Struktur Lembaga Implementasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

Beberapa kegiatan yang berkenaan dengan operasional lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga antara lain : 1. Honor pengelola pekerja sosial, psikolog, administrator 2. Operasional harian seperti ATK, pelaporan, biaya telepon, pembuatan papan nama lembaga. 3. Operasional kegiatan rapat-rapat kordinasi, sosialisasi, case conference, transport home visit, pendampingan dan rujukan Dalam upaya penekanan biaya operasional dan mempertimbangkan kelangsungan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga kiranya dapat menempuh beberapa upaya antara lain: 1. Menempatkan lembaga konsultasi kesejahteran keluarga di kantor dinas sosial kabupaten kota atau lokasi laen yang memungkankan 2. Dalam upaya memperoleh tenaga pekerja sosial yang ada kiranya dapat mempergunakan pekerja sosial di dinas sosial atau panti-panti sosial 3. Tenaga pendukung berasal dari psikolog yang ada atau pekerja sosial masyarakat yang selama ini telah berkiprah dalam bidang pelayanan sosial masyarakat.

4.7 Struktur Lembaga

Struktur lembaga kesejahteraan keluarga merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai eratan dan kaitan langsung dengan interaksi sosial, yang terjadi antara individu-individu dalam rangka kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya struktur maka akan jelaslah pemisahan tugas dari pegawai menunujukkan kerangka serta susunan pola hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi Universitas Sumatera Utara maupun orang yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawabyang berda didalam suatu kantor dinas. Pembagian tugas melalui dasar struktur lembaga juga mempermudah dan mempercepat tugas yang akan dilaksanakan, sebab didalam pelaksanaan dapat terkoordinir dengan baik. Pembagian tugas yang terarah dapat menghindari pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih dan para tenaga kerja telah mengetahui tugas dan tanggung jawab tugas masing-masing. Sistem lembaga yang baik dan teratur dapat mempermudah pimpinan untuk mengkoordinir dan mengawasi tugas yang dilakukan setiap bawahan, sehingga untuk mencapai tujuan lebih mudah diperoleh sesuai dengan rencana yang ditetapakan. Stuktur keanggotaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga adalah: 1. Penasehat Penasehat lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di kabupaten deli serdang dipimpin langsung oleh bapak Bupati Deli Serdang beserta Ibu ketua tim penggerak PKK Kabupaten Deli Serdang. 2. Pembina Pembina lembaga konsultasi kesejahteraan sosial Kabupaten Deli Serdang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis program pemberdayaan keluarga. 3. Kordinator Kordinator lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga kabupaten deli serdang di pimpin oleh kepala bidang pemberdayaan sosial kabupaten deli serdang. 4. Ketua penanggung jawab Universitas Sumatera Utara Penanggung jawab lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di pimpin oleh ibu Rosmasitah. Beliau ditunjuk sebagai penanggung jawab operasional yang diberikan kewenangan untuk melaksanakan program lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga berdasarkan surat keputusan kepala instansi social propinsi dan mendapat rekomendasi dari kepala instansi sosial kabupatenkota. Tugas penanggung jawab antara lain : 1. memimpin lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga baik kedalam maupun keluar lembaga 2. memimpin seluruh anggota lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga 3. memimpin keseluruhan pelaksanaan program lembaga 4. merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan program lembaga 5. melakukan monitoring dan evaluasi atas program yang dilakukan anggota 6. melaporkan pelaksanaan program kepada Pembina agar diteruskan kepada bupati 7. menerima dan menilai laporan anggota 8. membuka jaringan dengan pihak lembaga lain 9. melaksanakan hal-hal lain yang bersifat strategis untuk memajukan lenbaga konsultasi kesejahteraan keluarga. 5. Seketaris Seketaris lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di pimpin oleh ibu Nazariah. Dengan tugas tugas seperti : 1. bertanggung jawab dalam pengelolaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga. 2. menyiapklan kebijakan pengadministrasian keuangan dan program. 3. mengkoordinir surat-surat lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga baik kedalam maupun keluar lembaga. Universitas Sumatera Utara 4. mengawasi keuangan untuk keperluan operasional secar efisien dengan tetap berkoordinasi dengan ketua. 5. melaporkan pengeluaran kas kecil kepada pimpinan dan staff keuangnan setiap bulan dengnan melampirkan bukti-bukti yang sah. 6. melaporkan keuangan dan mencatat transaksi yang menggunakan kas kecil. 7. mengarsipkan surat-surat dan barang-barang inventaris kantor. 8. memeriksa dan mengelola kebutuhan inventaris kantor yang habis dipakai untuk disediakan kembali. 9. memeriksa kondisi barang inventaris setiap bulannya. 10. melakukan koordinasi dengan staff keuangan untuk pembukuan laporan keuangan bulanan. 11. mempersiapkan rapat dan membuat notulensi rapat internal dan eksternal. 6. Bendahara Bendahara konsultasi kesejahteraan keluarga dipimpin oleh bapak M.Amin,S.Pd. dengan tugasnya sebagai seorang bendahara antara lain : a. Menyusun konsep rencana belanja lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dan menyelenggarakan administrasi keuangan serta membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada sekretaris dinas social sesuai standar yang ditetapkan. 