dan terbuka dengan kebudayaan asing yang dapat atau mudah sekali di askes melalui internet dan dilihat melalui siaran TV.
Data yang diperoleh dari peradilan agama lubuk pakam 97 perempuan yang menjadi korban KDRT lantas mengajukan gugatan cerai di pengadilan agama, dan lebih
banyak perempuan yang berinisiatif berperkara di pengadilan agam daripada laki-laki. Pada 2008, misalnya, gugat cerai berjumlah 143.747 atau 65, sedangkan permohonan
talak hanya 77.773 atau 35 http:pa-lubukpakam.netarsip-berita380-konsideran- kdrt.html30-10-2010.22.10.
Permasalahan yang terjadi dalam keluarga memerlukan perhatian khusus, mengingat sebagian besar permasalahan sosial bersumber dari permasalahan dalam
keluarga. Namun demikian, keluarga juga sering diandalkan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial tersebut. Hanya karena keluarga berada dalam keadaan bermasalah,
maka keluarga menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut. Hal inilah yang membuat penulis sangat tertarik untuk meneliti judul ”
Implementasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh LK3 di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang ”.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat kompleksnya persoalan yang telah dikemukakan pada latar
belakang, maka perlu kajian secara lebih mendalam, dengan melihat Implementasi
penanganan kekerasan dalam rumah tangga oleh lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
adalah: ”bagaimanakah implementasi penanganan kekerasan dalam rumah tangga oleh LK3 di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang?”.
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi penanganan kekerasan dalam rumah tangga oleh
lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di kecamatan lubuk pakam kabupaten deli serdang.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam rangka mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori, serta dalam rangka perbaikan model
penanganan dan pelayanan terhadap penanganan kekerasan dalam rumah tangga.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisikan uraian-uraian dan konsep kekerasan dalam rumah tangga, peran
pekerja sosial, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional.
Universitas Sumatera Utara
BAB III : METODE PENELITIAN Berisikan tipe penellitian, lokasi penelitian, populasi penelitian, teknik
pengumpulan data, serta teknik analisa data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Berisikan uraian tentang gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini.
BAB V : ANALISA DATA Berisikan uraian data yang diperoleh dari pengumpulan data penelitian yaitu
melalui kuesioner, kemudian di analisa sehingga dapat dipahami data yang ada serta makna yang ada dibalik data penelitian tersebut.
BAB VI : PENUTUP Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang bermanfaat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Implementasi
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kata implementasi sama dengan kata pelaksanaan. Implementasi adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengoperasikan sebuah program. Implementasi program merupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan program. Hal ini dapat dilihat seperti yang
dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn yang mendefenisikan implementasi sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik individu, pejabat, atau kelompok pemerintah
atagu swasta yang diarahkan pada tercapainya suatu tujuan yang telah digariskan dalam kebijaksanaan Wahab, 1991 : 134.
Adapun tiga pilar-pilar kegiatan dalam upaya implementasi adalah sebagai berikut ini :
1. Organisasi : pembentukan atau penataan kembali sumber daya, unit-unit serta
metode untuk menjadikan program berjalan. 2.
Interpretasi : menafsirkan agar program misalnya, hal status menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima dan dilaksanakan.
3. Penerapan : ketentuan rutin pelayanan, pembayaran atau yang lainnya yang
disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program Jones, 1991 : 89 Berhasil tidaknya suatu program diimplementasikan tergantung pada unsur
pelaksanaannya, dan unsur pelaksana ini merupakan unsur ketiga. Pelaksanaan program penting artinya baik itu organisasi, lembaga ataupun perorangan bertanggungjawab dalam
Universitas Sumatera Utara
pengolaan maupun pengawasan dalam proses implementasi. Dengan demikikan isi dari kebijaksanaan dalam pokoknya meliputi adanya program yang bermanfaat, adanya
kelompok sasaran, terjadinya jangkauan perubahan, terdapatnya sumber-sumber daya serta adanya pelaksana-pelaksana program. Hasil akhir dari sebuah kegiatan dalam
kegiatan implementasi ini dapat dilihat dari damp;aknya terhadap masyarakat, individu, kelompok-kelompok dan dari tingkat perubahan penerimaannya.
Kegagalan dan keberhasilan implementasi dapat dilihat dari kemampuannya secara nyata. Dalam mengoperasikan implementasi program-program agar tercapai suatu
tujuan serta terpenuhinya misi program diperlukan kemampuan yan g tinggi pada organisasi-organisasi pelaksanaannya. Organisasi ini bisa dimulai dari organisasi di
tingkat atas sampai yang berada di level itu, baik negeri atau swasta. Baik tidaknya suatu program atau kebijaksanaan yang telah ditetapkan merupakan masalah yang sungguh-
sungguh kompleks bagi setiap organisasi, termasuk pemerintah. Hal ini menjadi maslah karena biasanya terdapat kesenjangan waktu antara penetapan program atau kebijaksaan
dan pelaksanaannya. Dalam kaitan ini, jones mengatakan bahwa implementasi adalah suatu proses interaktif antara suatu perangkap tujuan dan tindakan atau bersifat interaktif
dengan kegiatan-kegiatan kebijakan yang mendahuluinya. Dengan kata lain, pelaksanaan merupakan kegiatgan yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program dalam
pilar-pilarnya organisasi, interpretasi dan penerapan Jones, 1991 : 93.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga