BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data yang ada kekerasan dalam rumah tangga masih saja tetap berlangsung, bahkan ada kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana
pada tahun 2004 tercatat 204 kasus, 2005 tercatat 292 kasus, tahun 2006 tercatat 354 kasus, dan pada
tahun 2007 tercatat 386 kasus di sumatera utara http:www.docstoc.comdocs3886617Provinsi-Sumatera-Utara
27-08-2010.10.15. Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, menyatakan bahwa dasar
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia
http:sdm.ugm.ac.idmainsitessdm.ugm.ac.idarsipperaturanUU_1_1974.pdf18-10- 2010.23.23
. Kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat justru sebaliknya, kekerasan
terhadap perempuan masih banyak dilakukan di berbagai desa maupun di kota. Perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga cenderung memilih
diam untuk mempertahankan nilai-nilai keharmonisan keluarga tersebut. Akibatnya perempuan cenderung memilih penyelesaian secara perdata melalui perceraian daripada
menuntut pelaku kekerasan.
Permasalahan yang timbul disebabkan manusia adalah individu yang unik, di mana keinginan satu dengan lainnya tidak sama. Dalam upaya mencapai
keberhasilan dalam interaksi dengan orang lain dan lingkungannya, manusia diharapkan dapat mengerti dan memahami orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Banyak keluarga mengalami permasalahan yang sulit diatasi sendiri dan tidak tertolong oleh pelayanan yang ada, sehingga makin terpuruk karena tidak cukup memiliki
kemampuan untuk menahan perkembangan permasalahan yang menjadi semakin kompleks. Di Indonesia pada tahun 2004 tercatat sekitar 21.325.007 keluarga yang tergolong fakir
miskin, dan 195.476 keluarga yang teridentifikasi mengalami masalah sosial psikologis Direktorat Pemberdayaan Peran Keluarga, dalam
Solekhah, 2009 : 1
.
Negara Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan keTuhanan yang Maha Esa, dijamin oleh pasal 29 UUD Negara RI tahun 1945. Dengan demikian setiap
orang dalam lingkup rumah tangga dalam melaksanakan hak dan kewajibannya harus didasari oleh agama. Hal ini perlu ditumbuhkembangkan dalam rangka membangun
keutuhan rumah tangga. Untuk mewujudkan keutuhan dan kerukunan tersebut sangat tergantung pada setiap orang dalam lingkup rumah tangga, terutama kadar kualitas
prilaku dan pengendalian diri setiap orang dalam ingkup rumah tangga tersebut. Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama
dalam rumah tangga adalah pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi. Untuk mencegah, melindungi korban
dan menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga, negara dan masyarakat wajib melaksanakan pencegahan, perlindungan, dan penindakan pelaku sesuai dengan falsafah
Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945. Menyadari kenyataan banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga dan
perlunya perlindungan terhadap HAM, maka pemerintah Indonesia telah melahirkan Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
Undang-undang ini akan melengkapi dasar hukum yang dipakai untuk menangani dan menyelesaikan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga yang selama ini banyak
Universitas Sumatera Utara
merugikan kaum perempuan. Undang-undang tersebut akan merubah pandangan masyarakat terhadap masalah-masalah kekerasan dalam rumah tangga.
Korban kekerasan dalam rumah tangga sangat banyak dialami kaum perempuan dan anak-anak. Banyaknya korban kekerasan dalam rumah tangga, memicu sejumlah
pihak merasa perlu memberikan perlindungan bahkan pembinaan kepada korban. Dalam penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga, tidak selalu menjadi domain
pemerintah seperti Kementrian Pemberdayaan Perempuan tapi juga kepolisian dari LSM Lembaga Swadaya Masyarakat.
Kementerian Sosial RI pada Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Direktorat Pemberdayaan Keluarga pada tahun 2009 membetuk Lembaga Konsultasi
Kesejahteraan Keluarga LK3 dengan program pemberadayaan keluarga dengan jenis pelayanan yaitu Konsultasi dan advokasi. LK3 memiliki peranan yang strategis dalam
penanganan masalah sosial psikologis keluarga. Oleh karena itu, eksistensi dan sosialisasi lembaga ini perlu ditingkatkan dengan cara memberikan dukungan dana, sarana,
prasarana, sumberdaya manusia yang profesional, dan dengan mengembangkan jaringan sosial diberbagai tingkatan. Di kecamatan lubuk pakam kabupaten deli serdang LK3
terbentuk tepatnya pada bulan April 2009 dan berada pada kantor Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang, dibawah pengawasan oleh Dinas Sosial sebagai pembina.
Kecamatan Lubuk Pakam sebagai tempat yang akan dipilih karena Lubuk Pakam adalah kota setelit dimana akan banyak terjadinya perubahan pola prilaku yang
cenderung mengikuti kehidupan atau pola prilaku masyarakat kota. Dengan demikian akan banyak didapatinya masalah sosial khususnya kekerasan dalam rumah tangga,
karena mengikuti kehidupan atau pola prilaku masyarakat kota yang cenderung modern
Universitas Sumatera Utara
dan terbuka dengan kebudayaan asing yang dapat atau mudah sekali di askes melalui internet dan dilihat melalui siaran TV.
Data yang diperoleh dari peradilan agama lubuk pakam 97 perempuan yang menjadi korban KDRT lantas mengajukan gugatan cerai di pengadilan agama, dan lebih
banyak perempuan yang berinisiatif berperkara di pengadilan agam daripada laki-laki. Pada 2008, misalnya, gugat cerai berjumlah 143.747 atau 65, sedangkan permohonan
talak hanya 77.773 atau 35 http:pa-lubukpakam.netarsip-berita380-konsideran- kdrt.html30-10-2010.22.10.
Permasalahan yang terjadi dalam keluarga memerlukan perhatian khusus, mengingat sebagian besar permasalahan sosial bersumber dari permasalahan dalam
keluarga. Namun demikian, keluarga juga sering diandalkan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial tersebut. Hanya karena keluarga berada dalam keadaan bermasalah,
maka keluarga menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut. Hal inilah yang membuat penulis sangat tertarik untuk meneliti judul ”
Implementasi Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh LK3 di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang ”.
1.2 Perumusan Masalah