30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengevaluasi  penggunaan  antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di instalasi rawat
inap  periode  tahun  2011  dari  segi  kesesuaian  pemilihan  antibiotika  dan  dosis pemberian menurut WHO Guidelines for Safe Surgery WHO, 2009, Antimicrobial
Prophylaxis  in  Surgery Kanji,  et  al.,  2008,  dan  ASHP  Therapeutic  Guidelines
ASHP, 2013. Pada  penelitian  ini  diperoleh  90  rekam  medik  yang  memenuhi  kriteria
inklusi selama periode tahun 2011. Penelitian menunjukan hasil bahwa terdapat 90 orang  pasien  yang  diberi  tindakan  operasi  apendisitis  akut  dan  seluruhnya
mendapatkan antibiotika profilaksis. Setelah tindakan operasi, dari 90 orang pasien yang menerima antibiotika profilaksis terdapat 4 pasien yang luka operasinya tidak
baik.  Tidak  baik  dalam  hal  ini  ialah  di  daerah  luka  sayatan  mengeluarkan  cairan atau nanah dan disertai rasa nyeri. Sisanya 86 pasien luka operasinya dalam keadaan
baik.  Hasil  tersebut  menunjukkan  pasien  yang  menerima  antibiotika  profilaksis menurunkan  risiko  terjadinya  infeksi  luka  operasi.  Ini  disebabkan  pasien  yang
menerima  antibiotika  profilaksis  mendapat  perlindungan  terhadap  infeksi  selama dan pasca operasi. Infeksi disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang berada di
usus pencetus infeksi Kanji, et al., 2008. Ini diketahui dari jumlah pasien hanya ada 4 pasien yang luka operasinya tidak baik yang disebabkan oleh faktor-faktor
lain  semisal  waktu  pemberian  yang  akan  dibahas  selanjutnya.  Inilah  mengapa antibiotika profilaksis harus selalu diberikan pada operasi apendisitis akut.
A. Karakteristik Demografi Pasien
1. Usia pasien
Penelitian  menunjukkan  90  pasien  yang  mendapat  tindakan  operasi apendisitis akut berusia antara 6 hingga 75 tahun. 90 pasien tersebut dikategorikan
menjadi  7  kelompok  usia  dengan  sesuai  rumus  Sturges  Budiarto,  2004  yaitu: kelompok I 6-15 tahun, II 16-25 tahun, III 26-35 tahun, IV 36-45 tahun, V
46-55 tahun, VI 56-65 tahun, dan VII 66-75 tahun. Dari kelompok-kelompok usia tersebut yang terbanyak adalah kelompok II
16-25  tahun  dengan  jumlah  28  orang  dan  di  bawahnya  kelompok  III  dengan jumlah 19 pasien
. Hasil ini sesuai dengan National Digestive Diseases Information
Clearinghouse 2008  yang  menjelaskan  bahwa  apendisitis  akut  lebih  sering
diderita  oleh  orang  yang  berusia  di  antara  10  hingga  30  tahun.  Apendisitis  akut banyak  terjadi  pada  masa  anak-anak  hingga  dewasa  muda  dan  menurun  secara
setelah usia 30 tahun Banieghbal, et al., 2011.
Tabel I . Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut
Menurut kelompok usia di RSUD Badung tahun 2011 Kelompok Usia
Jumlah Pasien n = 90
I 6-15 tahun
14 16
II 16-25tahun 28
31
III26-35tahun
19 21
IV36-45tahun
14 16
V46-55tahun 8
9
VI56-65tahun
4 4
VII66-75tahun
3 3
2. Jenis kelamin pasien
Persentase  pasien  pada  penelitian  ini,  laki-laki  sebesar  52  n=  90  dan perempuan  sebesar  48,  dengan  rasio  keduanya  adalah  1,12  :  1.  Dilihat  dari
perbandingan antara jumlah pasien laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa