4 Rektum
Rektum Adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12 sampai 13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus Sjamsuhidayat, 2010.
2. Anatomi Apendiks
Gambar 2. Anatomi Apendiks
Irga, 2007. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
4 inci, lebar 0,3 - 0,7 cm dan isi 0,1 cc melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Pada pertemuan ketiga taenia yaitu : taenia anterior, medial dan
posterior. Secara klinis, apendiks terletak pada daerah Mc.Burney yaitu daerah 13 tengah garis yang menghubungkan spina iliaka anterior superior kanan dengan
pusat. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal. Namun demikian, pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan
menyempit ke arah ujungnya. Persarafan parasimpatis pada apendiks berasal dari cabang nervus vagus yang mengikuti arteri mesentrika superior dan arteri
apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis X. Oleh karena itu, nyeri viseral pada apendisitis bermula di sekitar umbilikus
Sjamsuhidayat, 2010.
3. Fisiologi Apendiks
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir itu normalnya dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Lendir dalam
apendiks bersifat basa mengandung amilase dan musin. Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT Gut Associated Lymphoid Tissue yang terdapat di
sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah IgA. Immunoglobulin tersebut sangat efektif sebagai perlindungan terhadap infeksi. Namun demikian,
pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah jaringan limfa di sini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran
cerna dan di seluruh tubuh. Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya
cenderung kecil, maka apendiks cenderung menjadi tersumbat dan terutama rentan terhadap infeksi Sjamsuhidayat, 2010.