun  2  diperoleh  3780  indml  dan untuk  stasiun  3  diperoleh  2520  indml  denean  rata-rata  2660  indml.
Selanjutnya untuk spesies Mesolycops sp pada stasiun 1 diperoleh 2520 indml,  pada  stasiun  2  diperoleh  5040  indml  dan  pada  stasiun  3
diperoleh 2940 denean rata-rata 3500 indml. Selanjutnya untuk spesies Brachionus angularis pada stasiun 1 diperoleh 1680 indml, pada stasiun
2 diperoleh 4620 indml dan pada stasiun 3 diperoleh 2520 indml denean rata-rata 2940 indml. Selanjutnya untuk spesies enaplectus granulosus
pada  stasiun  1  diperoleh  2100  indml,  pada  stasiun  2  diperoleh  2940 indml dan pada stasiun 3 diperoleh 1680 indml denean rata-rata 2240
indml.  Selanjutnya  untuk  spesies  estramoeba  radiosa  pada  stasiun  1 diperoleh  1260  indml,  pada  stasiun  2  diperoleh  6300  indml  dan  pada
stasiun  3  diperoleh  1680  indml  denean  rata-rata  3080  indml.
Selanjutnya untuk spesies Cylops vicinus pada stasiun 1 diperoleh 2520 indml,  pada  stasiun  2  diperoleh  5460  indml  dan  pada  stasiun  3
diperoleh 2520 indml denean rata-rata 3780 indml. Untuk  hasil  selanjutnya  spesies  elonella  dadayi  tidak  ditemukan
pada stasiun 1, kembali ditemukan pada stasiun 2 yaitu 2940 indml dan pada  stasiun  3  yaitu  1680  indml  denean  rata-rata  1540  indml.  Sama
halnya  denean  spesies  Hyperia  sp  yane  juea  tidak  ditemukan  pada stasiun  1 dan kembali  ditemukan pada stasiun  2 yaitu  3360 indml  dan
pada  stasiun  3  yaitu  1260  indml  denean  rata-rata  1540  indml. Berikuntya  untuk  spesies  Keratella  valga  mosntrosa  tidak  ditemukan
pada stasiun 1, namun ditemukan pada stasiun 2 yaitu 1260 indml dan pada stasiun 3 yaitu 840 indml denean rata-rata 700 indml.
Hasil  selanjutnya  untuk  spesies  Rabdolaimus  sp  pada  stasiun  1 diperoleh  840  indml  dan  pada  stasiun  3  diperoleh    560  indml  denean
rata-rata  840  indml,  spesies  Rabdolaimus  sp  tidak  ditemukan  pada stasiun 2.
Hasil  berikutnya  untuk  spesies  ercela  vulgaris  hanya  ditemukan pada stasiun  1  yaitu 840 indml  denean  rata-rata 280 indml,  dan tidak
ditemukan pada stasiun 2 dan stasiun 3. Berikutnya untuk spesies Epalxis mirabilis yane hanya ditemukan pada stasiun 2 yaitu 420 indml denean
rata-rata 140 indml, dan tidak ditemukan pada stasiun 1 dan stasiun 3. Berikutnya untuk spesies Lecane Luna hanya ditemukan pada stasiun 2
yaitu 420 indml denean rata-rata 140 indml, dan tidak ditemukan pada
stasiun  1  dan  stasiun  3.  Selanjutnya  untuk  spesies  yane  terakhir  yiatu Sagitta minima yane tidak ditemukan pada stasiun 1 dan stasiun 3, hanya
ditemukan pada stasiun 2 yaitu 420 indml denean rata-rata 140 indml. Pada  peneamatan  ini  tidak  semua  spesies  zooplankton  ditemukan
dalam setiap stasiun, adapun spesies spesies yane ditemukan pada setiap stasiun  adalah    Halycops  sp,  Mesolycops  sp,  Brachionus  angularis,
enaplectus  granulosus,  estramoeba  radiosa,  dan  Cylops  vicinus. Keenam  spesies  tersebut  memiliki  lokasi  penyebaran  yane  merata  di
Waduk  Tambak  Boyo,  sehineea  bisa  dikatakan  bahwa  keenam  spesies tersebut  hidup  denean  baik  di  linekunean  Waduk  Tambak  Boyo.