7. Psikolog Universitas Sumatera Utara Psikologi didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkahlaku dan proses mental organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini ialah; saintifik, tingkahlaku dan proses mental. Saintifik bermakna kajian yang dilakukan dan data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik. Walau pun kaedah saintifik diikuti, ahli-ahli psikologi perlu membuat pelbagai inferen atau tafsiran berdasarkan temuan yang diperoleh. Ini dikarenakan subjek yang dikaji adalah hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel seperti dalam kajian biologi atau bahan kimia seperti dalam kajian kimia yang secara perbandingan lebih stabil. Manakala mengkaji tingkah laku hewan atau manusia memang sukar dan perlu kerap membuat inferen atau tafsiran. Beberapa metodologi dalam psikologi, diantaranya sebagai berikut : a. Metodologi Eksperimental Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. sumber : buku Psokologi, penulis : Abdul Rahman Shaleh, penerbit : Kencana Prenada Media Group. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. b. Observasi Ilmiah Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-oranng yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara-pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain prilaku orang dalam bencana alam. Universitas Sumatera Utara c. Sejarah Kehidupan Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari ceritaibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. d. Wawancara Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan. e. Angket Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan sudah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu. Dan orang yang diwawancaraipun tinggal membaca pertanyaan yang diajukan. Lalu menjawabnya secara tertulis pula. Lalu jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki. Psikolog di lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga keluarga LK3 dilakukan oleh ibu Dewi sariban siregar,S.Psi. 8. Pekerja Sosial Universitas Sumatera Utara Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP03M.PAN12004 menyatakan bahwa tugas pokok Pekerja Sosial adalah menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial. Tugas pokok untuk menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dilakukan oleh Pekerja Sosial tingkat terampil, sedang tugas pokok untuk menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan kegiatan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dilakukan oleh Pekerja Sosial tingkat ahli. Walaupun demikian, Pekerja Sosial tingkat ahli juga melakukan pembinaan dan supervisi terhadap Pekerja Sosial tingkat terampil dalam pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial. Beberapa peran utama pekerja sosial dalam konsultasi kesejahteraan keluarga adalah : 1. Manajer : merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan berbagai kegiatan LK3. 2. Supervisor : Melaksanakan Bimbingan kerja bagi personel LK3 dalam rangka peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan LK3. 3. Pembimbing sosial : Meningkatkan kemampuan sasaran dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupannya dalam rangka pemecahan masalah dan atau peningkatan taraf kesejahteraannya 4. Pemberi informasi motivator, penyuluh sosial : Memberikan informasi dan dukungan terhadap sasaran melalui konsultasi, baik untuk tujuan pemberdayaan, pencegahan maupun penyembuhan. Selain itu juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan dan tujuan LK3. Universitas Sumatera Utara 5. Analis kebutuhan : menganalisis kebutuhan sasaran dalam rangka penentuan alternative- alternatif pemecahan masalahnya. 6. Perubahan perilaku : Membantu sasaran untuk merubah perilaku yang menjadi penyebab masalah yang dialaminya. 7. Penjangkau : mengidentivikasi kebutuhan sasaran dilingkungan sosialnya 8. Pendamping sosial : memberikan dukungan social-emosional kepada sasaran dalam proses pemecahan masalahnya. 9. Mobilisator sumber : membantu mobilisasi sumber untuk mengembangkan pelayanan atau program baru dalam rangka membantu sasaran memperoleh pelayanan yang dibutuhkannya. 10. Pialang sosial : membantu sasaran untuk mengakses pelayanan atau sumber yang dibutuhkannya. 11. Advokasi sosial : membantu atau mewakili kepentingan sasaran untuk memperoleh pelayanan atau sumber yang selama ini sulit dijangkaunya. Juga membantu perluasan jangkauan pelayanan sehingga dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. 12. Pemonitor dan Evaluator : Mengumpulkan data dan informasi guna penentuan perkembangan proses pelayanan kepada sasaran, khususnya pencegahan terjadinya penyimpangan sedini mungkin. Pekerja sosial yang menangani kasus di LK3 Kabupaten Deli Serdang adalah Susilwati dan Susiyanti. Universitas Sumatera Utara 9. Relawan Sosial Relawan adalah individu yang bebas menyumbangkan pengabdiannya, tanpa mengharapkan imbalan, berdasarkan nilai-nilai pelayanan yang ada pada masyarakat atau lembagaorganisasi dalam rangka mencegah, mengontrol atau meniadakan dampak masalah sosial yang dialami oleh individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Relawan sosial di LK3 dilakukan oleh Drs, yunan matondang. Universitas Sumatera Utara LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA KABUPATEN DELI SERDANG PENASEHAT PEMBINA KORDINATOR KETUA SEKRETARIS BENDAHARA PEKERJA SOSIAL RELAWAN SOSIAL PSIKOLOG Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISA DATA Pada bab ini disajikan analisa data, dimana data diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Menganalisa data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokan data menjadi suatu bagian-bagian tertentu menurut kelompok data jawaban responden. Analisa data yang dimaksud adalah suatu interpretasi langsung yang berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tepat berpedoman pada tujuan penelitian. Seperti yang dijelaskan pada bab metode penelitian bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga di Kecamatan Lubuk Pakam yang mendapatkan penanganan permasalahan kekerasan dalam rumah tangga oleh Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan hasil peneitian melalui penyebaran angketkuesioner diperoleh data tentang latar belakang responden yang meliputi usia, tingkat pendidikan, agama, penghasilan, dan pekerjaan. Pada bagian ini penulis membagi pembahasan data dalam beberapa bagian, agar penelitian tersusun secara sistematis, yaitu : Universitas Sumatera Utara

5.1. Identitas Responden Tabel 5.1