Visi dan Misi Visi Program-Program dan Sasaran Lembaga

1. Pengumpulan data dan informasi tentang kondisi aktual keluarga yang mengalami masalah sosial psikologis dan masyarakat pada umumnya 2. Analisis data guna penentuan jenis dan besaran kebutuhan keluarga yang mengalami masalah sosial psikologis 3. Penyusunan rencana pendirian yang meliputi penentuan lokasi, menentukan sarana dan prasarana, menentukan waktu, membuat struktur organisasi dan menyiapkan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan komitmen untuk membantu upaya menyelesaikan masalah keluarga 4. Sosialisasi rencana pendirian lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga oleh instansi sosial kabupaten kota kepada masyarakat 5. Mobilisasi dukungan dari pihak terkait yang terdiri dari tokoh masyarakat, akademis, aparat pemerintah sampai dengan tingkat kelurahan, LSM, dan jaringan kerja lain seperti rumah sakit, kepolisian, dan LBH 6. Pembuatan komitmen dari pihak terkait untuk mendukung pembuatan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga 7. Peresmian pendirian lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga yang dikukuhkan melalui SK yang ditandatangani minimal oleh kepala instansi sosial kabupaten kota dan dihadiri oleh pihak terkait jaringan kerja serta kelompok sasaran.

4.3. Visi dan Misi Visi

Meningkatkan kemampuan Keluarga untuk memahami dan memecahkan masalah mereka sendiri, yang pada akirnya diharapkan dapat terwujud keluarga sejahtera tanpa Universitas Sumatera Utara masalah dan Harmonis. Dan keluarga memperoleh informasi yang berkaitan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan upaya pemecahan masalah. Misi 1. Menyadarkan semua pihak akan pentingnya pemenuhan dan perlindungan terhadap anggota keluarga. 2. Menerima pengaduan masyarakat dan memfasilitasi pelayanan dan pendampingan pelanggaran terhadap anggota keluarga. 3. Melakukan kajian dan analisis perundang-undangan yang berkaitan dengan berbagai pihak dalam rangka perlindungan anggota keluarga. 4. Membangun dan membina kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka perlindungan anak. 5. melakukan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi terhadap penyelenggaraan perlindungan anggota keluarga. 6. mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan perlindungan anggota keluarga 7. memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada pemerintah tentang banyaknya pelanggaran terhadap anggota keluarga sehingga di perlukan suatu penyuluhan dari pemerintah kabupaten untuk menggurangi masalah keluarga.

4.4 Program-Program dan Sasaran Lembaga

1. Program yang terdapat pada lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga adalah Pemberdayaan Keluarga dengan jenis pelayanan antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Konsultasi Istilah konsultasi sosial keluarga mencakup baik konseling maupun konsultasi. Konseling di maksudkan sebagai suatu peroses untuk membantu keluarga yang mempunyai permasalahan, sedangkan konsultansi dimaksudkan sebagai suatu proses untuk membantu keluarga atau organisasi yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan pengertian tersebut konsultasi sosial keluarga terdiri dari : 1. Konsultasi informasi dengan sasaran keluarga dan individu yang membutuhkan informasi tentang keluarga. 2. Konsultasi organisasi atau konsultan program dengan sasaran wakil atau personil organisasi yang membutuhkan berbagai upaya untuk menumbuhkembangkan kebijakan, program dan pelayanan organisasi dalam bidang kesejahteraan keluarga. 3. Konsultasi pemecahan masalah atau konsultasi kasus, dengan sasaran keluarga-keluarga yang mengalami masalah di dalam keluarga atau dengan pihak-pihak lain di liar keluarga yang tidak dapat dipecahkannya sendiri b. Advokasi Advokasi keluarga adalah suatu peroses pertolongan untuk membantu keluarga sehingga mendapatkan pelayanan atau dapat memanfaatkan sumber-sumber yang dibutuhkan atau yang menjadi hak mereka dengan cara-cara melindungi martabat mereka serta untuk mempengaruhi dan mendorong terjadinya perubahan dalam kebijakan-kebijakan praktek- praktek dan aturan-aturan dalam memecahkan masalah atau mewujudkan kesejahteraan keluarga pada suatu komunitas atau masyarakat secara menyeluruh. Berdasarkan pengertian tersebut advokasi sosial keluarga yaitu berupa advokasi kasus yang menunjukan advokasi pada Universitas Sumatera Utara satu kasus. Advokasi ini dilaksanakan dalam situasi dimana individu konflik dengan suatu organisasi karena satu dan lain hal menyebabkan hak atau kebutuhannya tidak terpenuhi oleh organisasi Sasaran-sasaran yang terdapat dalam lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga adalah: 1. Keluarga-keluarga pada umumnya sebagai sasaran sosialisasi, sehingga keberadaan lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga di kenal dan dapat dimanfaatkan secara meluas, serta memperoleh dukungan yang memadai dari berbagai pihak. 2. Keluarga yang membutuhkan bantuan karena masalah yang dialaminya : a. Ketidakpuasan dalam hubungan-hubungan sosial misalnya antara suami-istri, ibu-bapak, orang tua-anak, antar anak, atau istri-suami dengan mertua. Tanpa penanganan yang memadai ketidakpuasan hubungan ini dapat menjadi sumber terjadinya masalah- masalah keluarga yang lebih berat, termasuk perceraian. b. Konflik antar pribadi, berlangsung anggota keluarga seperti pada ketidakpuasan hubungan sosial, tetapi sifatnya lebih berat. Konflik ini dapat berakibatnya kekerasan, baik yang sifatnya fisik, seksual, emosional, sosial ekonomi oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah, terutama dialami oleh anak dan istri. c. Sunber-sumber kehidupan dan penghidupan yang tidak memadai, misalnya sebagai akibat kemiskinan dan pemutusan hubungan kerja, sakit, meninggal, dan dipenjarakan pencari nafkah secara mendadak. Masalah ini dapat berakibat perpisahan, perceraian, exploitasi anak, menjadi pengguna dan pengedar narkoba Universitas Sumatera Utara d. Kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan peranaan, misalnya keluarga muda tanpa persiapan dan tanpa dukungan sosial keluarga, kelahiran bayi, kehadiran mertua, anak- anak yang kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan, bencana. Masalah ini dapat berakibatkan terjadinya perpisahan, perceraian, tindak kekerasan, tercerai berainya hubungan antar anak. e. Reaksi emosional terhadap kemalangan, termasuk termasuk kematian orang yang sangat dicintai atau pencari nafkah keluarga. Masalah ini dapat berakibat putus sekolah, menggunakan narkoba f. Masalah-masalah transisi sosial, misalnya keluarga atau salah satu keluarganya pindah tempat tinggal, lingkungan kerja, atau lingkungansekolah baru yang sangat berbeda dari tempat sebelumnya. Masalh ini dapat berakibat perpisahan, perselingkuhan, perceraian, putus sekolah. g. Masalah-masalh dengan organisasi formal, misalnya kesulitan dalam pembayaran biaya sekolah, pembayaran biaya pengobatan rumah sakit, masalah dengan aparat keamanan h. Keluarga yang membutuhkan informasi untuk mengatasi masalah atau untuk meningkatkan taraf kesejahteraanya i. Individu, kelompok, instansi dan organisasi yang membutuhkan informasi karena kepedulian, niat, kepentingan atau tugas untuk mengatasi masalh keluarga.

4.5. Sarana dan Prasarana