Keterbatasan Penelitian Faktor-faktor yang mendasari pemilihan antibiotika profilaksis

laki-laki maupun perempuan mempunyai faktor risiko dan kemungkinan yang sama untuk mengalami apendisitis akut Craig, et al., 2006; Syamsuhidayat, et al., 2004. Tabel II . Distribusi jumlah pasien apendisitis akut menurut jenis kelamin di RSUD Badung tahun 2011 Jenis Kelamin Jumlah Pasien n= 90 Perempuan 47 52 Laki-laki 43 48 3. Keluhan pasien Keluhan ketika seseorang menderita apendisitis akut adalah nyeri di bagian perut bagian kanan bawah, demam ringan 37,5 C - 38,5 C, mual, muntah, diare, dan terkadang disertai dengan hilangnya nafsu makan Ishikawa, 2003 dan Kozar, et al ., 2003. Keluhan yang banyak dirasakan pada pasien adalah nyeri perut di bagian kanan bawah, demam 37,6 C - 38,3 C, mual, muntah, dan diare. Penelitian menunjukkan bahwa 90 100 pasien apendisitis akut mengeluhkan rasa nyeri perut di bagian kanan bawah. Lainnya, 58 64 pasien mengeluhkan demam, 27 30 mengeluhkan mual dan atau muntah, dan terakhir diare 55 61 pasien. Nyeri perut di perut kanan bawah karena letak apendiks berada di posisi anterior perut kanan bawah dan ketika apendiks mengalami masalah akan menimbulkan rasa nyeri di daerah tersebut Kozar, et al., 2003. Tabel III . Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut menurut keluhan di RSUD Badung tahun 2011 No Jenis Keluhan Jumlah Pasien n=90 1 Nyeri perut bagian kanan bawah Ya 90 100 Tidak 2 Demam Ya 58 64 Tidak 36 3 Mualmuntah Ya 27 30 Tidak 70 4 Diare Ya 55 61 Tidak 39

4. Lama keluhan pasien

Apendisitis akut dapat menjadi apendisitis perforasi dan setiap 12 jam resiko terjadi perforasi meningkat setelah timbulnya gejala pada pasien yang tidak mendapat penanganan berupa operasi. Maka dari itu, operasi harus sesegera mungkin dilakukan pada pasien apendisitis akut untuk mencegah berkembangnya penyakit ke arah lebih serius misalnya perforasi Papaziogas, et al., 2009. Hasil penelitian menunjukan lama keluhan pasien terbanyak adalah 2 hari sebesar 50 n=90. Tabel IV . Distribusi jumlah pasien di RSUD Badung tahun 2011 menurut lamanya keluhan sakit No Lama Keluhan Jumlah Pasien n=90 1 ≤1 hari 21 23 2 2 hari 45 50 3 3 hari 20 22 4 4 hari 4 5

5. Lama perawatan pasien

Pasien operasi apendisitis akut dirawat antara 2-5 dan rata-rata pasien diperbolehkan pulang setelah 2-3 hari. Lama perawatan sebaiknya tidak panjang agar tidak memperbanyak biaya rumah sakit selain itu mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Tabel V. Lama perawatan pasien operasi apendisitis akut RSUD Badung tahun 2011 Waktu Jumlah n=90 2 hari 28 31 3hari 47 52 4hari 7 8 5hari 8 9

B. Jenis, Waktu, Cara, Dosis, dan Lama Pemberian Antibiotika Profilaksis

1. Jenis antibiotika

Antibiotika profilaksis yang paling banyak digunakan adalah sefotaksim, yaitu sebesar 83 n= 90, kemudian diikuti dengan seftriakson sebanyak 7. Sefotaksim dan seftriakson merupakan salah satu golongan cefalosporin generasi III yang merupakan antibiotika golongan β-laktam. Mekanismenya sama dengan golongan β-laktam dengan cara menginhibisi sintesis dinding sel dengan cara berikatan pada salah satu atau lebih penicillin binding proteins PBPs yang akan menghambat cross-linking peptidoglikan pada sintesis dinding sel bakteri sehingga dinding sel bakteri lemah, bakteri lisis, dan akhirnya mati Gordon,2009; Graumlich, 2003; Chambers, 2006. Mekanisme serta aktifitas seftriakson inilah yang akan menurunkan jumlah bakteri penyebab infeksi yang ada pada lokasi operasi sehingga resiko infeksi dapat diminimalkan. Selain itu, sefotaksim dan seftriakson juga jarang menimbulkan reaksi silang alergi dibandingkan jenis sefalosporin lainnya sehingga sefotaksim banyak digunakan sebagai antibiotika profilaksis pada operasi apendisitis akut di RSUD Badung.

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD DR Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Dr Moewardi Tahun 2014.

2 8 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 3 13

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2011-2012.

0 6 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Pekanbaru Pada Tahun 2010.

0 1 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di Rsud Pekanbaru Pada Tahun 2010.

0 0 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD DR M Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di RSUD Dr M Ashari Pemalang Pada Tahun 2011.

0 2 11

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD “X” PADA TAHUN 2011 Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Apendisitis Di RSUD Dr M Ashari Pemalang Pada Tahun 2011.

0 4 16

Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien operasi apendisitis akut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011.

0 6 94

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN PEDIATRI PENDERITA DIARE DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD CILACAP TAHUN 2009

0 0 16

Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Panti Rapih tahun 2009 - USD Repository

0 0 108