Penggunaan  semua  faktor  produksi  atau  input  tipe  ke  j  akan  menghasilkan kesimbangan  X
IPSBj
=  X
IPSB
,  sehingga  fungsi  produksi  dan  fungsi  laba  industri pengolahan sedang dan besar masing-masing adalah
Y
IPSB
= A
IPSB
x x [ N X
IPSB
]
α
x N
1- α
Π
IPSB
= Y
IPSB
– W
IPSB
– ∑ X
IPSBj
Dimana : Π
IPSBj
= Laba industri pengolahan sedang dan besar, Pj = harga faktor produksi ke-j dari dan
W
IPSB
= upah tenaga kerja industri pengolahan sedang dan besar.
2.18  Perilaku Industri Pengolahan Mikro Dan Kecil
Perilaku  industri  mikro  dan  kecil  IPMK  diasumsikan  sama  dengan perilaku industri pengolahan sedang dan besar dimana fungsi produksi pengolahan
mikro dan kecil dirumuskan dalam bentuk Cobb-Douglas, yaitu: Y
IPMK
= A
IPMK
x x
∑ Dimana:
Y
IPMK
= nilai output industri pengolahan mikro dan kecil A
IPMK
=  produktivitas industri pengolahan mikro dan kecil L
IPMK
= tenaga kerja industri pengolahan mikro dan kecil X
IPKMj
= faktor produksi antara tipe ke-j industri pengolahan mkro dan kecil N
IPMK
≤ N
IPSB
, j = 1, 2, ..., N
IPMK
, 0 , α , 1. Parameter  N
IPKM
menjelaskan  variasi  faktor  produksi  yang  tersedia  dan dapat  dihasilkan  sendiri  industri  pengolahan  mikro  dan  kecil.  N
IPMK
merupakan bagian  dari  N
IPSB
,  artinya  tidak  ada  difusi  teknologi  dari  industri  pengolahan
Universitas Sumatera Utara
sedang dan besar dan industri pengolahan mikro dan kecil. Paramteter A
IPMK
dan L
IPMK
dapat  berbeda  dengan  parameter  A
IPSB
dan  L
IPSB.
Perbedaan  parameter A
IPMK
dan  A
IPSB
menjelaskan  perbedaan  kebijakan  pemerintah  pada  industri pengolahan  mikro  dan  kecil  dan  industri  pengolahan  sedang  dan  besar.  Model
difusi  teknologi  industri  pengolahan  mikro  dan  kecil  paralel  dengan  model produksi  industri  pengolahan  sedang  dan  besar,  kecuali  imitasi  biaya  ekonomi
tidak  akan  dapat  dilakukan  oleh  industri  pengolahan  mikor  dan  kecil.  Biaya ekonomi  industri  pengolahan  mikor  dan  kecil  adalah
ϑ.  Diasumsikan  bahwa baiaya ekonomi dari industri pengolahan sedang dan besar lebih tinggi dari biaya
ekonomi  industri  pengolahan  mikro  dan  kecil,  sehingga  [  0  , ϑ , ϭ ]. Asumsi ini
sangat  krusial  karena  imitasi  biaya  ekonomi  sulit  diserap  secara  penuh  oleh industri  pengolahan  mikro  dan  kecil  Masfield  Schwartz  and  Wagner,  1982.
Fungsi  produksi,  penggunaan  faktor  produksi  dan  produktivitas  tenaga  kerja industri pengolahan mikro dan kecil masing-masing adalah
Y
IPMK
= A
IPMK
x x [ N  X
IPMK
]
α
x N
1- α
X
IPMKj
= x
x L
IPMK
Y
IPMK
= Y
IPMK
L
IPMK
x x N
IPMK
W
IPMK
= [1- α ] y
IPMK
Dimana W
IPMK
adalah tingkat upah tenaga kerja industri pengolahan mikro dan  kecil.  Dari  persamaan  diatas  ditunjukkan  bahwa  rasio  produktivitas  tenaga
kerja industri pengolahan sedang dan besar dengan industri pengolahan mikro dan kecil  [  y
IPSB
y
IPMK
]  ditentukan  oleh  rasio  [A
IPSB
A
IPMK
]
11- α
dan  [N
IPSB
N
IPMK
]. Demikian  juga  rasio  tingkat  upah  industri  pengolahan  sedang  dan  besar  dengan
industri  pengolahan  mikro  dan  kecil  w
IPSB
w
IPMK
juga  ditentukan  oleh  rasio
Universitas Sumatera Utara
[A
IPSB
A
IPMK
]
11- α
dan  [N
IPSB
N
IPMK
].  Oleh  sebab  itu  model  laba,  tingkat  return dan tingkat pertumbuhan output industri pengolahan mikro dan kecil mempunyai
bentuk yang mirip dengan industri pengolahan sedang dan besar., yaitu: Π
IPMKj
= x
x α
21- α
x L
IPMK
R
IPMK
= [ L
IPMK
ϑ x
x α
21- α
Ѳ
IPMK
= [1 ϑ] [L
IPMK
ϑ x 1- α α x x α
21- α
–ρ] Difusi teknologi secara penuh dijelaskan oleh Ѳ
IPMK .
Ѳ
IPSB
yaitu pada nilai A
IPSB
=  A
IPMK
,  L
IPSB
=  L
IPMK
dan ϑ  ϭ. Artinya industri pengolahan mikro dan
kecil  mengalami  pertumbuhan  output  yang  lebih  tinggi  dari  industri  pengolahan sedang dan besar karena difusi teknologi terjadi dengan biaya lebih murah, yaitu:
Ѳ
IPMK
Ѳ
IPSB
jika
ϭ
x
11- α
Persamaan  diatas  menjelaskan  bahwa  pertumbuhan  output  industri pengolahan mikro dan kecil lebih tinggi dari industri pengolahan sedang dan besar
jika industri pengolahan mikro dan kecil mempunyai keunggulan dalam parameter A
IPMK
dan L
IPMK
. Dengan kata lain, tingkat return industri pengolahan mikro dan kecil  lebih  tinggi  dari  industri  pengolahan  sedang  dan  besar  jika  industri
pengolahan mikro dan kecil mempunyai keunggulan dalam parameter A
IPMK
dan L
IPMK
.  Pertumbuhan  output  industri  pengolahan  mikro  dan  kecil  juga  akan  lebih tinggi  dari  industri  pengolahan  sedang  dan  besar  jika  diversifikasi  N
IPMK
lebih banyak dari diversifikasi N
IPSB
, sebagai implikasi dari difusi teknologi.
Universitas Sumatera Utara
2.19  Penyerapan Tenaga Kerja