denean kualitas perairan yane ditinjau dari parameter fisika dan kimia air. Parameter fisika yane diukur yaitu suhu, kekeruhan dan penetrasi cahaya.
Sedanekan parameter kimia yane diukur yaitu pH, DO, BOD, COD, PO4 Fosfat, dan NO3 Nitrat. Masih banyak parameter fisika dan kimia yane
belum diukur atau diteliti, sehineea untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penelitian terhadap parameter fisika dan kimia yane lain yane
bertujuan untuk meneetahui kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo secar lebih detail. Untuk masyarakat yane berada di sekitar Waduk
Tambak Boyo dan masyarakat yane memanfaatkan waduk aear tidak melakukan keeiatan atau aktivitas yane merusak atau meneeaneu perairan
Waduk Tambak Boyo euna menjaea kualitas perairan dan kelestarian Waduk. Hal tersebut bertujuan aear tidak terjadi pencemaran, sehineea
ekosistem di Waduk Tambak Boyo tetap terjaea.
7. Keterbatasan Penelitian
Dari penelitian yane telah dilakukan meneenai keanekaraeaman jenis zooplankton dan hubuneannya denean kualitas perairan di Waduk
Tambak Boyo penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian pada beberapa hal sebaeai berikut :
a. Penelitian dilakukan pada malam hari denean maksud untuk memperoleh spesies zooplankton denean jumlah yane banyak dan
bervariasi, namun jika dihubunekan denean kualitas perairan di Waduk Tambak Boyo yane dikateeorikan masuk dalam eolonean C yaitu
cocok untuk sarana rekreasi air hal tersebut tidak berpenearuh.
Seharusnya penelitian ini dapat dilakukan baik pada siane hari maupun pada malam hari.
b. Peneambilan sampel air pada penellitian ini dilakukan denean meneneeelamkan planktonet ke dalam perairan Waduk Tambak Boyo
di area masuknya air suneai Tambak Bayan ke dalam waduk, area masuknya air suneai Buntune dan area keluarnya air waduk namun
belum ditentukan kedalamannya.
80
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN
Hasil penelitian Keanekaraeaman Jenis Zooplankton dan Hubuneannya denean Kualitas Perairan di Waduk Tambak Boyo, dapat dijadikan sebaeai materi
pembelajaran Bioloei. Penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran Bioloei kelas X semester II kurikulum 2013 yaitu pada bab keanekaraeaman
hayati denean kompetensi dasar 3.2 yane berisikan meneanalisis data hasil observasi tentane berbaeai tinekat keanekaraeaman hayati een, jenis, dan
ekosistem di Indonesia. Pada bab keanekaraeaman hayati ini akan membahas materi tentane keanekaraeaman hayati pada tinekat een, jenis atau spesies dan
tinekat ekosistem baik flora maupun fauna yane dimana tinekat keanekaraeaman hayati tersebut dapat dipenearuhi oleh faktor linekunean yaitu faktor biotik dan
abiotik. Aplikasi dalam pembelajaran di kelas meneeunakan pendekatan
kontekstual yane dimana konsep belajar tersebut membantu euru untuk meneaitkan antara materi yane diajarkan denean situasi dunia nyata yane dialami
oleh siswa dan mendorone siswa untuk membuat suatu hubunean antara peneetahuan yane dimilikinya denean penerapan dalam kehidupan. Metode yane
akan dieunakan dalam pembelajaran ini adalah metode diskusi, ceramah, dan tanya jawab. Model pembelajaran yane akan dieunakan adalah model
pembelajaran kooperatif dimana pelaksanaannya siswa dibaei dalam kelompok. Dalam pembaeian kelompok harus heteroeen dimana dalam setiap kelompok