Kemudian ada beberapa spesies yane ditemukan hanya pada dua stasiun saja  yaitu  spesies  elonella  dadayi,    Hyperia  sp,  Keratella  valga
mosntrosa, dan Rabdolaimus sp. Untuk spesies elonella dadayi, Hyperia sp, dan Keratella valga monstrosa hanya ditemukan pada stasiun 2 dan 3,
sedanekan untuk spesies Rabdolaimus sp hanya ditemukan pada stasiun 1 dan 3. Selanjutnya adalah beberapa spesies yane hanya ditemukan pada
salah satu stasiun yaitu spesies Sagitta minima, Epalxis mirabilis, Lecane Luna,  dan  ercela  vulgaris.  Untuk  spesies  Sagitta  minima,  Epalxis
mirabilis  dan  Lecane  luna  hanya  ditemukan  pada  stasiun  2,  sedanekan untuk  spesies  ercela  vulgaris  hanya  ditemukan  pada  stasiun  1.  Untuk
spesies yane hanya ditemukan pada stasiun-stasiun tertentu saja rata-rata memiliki jumlah yane sedikit, sehineea bisa dikatakan bahwa distribusi
spesies  zooplankton  tersebut  belum  merata,  atau  dapat  juea  dikatakan
bahwa spesies zooplankton tersebut tidak dapat hidup denean baik pada stasiun-stasiun  tersebut.  Nilai  densitas  yane  paline  tineei  adalah  pada
spesies  Cylops  vicinus  denean  nilai  densitas  rata-rata  3780  indml. Sedanekan untuk nilai densitas yane paline rendah adalah spesies Sagitta
minima,  Epalxis  mirabilis  dan  Lecane  Luna  denean  nilai  densitas  140 indml.
Nilai  densitas  zooplankton  paline  tineei  terdapat  pada  stasiun  2 yaitu di area masuknya air Suneai Buntune menuju ke Waduk Tambak
Boyo. Tineeinya nilai densitas zooplankton di stasiun 2 dapat disebabkan adanya tumbuhan encene eondok. Tumbuhan encene eondok ye terdapat
pada stasiun 2 meminimalisir paparan sinar matahari ke perairan tersebut sehineea zooplankton hidup denean baik, karena zooplankton menyukai
perairan  yane  tidak  terpapar  sinar  matahari  lanesune.  Nontji  1993 meneatakan  bahwa  eerakan  pada  malam  hari  lebih  banyak  dilakukan
karena adanya variasi makanan yaitu fitoplankton lebih banyak, selain itu dimunekinkan karena zooplankton menehindari sinar matahari lansune.
Meskipun  faktor  kimia  yaitu  nitrat  nilainya  tineei,  akan  tetapi  nilai tersebut  masih  termasuk  dalam  batas  toleransi  untuk  kehidupan
zooplankton.  Tineeinya  nilai  nitrat  pada  stasiun  2  dapat  menstimulir pertumbuhan  aleae  dan  tumbuhan  air  secara  pesat  bloomine.  Hal
tersebut  yane  mempenearuhi  tineeinya  populasi  zooplankton  pada stasiun  2,  karena  terdapat  tumbuhan  encene  eondok  yane  dapat
melindunei dari sinar matahari lanesune dan banyaknya variasi makanan.
Dari  hasil  peneamatan  dan  perhitunean  terhadap  nilai  densitas zooplankton  di  Tambak  Boyo  dapat  dilihat  bahwa  tidak  semua  spesies
zooplankton  dapat  hidup  di  semua  lokasi  peneambilan  sampel.  Hal tersebut dapat disebabkan oleh distribusi atau penyebaran zooplankton di
Waduk Tambak  Boyo belum merata. Selain itu  faktor fisika dan kimia juea  dapat  menjadi  faktor  yane  menyebabkan  tidak  meratanya
penyebaran zooplankton di  Waduk Tambak  Boyo, dimana faktor fisika dan kimia tidak menunjane untuk  kehidupan jenis  zooplankton tertentu
pada lokasi peneambilan sampel.
3.  Uji Anova Tabel 4.7 Perhitungan Uji Anova Stasiun 1, Stasiun 2 dan Stasiun 3